21. The Truth

1.1K 128 10
                                    

Vote and comment, hal yg paling berarti. Konsisten ya sampai tamat! Kalau engga, aku bakalan tarik:)
Selamat membaca!





Tidak ada yang masuk akal baginya.

Taehyung tak tahu apa yang harus dipercayainya, pria itu jadi menyesal menemui Sellyna di siang hari yang terik ini. Taehyung merasa seluruh sarafnya menegang tatkala membaca hasil tes DNA, yang diberikan Sellyna padanya. Jelas, dirinya begitu menolak bahwa anak yang dibesarkan Sellyna selama ini adalah anaknya—Taehyung meremat hasil tes itu sampai kertasnya remuk.

Sementara, Sellyna menatap Taehyung dengan mata berkilat tajam penuh emosi. Mengapa pria yang telah memperlakukannya dengan hina ini bahagia di atas penderitaannya? Meski, Taehyung menyakiti hatinya—Sellyna tidak ingin anaknya ikut terluka.

Kecemasan semakin memenuhi pikiran Taehyung, semakin sulit disingkirkan kala matanya bertemu pandang dengan wanita di hadapannya. "Kalau dia memang anakku. Mengapa baru sekarang kau muncul? Kau sepertinya ingin sekali menghancurkan kebahagiaanku."

"Kau sama sekali tidak mengetahui perasaanku ataupun apa yang kulakukan, Taehyung." balas, Sellyna.

"Hanya satu hal yang tidak mungkin, Sellyna." kedua bola mata Taehyung menatap geram, "aku dan kau takkan mungkin bersama. Apalagi, demi anak itu yang tak jelas asal-usulnya. Kau pikir aku percaya?"

Sellyna menertawakan dirinya sendiri dalam hati. Persoalannya dan Taehyung tidak boleh selesai sampai di sini. Pria itu harus merasakan apa yang Sellyna rasakan. Sakitnya dibuang, dipermainkan, dan hanya dianggap pemuas saja.

"Seharusnya aku tidak pernah tergoda dengan pria berengsek sepertimu!" maki, Sellyna.

"Kau yang tergoda dan kau begitu menikmatinya. Apakah ada kesalahan dari kalimatku?" Taehyung tertawa remeh, "perlu kusebutkan satu persatu pria yang pernah tidur dan menjelajahi tubuhmu itu?" di saat marah, Taehyung bahkan tak peduli—apakah perkataannya melukai hati Sellyna.

Mata Taehyung memancarkan permusuhan yang tak main-main. "Untuk apa mengungkit sesuatu yang sudah berlalu?" seru, Taehyung, "apa gunanya membicarakan anak itu sekarang?"

"Bagiku, yang lalu sama dengan sekarang. Dan aku ingin menghadapinya." Sellyna tampak begitu memaksa.

"Sebegitu tergila-gilanya kau padaku? Sampai harus merendahkan dirimu begini?" suara Taehyung bertambah tinggi, spontan beranjak dari duduknya—menghempaskan kertas hasil tes itu ke meja, "jangan coba-coba membohongiku!"

"Aku tidak berbohong, Taehyung!"

"Bagaimana aku bisa mempercayainya?! Di mana anakmu itu ha?! Sellyna, tolong berhenti mengganggu hidupku! Aku mencintai oranglain!"

Memejamkan matanya, Sellyna tak kuasa menerima kenyataan. Ia tak mampu menerimanya, berusaha menyembunyikan kepahatian yang ia rasa.

Betapa pun menyakitkannya, apa pun dampaknya, ia harus memperjuangkan kebenaran. Dari awal, Sellyna kala itu meminta Hara menggoda Taehyung. Berniat menghancurkan Taehyung lewat wanita itu. Tetapi, rencananya gagal. Pertahanan diri Taehyung susah ditembus—si Kim itu amatlah mencintai Aera. Dan, Sellyna jelas tak bisa membiarkan Taehyung bahagia. Sellyna inginkan Taehyung hancur. Kemudian, Sellyna perlahan menyadari—jika ia terus membalaskan dendamnya, semua takkan pernah usai. Wanita itu patah hati dan teramat kecewa.

Bahwa benar—ia tidak pernah membohongi siapa pun. Anak yang ia lahirkan itu, sungguh anak Taehyung.

"Aku tanya—di mana anakmu?!" Taehyung membentak, nada suaranya begitu tinggi. Napasnya tersengal—ia tak peduli semua pengunjung kafe langsung memandang ke arahnya, "jawab aku, Sellyn!"

Dirty Proposal ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang