2

131 32 5
                                    

"Sin.." Sinta menengok ke arah Vadia dengan tatapan bertanya. "Bersiap!" Perintahnya. Mereka berdua sama sama mengangguk.

"1...2..." Hitungannya terhenti ketika salah satu dari mareka langsung maju. "Hey.. tunggu, kita bukan orang jahat. Kita tersesat dan menemukan pondok ini. niat kita hanya mencari tempat untuk berteduh"

Dua gadis itu masih diam sambil memandang tidak percaya.

"Serius kami tidak berbohong" lanjutnya.

Sinta menatap lapar kearah delapan cowo itu. "Siapa kalian? Apa mau kalian? Dan dari mana kalian?" Tanyanya beruntun.

"Kami sudah bilang, kami tersesat dan tidak sengaja bertemu pondok ini". Sinta berjalan kearah Vadia yang beberapa langkah didepannya. Lalu membisikkan sesuatu "apa kau yakin? " Tanyanya. Vadia diam lalu melihat kearah Sinta, Sinta mengerti dengan tatapan itu. Dua gadis itu kompak menurunkan panahnya. Vadia sosok gadis yang mudah percaya tidak heran jika nanti tiba tiba seseorang akan membawanya pergi jauh. Delapan pemuda itupun kompak menurunkan tangannya lalu bernapas lega.

"Kami minta maaf karena sudah mendobrak pintu rumah ini, kami akan memperbaikinya" ucap pemuda yang terlihat lebih muda dari yang lain.

"Bolehkah kami masuk, Dan menginap disini untuk semalam?". Vadia dan Sinta kaget dan saling menatap

"Tidak!" Jawabnya kompak.

"Izinkan kami menginap disini hanya untuk semalam" rayunya lagi

Jawabannya masih sama "Tidak" . Jelas tidak, siapa yang akan mengizinkan orang asing untuk menginap, terlebih lagi dirumah perempuan tanpa orangtua.

"Kami bukan orang jahat,kami hanya pemuda yang tersesat. Besok pagi kami akan keluar dari rumah ini."

"Apa jaminannya jika kalian tidak macam macam?" Tanya Vadia. Mereka berdelapan saling pandang dan mengangguk secara bersama. lalu mereka semua mengeluarkan pedang yang ada disisi mereka. spontan Vadia dan Sinta mundur beberapa langkah.

"Ini jaminannya". Dua gadis itu masih tidak paham maksudnya. "Pedang ini kalian yang pegang sampai besok pagi, dengan begitu kami semua tidak macam macam" sambungnya.

Vadia dan sinta membalikkan badannya lalu berbisik.

"Bagaimana? Mereka sepertinya orang baik dan memang tersesat" ucap Vadia yakin.

"Tapi aku tidak yakin,mereka banyak sekali" jawab Sinta sesekali menengok kebelakang. Vadia berusaha meyakinkan Sinta "aku yakin mereka orang baik, dan sepertinya mereka dari keluarga berada. tidak mungkin orang biasa mau menyerahkan pedangnya." Sinta mengangguk sebagai jawaban. Mereka berdua membalikan badan lagi

"Oke. Kami izinkan, tapi hanya satu malam." Semua pemuda itu tersenyum dan mengucapkan terimakasih. Sinta memerintah kan mereka semua masuk dan menyuruh semua pedang untuk ditaruh didepannya dan Vadia, mereka semua nurut.

"Kalian belum memperkenalkan diri"

"Aku Bangchan, ini lee know, Changbin, Hyunjin, Han, Felix, Seungmin, dan Ayen." Cowok yang bernama Bangchan itu memperkenalkan semua anggotanya.

"Kita semua saudara,dan tinggal di..." Bangchan menggantung omongannya ketika Han menginjak kakinya. Vadia merasa aneh dengan omongannya

"Kami semua tinggal dirumah nenek kami yang ada didesa Lumos".

