24. Unexpected

1.1K 129 21
                                    

Selamat malam Winny's 🐻💜
Apa kabar nih? Kangen Taera gak? Maaf ya baru bisa update🥺 maaf juga jarang menyapa disini, sebelum mulai baca, boleh gak aku minta komen untuk bab ini☺️ biar aku tau, perasaan kalian apa pas lagi baca🥰

Well, happy reading💜























Aera menarik napas untuk menghilangkan kepedihan hatinya.

Kendati, ada banyak ketidaknyamanan yang menyerangnya. Aera setidaknya mampu, menutupi itu dari Taehyung. Dengan adanya Taehyung yang selalu menemaninya, Aera sudah merasa jauh lebih baik. Itu membuat prasangka buruknya hilang. Tak peduli lagi, kenyataan apa yang akan mereka hadapi nanti.

"Aera, kau harus banyak istirahat. Dokter berkata padaku, kau terlalu banyak pikiran hingga nafsu makanmu menurun." ujar Taehyung, tangannya tak lepas menggenggam tangan Aera.

Kemudian, tersadar jika Taehyung sedang membangun hubungan mereka agar lebih baik. Aera memperhatikan tangan mereka yang bertaut, begitu berharap Taehyung berada di sampingnya untuk selamanya.

Seketika, semua masalah yang berdatangan jadi tidak berarti.

Aera tersenyum lega, "Tidak ada yang kupikirkan selain kau, Taehyung."

"Aku sungguh mengkhawatirkanmu." Taehyung mengusap pipi Aera, menatap wajah Aera dengan perasaan gelisah, "semua ini salahku. Maaf." dia begitu menyesal, mengingat kembali apa yang selama ini ia lakukan.

Suara Taehyung yang lembut dan berat, mengalun di telinga Aera. Wanita itu semakin sulit mengungkapkan sesuatu, sebab memahami kegelisahan Taehyung.

Setelah jeda beberapa detik, Aera berujar dengan yakin. "Aku tak peduli, Taehyung. Apa yang akan terjadi—aku akan berusaha menerimanya." ia mengamati wajah Taehyung sesaat, tetapi kini wajah pria itu sulit dibaca.

Taehyung terlihat masih gelisah, namun Aera bisa menangkap tatapan mata Taehyung yang tegar. Seperti, bertekad untuk menyingkirkan semua yang menghalangi kebahagiaannya. Menunjukkan keberanian dan tak bersembunyi lagi.

"Jangan mencemaskan diriku, Aera. Apa pun konsekuensi dari masalah ini, aku akan mencari jalan keluar yang terbaik."

Mengulurkan kedua tangannya, Aera menggapai leher Taehyung—memeluknya, berbisik dengan lemah lembut. "Kim, aku percaya padamu."

******

Remuk. Hati, seorang wanita yang dahulu pernah hadir dalam sekejap mengisi kekosongan hari Taehyung—mencelos. Menenggelamkan harapan konyol yang masih bercokol di hatinya meski sudah diperingatkan akal sehatnya, Taehyung tidak ingin keberadaan anak laki-laki itu mengikat dirinya pada Sellyna. Hasil tes itu memang membuat wanita itu puas hati. Sebab, terbukti anaknya adalah anak Taehyung. Namun, Taehyung lepas tanggung jawab untuk mengurus Gilly. Taehyung amat merasa bersalah dengan apa yang dahulu pernah terjadi.

"Mama, aku mau pulang." Gilly tidak mengerti, mengapa semua orang menatap ke arahnya? Dia menarik-narik tangan Sellyna, merasa tidak nyaman.

Sementara, Hyewon hanya mengembuskan napas. Entah hukuman apa yang harus ia beri pada Taehyung. Dia tak tega melihat Gilly, anak itu memiliki bola mata yang mirip Taehyung. Kulitnya putih pucat, serta rambut pirang. Sangat manis dan lucu. Pun, Taehyung yang tak tahu lagi harus berbuat apa—tampak bertambah kalut. Aera yang berdiri di sisi kirinya, mencoba untuk menenangkan sembari mengusap punggung Taehyung.

Dirty Proposal ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang