9. Dark Sides

1.7K 157 11
                                    

Suasana hati perlahan membaik, ini hari ketiga Aera bersama Taehyung. Keduanya menikmati waktu berduaan. Saling mencintai, dalam arti—berbagi kehangatan di setiap malam. Seperti sekarang, Taehyung tengah menunduk—menopang tubuhnya di antara kedua kaki Aera. Bermain dengan lidahnya, memanjakan Aera.

Embusan angin di pantai seolah tidak peduli. Mengintip keduanya bercinta di sini. Seks publik memang menggairahkan, dan tantangannya luar biasa. Fantasi Taehyung membawa Aera ke surga, kendati rasanya seperti neraka.

"Akhh," kesekian kali Aera mendesah, mendongak. Malu mendapati dirinya setengah telanjang, dadanya di penuhi ruam merah. Baru akan hilang dan Taehyung kembali melukis lagi di sana. Menunjukkan kepada semesta, jika Aera hanya miliknya.

Level permainan semakin naik. Dengan, Taehyung yang terus-menerus menyiksa Aera melalui lidah basahnya. Menelasak, mengoyak, begitu dalam hingga Aera mengerang keras. Hitungan detik berjalan cepat, Aera lepas—napasnya tersengal. Sementara, Taehyung tersenyum sangat puas. Matanya menatap Aera memburu.

"Mau di sini? Atau pindah ke kamar?"

Aera terkekeh. "Di sini."

[Sebagian bab di hapus, berlanjut di ebook. Demi menghindari pembaca gelap dan plagiarism.]

******

Seusai melebur bersama, Taehyung berbaring di atas paha Aera. "Pakai lagi bikininya. Jangan telanjang di sini."

"Kenapa? Aku tidak seksi."

"Tetap saja! Aku tidak suka punyaku dilihat orang!" ketus, Taehyung. Ia melempar selimut ke arah Aera, "ayo, mandi. Malam ini aku mau mengajakmu makan malam."

"Romantis sekali."

"Tidak di luar. Di hotel, aku sudah mendatangkan koki terbaik."

"Kau selalu membuang uang, Tae."

"Inilah hidupku, Aera." Taehyung mendongak, tangannya terulur ke atas—meremas dada Aera. "Bagaimana? Tidak buruk kan?"

"Kau—luar biasa." Aera memuja, matanya berbinar, ia membalas tatapan mata Taehyung dengan sayu, "aku ingin terus melakukannya."

"Kau nakal. Jangan menolak kalau aku tiba-tiba meminta." Taehyung beranjak duduk. Mendekat dan memegang pundak Aera, "kita pasti bahagia. Aku berjanji."

"Kau yakin?"

"Mengapa tidak?"

Aera gundah, resah. "Wanita itu, dia bilang—" bibirnya di bungkam Taehyung dengan ciuman. Sedetik, tapi memabukkan.

"Jangan percaya dengan oranglain, selain aku. Dia membenciku karena aku pernah mempermainkannya." Taehyung menghela napas berat. "Aera, aku tidak mampu berjalan tanpamu. Hidupku hampa, jangan tinggalkan aku lagi." tulus dari hati, bukan gombalan semata.

Taehyung benar-benar takut, Aera pergi darinya. Tidak mau kehilangan untuk kedua kali.

"Kau juga sudah janji. Sepulang dari liburan, menceraikan Jungkook dan mengkonfirmasi hubungan kita. Aera, aku sudah bilang. Bahwa aku—tidak setengah-setengah untuk merebut milikku kembali."

[]

Dirty Proposal ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang