Seminggu sudah berlalu, tapi rasa sedihku masih juga belum berlalu. Bingung, resah, menyesal, semua bercampur menjadi satu.Jihyo, dia telah membenciku. Dia menyuruhku untuk pergi dari kehidupannya.
Sedangkan Sana eonnie, aku tidak yakin sepenuhnya tentang perasaanku padanya. Aku menyayanginya, tapi aku tidak tahu apa dia juga menyayangiku.
Sebenarnya aku juga sudah tidak punya pilihan, aku harus membahagiakan Sana eonnie, sama seperti apa yang Jihyo mau.
Aku akan melupakan Jihyo sepenuhnya, dan akan membahagiakan Sana eonnie.
Berbicara tentang Sana eonnie, walaupun aku sedang tidak baik-baik saja seminggu ini, aku tetap mengantar dan menjemput dia ke kantornya. Ya walaupun tidak banyak yang kita bahas. Dia lebih pendiam akhir-akhir ini, aku mencoba untuk bertanya tapi dia selalu mengatakan bahwa dia baik-baik saja, entahlah aku juga tidak tahu.
Nanti sebelum aku mengantarnya pulang, aku akan mengajaknya jalan-jalan terlebih dahulu. Mendekatkan diriku pada dirinya lagi.
Karena sekarang sudah waktunya jam makan siang, aku memutuskan untuk pergi untuk mencari makan, karena memang aku tidak membawa bekal.
Sebelum pergi, aku mengecek ponselku. Ternyata Sana eonnie memberi pesan padaku, aku pun segera membalasnya.
Setelah membalas pesannya, aku langsung pergi mencari makan.
Setelah makan aku kembali ke kantor dan melanjutkan aktivitasku seperti biasa hingga malam tiba.
Aku pulang ke apartementku, dan kemudian mandi. Karena tadi Sana eonnie bilang akan kesini, aku memutuskan untuk memasak, sekalian untuk makan malam. Ya hanya nasi goreng biasa si, karena pada dasarnya aku tidak bisa memasak.
Setelah selesai memasak, aku langsung meletakan nasi goreng bikinanku ke dua piring. Satu untukkku, dan satu untuk Sana eonnie.
Tepat setelah aku merapikan meja makan, terdengar suara bel berbunyi. Aku segera berjalan ke arah pintu dan membukanya.
Aku menyambutnya dengan senyuman, dan dia membalas dengan senyuman juga.
Aku menyuruhnya masuk dan kemudian menutup pintu.
"Sudah makan?" tanyaku padanya.
"Belum, kau juga belum? Apa perlu aku memasakan sesuatu untukmu?" tanyanya balik.
Aku terkekeh, "Haish, kau ini pacarku, bukan pembantuku,"
"Yah ga gitu maksud aku Tzu,"
Aku tersenyum kemudian menariknya untuk duduk di meja makan.
"Aku masak malam ini, maaf cuman nasi goreng, karena aku memang tidak bisa memasak," ucapku lalu duduk di hadapannya.
Dia terlihat antusias dan kemudian mencoba suapan pertamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa Lalu ( JITZU ) ✓
RandomBercerita tentang Tzuyu dan Jihyo yang pernah menjadi sepasang kekasih yang terpaksa harus kandas karena tidak mendapat restu. Mereka pun berakhir dan berpisah selama 7 tahun lamanya, dan tetapi masih sama-sama memiliki rasa. Namun keduanya juga tid...