14

37 21 0
                                    

Hari demi hari sudah mereka semua alami didalam perjalanan menuju Parapata banyak hal yang sudah mereka hadapi selama ini dari yang baik sampai yang tidak mengenakan hati bahkan melukai mereka semua.

hembusan angin saat ini sangat segar dan menyejukkan rasanya ingin sekali tidur dengan tenang tanpa memikirkan apapun. mereka yang sedang berjalan menuju Parapata pun merasa damai hingga di beberapa langkah kemudian mereka melihat sebuah ladang bunga ah atau lebih bisa disebut taman bunga.

“lihattt! ada banyak bunga cantik disana” ucap seseorang yang sangat bahagia dengan mata berbinarnya. mereka pun tersenyum senang karena bisa beristirahat sejenak dari segala macam beban dipundaknya.

sesampainya di taman bunga mereka melakukan kegiatannya masing masing, ada yang merakit bunga ada yang kejar kejaran dan ada juga yang cuman tiduran sambil memperhatikan bunga tersebut.

“aku mau liat liat dulu, mau ikut tidak?” ajak Sinta kepada Vadia

“ mau kemana? “ tanya Vadia bingung dengan tingkah Sinta yang tidak bisa diam.

Sinta mengabaikan sahabatnya itu karena terlalu senang untuk berjalan jalan “umm kesitu aja kali yaa?!” jari telunjuknya mengetuk ngetuk dagu sambil berfikir.

Sinta berjalan ke arah pohon apel yang ada diujung sana.“ ish Sinta kebiasaan deh ninggalin aku mulu “ ucap Vadia kesal ketika merasa dirinya di tinggal begitu saja oleh Sinta. Vadia pun berinisiatif mencari Sinta ketika ia berjalan ia melihat pohon apel yang Sinta lihat tadi.

Vadia berjalan mendekat kearah pohon karena penasaran ingin melihat seekor kelinci disana yang sedang tertidur, pas dirasa sudah tinggal beberapa langkah lagi— “ HAAAAA! WLEEE!!” ahh biasa kelakuan Sinta yang tidak pernah bisa ditebak ia muncul dari atas pohon untuk membuat Vadia jantungan.

“AAAAAAA!!! HANTU YA PERGI TOLONG !!“ sambil meraba raba sekelilingnya, akhirnya ia mendapat batu untuk melempari hantu yang sudah membuat Vadia kaget sampai tersungkur.

“Akh! cukup! VADIA INI AKU BUKAN HANTU!!” Sinta mengaduh kesakitan saat Vadia melemparinya dengan batu, yaaa salahnya sendiri jahil pantes sih dikatain Hantu juga.

di ujung sana para pangeran hanya tertawa melihat keributan yang dilakukan Sinta kepada Vadia. “menarik” ucap salah satu pangeran dengan bibirnya yang tersungging sebelah karena ulah dua gadis tersebut.

“ si Sinta ini tipe yang minta di pukul in rame rame gak sih sama pengawal Lix?!” ucap Hyunjin kepada Felix

“ HAHAHAH JANGAN GITU!“ Felix hanya bisa tertawa terbahak bahak.

salah satu dari mereka berdiri dan berjalan ke arah Vadia dan Sinta “ kalian kenapa?” tanya Bangchan kepada Vadia dan Sinta

“ enggak, ini si Sinta jahil ngagetin aku dari atas pohon untung dia tidak jatuh “ adu Vadia.

Sinta cuman diam sambil memasang muka songong nya “ apa perlu aku ulang ya Vadia?“ ucap Sinta sambil terkekeh

“ jangan nanti jatuh gimana kasian juga tuh sama penghuni (monyet) nya pada takut sama kamu” ledek Bangchan kepada Sinta yang diledek hanya memicingkan matanya kepada Bangchan dan Vadia.

•••

di pinggir karangan bunga tulip ada satu laki laki sedang menggambarkan segala macam hal di tanah sepertinya dia bingung ingin melakukan apaa dia hanya melihat sekelilingnya sesekali ia tertawa dengan kelakuan gadis gadis tersebut.

“ aku tidak tahu ya kamu lagi ngapain disini sendirian, tapi disini asik juga sih pemandangannya ngeliatin sapi pacaran” ucap Sinta secara tiba tiba kepada Seungmin .

The Secret of Parapata's || Stray Kids ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang