Sendirian, tidak pernah di dengar. Dan tidak dianggap sama sekali. Malam ini, Aera seperti merasa dirinya jauh tenggelam ke dunia yang gelap. Hatinya teriris hancur. Entah bagaimana lagi caranya memperbaiki. Dia bahkan tidak tahu—siapa seseorang yang pantas disebut rumah baginya.
Menikah dengan Ryu Jungkook. Menjalani hari-harinya yang sangat membosankan. Tidak ada kata cinta. Jungkook menikahinya karena mereka dijodohkan. Selebihnya, Jungkook bersikap biasa saja. Jarang sekali bicara.
Aera tiba di titik, lelah. Dia membutuhkan seseorang untuk mendengarkan keluh kesahnya, tentang dunia yang kejam. Membenci jalan takdirnya, membenci semua orang yang memaksa dirinya berada di tempat ini.
Dalam satu tarikan napas, pun melirik kertas yang tergeletak di meja kaca. Aera bergumam lirih. "Ini akhir untuk kita, Jung. Saatnya aku melepaskanmu."
******
Seolah tahu bahwa wanita rapuh seperti Aera, membutuhkan pertolongan. Taehyung datang, memberikan penawaran. Di mulai detik ini, ia mengusap bibir bawahnya seraya memandangi Kim Aera, yang gugup.
"Sudah kau baca proposalnya?"
"Ya, semalam sudah kubaca."
"Jadi?" Taehyung sengaja menggantung, "kau tahu kan? Apa yang harus kau lakukan untukku."
Aera tersenyum, mengangguk. Bukan senyuman manis, tapi senyuman menggoda. "Tentu saja, aku tahu. Dari semua poin yang tertulis di surat proposalmu. Yang paling kusuka..." mendekat lalu menarik dasi Taehyung, "kau ingin kenikmatan lain. Seperti berada di dalam milikku."
Sial, Taehyung langsung melebarkan mata. Terkejut. "Suamimu?"
"Suami ya?" Aera tertawa. "Kurasa, dia tidak akan keberatan. Dia tidak pernah mencintaiku."
Sejujurnya, Taehyung sedih melihat bagaimana wanita secantik Aera diperlakukan seperti itu. Tidak dianggap. Bagai barang pajangan cantik, yang dipamerkan.
Taehyung menghela napas berat. "Mulai besok, kau tidak usah mengatur jadwalku. Aku juga tidak ada jadwal yang sibuk. Mungkin, memotret beberapa aktris. Selebihnya, waktuku kosong.
Apa kau mau kita pergi ke suatu tempat?"
Tidak ada yang tahu, kini kepala Aera pusing. Wajah itu pucat. Tanpa ragu dia mengangguk. Taehyung pun paham, mengetahui gelagat Aera yang sedikit aneh.
"Aera, apa kau sakit?" tanya Taehyung. "Wajahmu pucat sekali."
"Tidak enak badan." jawab Aera santai. Masih sempat menarik sudut bibirnya, tersenyum. "Kau—butuh aku untuk menjadi tunanganmu kan?"
"Iya, untuk itu nanti kita bahas. Sekarang, kau sakit."
"Taehyung, kenapa kau berubah sekarang?" Aera memegang lengan Taehyung, memandang sendu. "Kenapa kau baru muncul dihidupku, setelah Ryu Jungkook menikahiku? Kenapa baru sekarang?"
Ya, fakta ini yang menarik. Taehyung mengenal Aera sejak lama. Sebelum Jungkook datang, dan membuat skenario keduanya lenyap. Taehyung saat itu menyerah, karena berpikir Aera bahagia.
Semesta tertawa, sebab kenyataannya Aera tidak pernah bahagia dengan pernikahan itu.
"Aera..." Taehyung menarik napas dalam-dalam. "Banyak hal yang ingin kukatakan. Kau bisa menebaknya dari mataku. Dariku yang mencoba menarikmu kembali, dengan proposal. Perjanjian.
Jungkook pasti marah. Aku mengerti bahwa dia selama ini---,"
"Jangan pernah bahas Jungkook lagi." Aera menyela, tatapan matanya berubah dingin. Hampir menangis. "Aku melewati hariku dengannya, apakah kau tahu? Seperti apa aku berusaha membangun pernikahanku yang dingin itu? Dia tidak pernah menganggap kehadiranku. Tidak sedikit pun."
Baru kali ini, Taehyung melihat kesedihan yang teramat dalam di sana. Aera menahan diri untuk menangis. Wanita itu kemudian beranjak, dan mengembuskan napas, tenang. Tak ada lagi raut wajah bahagia, telah sirna.
"Alasanku membantumu, karena aku ingin bercerai darinya. Kita berdua sama-sama mempunyai proposal atau perjanjian bukan?"
"Aera, dengar..." berjalan menghampiri Aera, Taehyung berbisik. "Proposalku isinya tidak sama dengan perkerjaan. Semua poin yang ada di sana—semacam memintamu melakukan sesuatu."
"Lebih pantas disebut surat kontrak kerja." Aera mencibir. "Kau tidak pernah berubah, Kim Taehyung."
Taehyung tertawa. Haruskah ia senang? Aera berada di genggamannya? Satu langkah lagi, ia akan merebut Aera. Membuat, Ryu Jungkook menyesal.
"Semestaku adalah dirimu, Kim Aera. Sudah seharusnya kau dan aku bersama. Tidak peduli dengan adanya proposal. Yang jelas—aku akan membuktikan jika aku yang pantas. Akulah pemenangnya."
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirty Proposal ✓
FanficPerjanjian licik serta bagaimana cara mengejar semua yang diinginkan. Semata dilakukannya agar orang yang dia cintai-kembali bersamanya. Kim Taehyung menganggap Aera, semesta. Semesta yang menjanjikan cinta. Kenangan masa lalu yang masih tersisa. Me...