"Aku Vadia dan ini Sinta"

Pemuda yang bernama Hyunjin itu maju "maaf soal pintunya,kami akan memperbaikinya besok." Dia meminta maaf sekali lagi. Gadis itu mengangguk sebagai jawaban.

"Kami hanya punya dua kamar, kamar satu untuk kita berdua, dan satu lagi tidak terpakai. kalian bisa menggunakannya." Ucap Vadia

Walaupun ada dua kamar tapi Vadia dan Sinta memilih untuk tidur bersama, alasannya simple. Sinta takut tidur sendiri.

"Terimakasih, kami tidur disini saja" ucap Bangchan sopan.

"Seterah kalian, jika mau pakai silahkan." Mereka semua kembali mengangguk.

" Kamarnya ada disebelah sana, dibelakang kamar mandi dan dapur" Vadia mengarahkan mereka semua tempat tempat yang ada dipondok itu. Lalu mereka berdua kembali ke kamar mereka. Langit sudah mulai gelap, hujan belum reda dan lampu pun masih padam.

"Kenapa kau bisa yakin kalau mereka orang baik, mereka berdelapan kita berdua." Omel Sinta sesampainya dikamar.

"Aku yakin mereka orang baik, karena aku lihat kalung kristal yang dipakai pemuda yang bernama ayen itu. Dan disitu aku yakin kalo mereka sebenarnya bukan pemuda biasa mereka anak bangsawan."
Sinta terdiam mendengar tuturan kata Vadia dirinya masih belum paham apa maksudnya. "Aku masih tidak mengerti"

Vadia berjalan menuju tas selempang yang biasa dirinya gunakan, lalu mengeluarkan buku tebal. "Ini" Vadia menunjukkan salah satu teori. Disitu terlihat ada delapan pemuda dan salah satu dari mereka memakai kalung yang sama seperti Ayen gunakan. Namun wajah pemuda dibuku itu tidak ada. Hanya badan dengan pakaian bangsawan, mahkota dikepalanya dan pedang ditangan nya.

"Kamu tau apa Sinta, menurut sejarah akan ada delapan bangsawan yang akan membuka gerbang Parapata"

"Tapi disini tidak dijelaskan siapa dan dari mananya bangsawan itu."

Benar! Dibuku itu hanya dijelaskan akan ada delapan bangsawan yang membuka gerbang Parapata. Namun kalung yang di pakai Ayen sudah menjelaskan salah satunya.

"Kalung yang Ayen pakai..." Ucapan Vadia terpotong ketika sinta langsung meninggikan nada suaranya
" menjelaskan salah satunya?" Tanyanya. "Va, kalung itu bisa aja bukan kalung yang  ada dibuku itu.bisa aja kalung itu dia beli atau buat sendiri" jelas Sinta.

Vadia masih pada pendirian nya,dirinya yakin bahwa kalung yang pakai Ayen adalah kalung bangsawan yang ada buku itu. "Kita akan tahu jawabannya besok pagi"

Kalian tau apa itu Parapata? Parapata adalah harta karun yang sesunggunya. Harta karun ini adalah harta yang paling besar dengan jumlah yang tidak sedikit. Parapata dilindungi oleh suku Matahari. Banyak bangsawan yang mencari Parapata namun tidak ada yang kembali. Teorinya menjelaskan

" Hanya kerikil diantara emaslah yang bisa masuk "

apa artinya?.

Namun ada ancaman yang membuat semuanya maju mundur untuk mencari Parapata, begini isinya

" Siapa yang mencari Parapata akan binasa "

Kalian mengerti artinya?. Tidak heran jika banyak yang mencari, karena itu harta karun yang sesungguhnya. Semua macam emas dan berlian disana ada, tapi ancaman dan tantangan pun akan ikut serta bersamanya. Kalian paham arti dari ancaman dan teori itu?. Kalian akan mengetahui nya.

The Secret of Parapata's || Stray Kids ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang