15. One More Chance

1.3K 128 10
                                    

Ada cerita cinta yang seperti angka satu. Hanya berdiri seorang saja. Tidak ditemani siapa pun. Cerita cinta sepihak yang Aera rasakan, saat ia menikah dengan Jungkook. Cerita cinta yang begitu menyakitkan, bila Aera mengingatnya dari awal. Setiap kali Aera berusaha melupakannya, hari-hari menyedihkan itu terus memenuhi pikirannya—ibaratkan gulungan kaset pita yang rusak, ketika gulungannya ditarik dan tidak bisa kembali seperti semula.

Memalingkan wajahnya, Aera tidak mau melihat Taehyung ketika si Kim itu baru masuk ke dalam kamar. Taehyung tidak membawa Aera ke rumah sakit, beberapa menit lalu dia sengaja mendatangkan dokter untuk memeriksa kondisi kesehatan Aera.

"Kata dokter, kau tidak makan dengan teratur. Memikirkan apa sampai melupakan waktu? Aku kan sudah bilang, kau itu harus menjaga kesehatan---,"

"Sudahlah, tidak usah berlebihan begitu. Aku baik-baik saja." Aera menyela ucapan Taehyung, pasalnya jika menyangkut kesehatan Aera—Taehyung begitu khawatir, tidak ragu mengomel ini dan itu sampai Aera lelah mendengarnya.

Perhatian yang diberikan Taehyung tak pernah kurang. Aera selalu mendapatkan itu dengan banyak. Sialnya, Taehyung ini masih saja mencari perhatian kepada wanita lain. Ini yang membuat Aera jengkel.

Taehyung kemudian mengulurkan tangannya, mengecek suhu badan Aera di dahi. "Badanmu juga sedikit panas, Aera. Katakan, apa yang kau pikirkan? Jika ada masalah, bicara denganku."

"Iya, masalahku itu adalah kau." jawab Aera ketus.

"Soal yang tadi? Aku kan sudah minta maaf, Aera." Taehyung mengeluh, ia yang hendak meminta maaf lagi—seketika urung kala matanya ditatap tajam oleh Aera.

Nyali, Taehyung menciut ditatap seperti itu. Aera mengerikan kalau sedang dikuasai amarah, Taehyung takut karena ini kesalahannya. Tidak berani berbicara lagi, mengerti bahwa Aera tampak jengah dengan sikap Taehyung.

Aera memejamkan mata, sejenak menenangkan dirinya. Bukan hanya tingkah berengsek Taehyung, yang memancing amarahnya. Aera lebih tidak menyangka lagi, bila Taehyung selama ini memanfaatkan proposal kotor untuk lepas dari tanggung jawabnya dengan Sellyna. Firasat buruk Aera berlarian di isi kepalanya, sejujurnya kondisinya begitu lemah. Marah bukan solusi yang terbaik. Tapi, Aera tidak mampu menahan amarahnya. Ingin menangis saking kesal dan dadanya terasa sesak.

"Aku mau mendengar jawaban yang jujur, Taehyung." katanya serius, matanya mulai bergetar. "Anak itu pasti anakmu kan?"

"Aku tidak yakin anak itu anakku." Taehyung memandangi mata Aera sangat dalam, seolah ia menyampaikan semuanya lewat tatapan mata yang teduh. "Kumohon, percaya padaku Aera. Dia tidak tidur denganku saja. Aku dan dia tidak ada hubungan apa-apa."

Disaat air mata Aera menetes, ia memalingkan wajahnya ke arah lain. Aera benci sekali terlihat menyedihkan di depan Taehyung. Walau bagaimanapun, Aera tetap mempunyai perasaan kendati dirinya kerap bersikap dingin—seakan tak ada hati.

Tangannya meremas selimut, meluapkan amarah dan rasa kecewa. "Pergi, Taehyung. Aku benci melihat wajahmu."

"Aku takkan pergi." tegas, Taehyung. Bahkan ia berjalan ke arah kiri menghampiri sisi yang Aera tatap. Berjongkok, demi melihat wajah cantik Aera yang di basahi air mata karena perbuatannya. "Dan kau tahu sifatku, aku tidak akan pernah pergi meninggalkanmu. Apalagi, kau sedang marah."

"Tinggalkan aku sendiri." Aera memohon, pupil matanya bergerak-gerak cemas. "Aku mohon, Taehyung."

"Tidak, sayang." ujar Taehyung lembut, ia tersenyum sambil tangannya mengusap pipi Aera.

Kim Taehyung pandai mengambil hati Aera. Begitu tahu yang Aera inginkan hanya sebuah kasih sayang. Memberikan semua yang ia miliki untuk Aera.

Sementara, Air mata Aera sulit berhenti menetes. Bibirnya terkunci rapat, kebingungan. Kalau di beri pilihan, Aera lebih baik memilih mati saja. Dengan begitu, ia tidak perlu terjebak di lingkaran mengerikan ini. Berjalan terus, tanpa menemukan titik temu.

"Sorry for hurting you many times, i promise to not do that anymore. you're the best woman i ever met." mata Taehyung amat tulus ketika ia mengucapkannya. Pun tangannya turun untuk menggenggem tangan Aera. "And, i need you more than anyone in my life. please, give me a second chance. just one more chance. Can we start all over again?"

"How to start?" tanya Aera ragu.

Taehyung kini tidak main-main kala bibirnya berkata. "I will show you, how i love you."

[]

Dirty Proposal ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang