5. While

1.9K 197 27
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
























Keraguan mendominasi. Terus, membiarkan rasa ragu semakin membesar. Dan, terciptalah peluang seseorang untuk menggoyahkan hati. Tapi, walaupun begitu—Aera memahami dirinya sendiri. Dia melihat banyak perbedaan antara Taehyung dan Jungkook. Kedua pria itu, memiliki cara yang berbeda dalam menyanjungnya.

Tentunya, Kim Aera membenci pria yang menyerah sebelum berperang. Jangan senang dulu, Aera belum menentukan pilihan.

Menebak, pasti Jungkook sengaja membuat kekacauan. Sengaja memancing amarah, supaya Aera kembali bertekuk lutut. Perlu digaris bawahi, sulit menjinakkan kelinci predator semacam Jungkook. Sulit sekali. Sampai rasanya, kepala Aera mendidih menghadapi sikap kekanakan Jungkook. Pun, Taehyung yang tidak mau mengalah—egois. Lebih baik aku tidak usah memilih saja! Teriak, Aera dalam hatinya.

Aera sebenarnya malas marah-marah. Namun, ia tidak bisa diam sekarang. Terbukti, langsung meninggalkan Taehyung—demi menyelesaikan masalahnya sendirian. Yang ada, kalau Taehyung ikut campur—si kelinci makin mengamuk tidak jelas. Semakin menjadi-jadi mempermainkannya.

"Cepat kemari!"

Neraka, Aera menunggunya. Prasangka buruk Aera tidak pernah salah. Ayahnya ada di sini, begitu Aera sampai—pria paruh baya itu beranjak dari duduknya. Pun melambaikan tangan secara cepat, memerintah Aera untuk menghampiri.

Sedangkan, Jungkook tersenyum dalam hati. Bukan merasa jahat. Jungkook malah merasa, pantas memberikan Aera sesekali hukuman seperti ini. Biar tahu rasa, batinnya.

"Kenapa lagi?" Aera bertanya dengan tampang wajah datar, "dia mengadu pada Ayah?" langsung ke inti, seketika membuat Kim Hyunji—Ayahnya itu melebarkan mata.

Tidak membayangkan sebelumnya, putrinya berubah drastis. Tak ada senyuman bahagia, seperti saat dulu. Semua hilang. Jelas, Aera menghilangkan senyumannya—untuk apa mempertahankan senyum palsu? Aera tidak bahagia.

"Kalian berdua ada masalah apa?! Tidak bisa dibicarakan baik-baik?!"

"Tidak. Semua sudah sangat-sangat, jelas Ayah." jawab Aera, mengambil kesempatan terlebih dahulu. Jungkook hanya mengembuskan napas berat—Aera keras kepala bukan main.

Dirty Proposal ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang