Sesuai yang dijanjikan Sinta, dirinya menceritakan mengenai Haider.
Vadia dibuat sangat terkejut, dirinya benar benar tidak menyangka." Waktu itu aku melihat Haider didekat pondok tempat tinggal kita, tapi aku tidak sempat menemui nya karena dia sudah pergi bersama seseorang " Ucap Vadia mengingat
" Sepertinya itu, Haider yang mencuri data diri kalian saat kalian tidak dirumah lalu data itu diserahkan ke Yeji dan Tuan " Felix beropini
" Dan sebelum mereka mengetahui faktanya, Yeji sudah memberikan foto Vadia pada Han, setelah itu Haider membawa nya ke Parapata" kalimat Changbin membuat Han menjadi objek utama, dirinya kembali merasa terpojoki.
" Tapi bagaimana cara Haider masuk ke dalam sana? " Tanya Seungmin. Mereka bertanya tanya hal itu. Pikiran mereka kembali diputar untuk berfikir, terlalu banyak kejadian yang menimpah mereka, otak mereka serasa ngebul.
" Lalu Haidernya di mana? " Tanya Vadia memecahkan keheningan beberapa saat
" Setelah Haider di panah oleh Sinta lalu pingsan, kami tidak melihatnya lagi " jawab Bangchan mengingat kejadian tadi
" H-hah ?" Vadia terkejut. Sinta hanya tersenyum bangga dengan fakta itu
" Di P-panah? " tanya Vadia terbata bata. Mereka semua mengangguk sebagai jawaban. Vadia tidak heran dengan itu hanya saja dirinya kaget mendengar nya.
" Itu belum seberapa dengan apa yang kamu lakukan Vadia!? " Ucap Sinta mengingatkan satu kejadian. Vadia menaikkan alisnya bingung
" Aku melakukan apa? " Tanyanya polos
" Kamu lupa? " Vadia masih diam tidak menjawab
" Kamu lupa, kalau kamu pernah memanah seorang preman dengan lima anak panahan mu itu ?! " Tanya Sinta ngegas. Delapan Pangeran yang mendengar cerita Sinta terkejut, tidak mungkin Vadia melakukan itu.
" Lima anak panah?" Tanya Hyunjin kaget. Sinta mengangguk sedangkan Vadia hanya senyum kikuk sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal.
" Kenapa kalian sangat kejam?" Tanya Lee Know masih tidak percaya. Mereka berdua segera menolak kalimat yang diucapkan Lee Know
" Kami tidak kejam "
" Kami gadis baik, merekanya saja yang membuat ulah "
" Iya benar, mereka mancing emosi. "
" Kami tidak akan mulai duluan jika mereka tidak memulainya "
Belaan mereka berdua membuat delapan pangeran itu diam tidak tahu harus menjawab apa. Mereka berdua terlalu ajaib dan susah untuk ditebak. Sungguh pertemuan yang beruntung.
•~•~•~
Bangchan menyuruh kedua gadis itu tidur duluan. Bangchan mengatakan ingin berbicara dulu dengan Han, kedua gadis itu menurut dan tidak ikut campur.
Bangchan membuat api unggun di luar goa lebih tepat nya didepan goa, dirinya tidak mau kedua gadis itu terganggu karena obrolan mereka nanti.
Semuanya sudah duduk melingkari api unggun menunggu Han menjelaskan semuanya.
" Jelaskan ! " Perintah Bangchan datar pada Han. Pemuda itu menceritakan semuanya dengan sedetail detailnya yang lain menyimak dan mendengarkannya dengan seksama. Han selesai dengan penjelasannya membuat Hyunjin memijat pangkal hidunganya.
" Kalau Ayah dan Bunda tahu, kamu akan di usir dari kehidupan mereka " Han menunduk takut. Bagaimana pun juga Han masih menghormati kakak kakaknya itu.
" Aku minta maaf, aku benar benar menyesal telah melakukan semua ini " ucapnya memohon
" Bukan ke kita saja, tapi ke Vadia juga! " Titah Ayen. Han menatap Ayen yang susah untuk ditebak, ekspresi nya sangat datar dan susah ditebak.
" Kamu egois, melibatkan seseorang untuk kepentingan kamu sendiri " Ucap Lee Know sambil menatap Han
" lain kali ajak saja kami jangan orang lain! "
" Kamu bodoh Han "
" Hari berikutnya jangan diulangi Han, kasihan gadis itu "
Han hanya menundukkan kepalanya saat saudaranya mengakatan hal itu, Han tidak marah dirinya pantas mendapat semua itu.
Han memandang Bangchan yang dari tadi diam, " Maaf Chan, aku menyesal "
Bangchan hanya diam sambil memandang adiknya tanpa suara. Bangchan sangat marah dan kecewa pada Han, namun semuanya sudah terjadi dan gimanapun Han adik kandungnya dirinya tidak bisa menghakimi Seenaknya.
" Semua orang pernah melakukan kesalahan. Jangan diulangi lagi, besok minta maaf pada Vadia dan aku berharap ini pertama dan terakhir kalinya kamu melakukan hal seperti ini jadikan ini pelajaran dalam hidupmu! " ucapan Bangchan membuat Han meneteskan air mata, Han menghampiri Bangchan lalu memeluknya erat. Bangchan membalas pelukan Han
" Aku akan minta maaf dan aku akan bertanggung jawab, aku akan bilang ke Bunda dan ke Ayah atas apa yang aku lakukan " ucapnya sambil mengusap sisa air matanya.
" Sudah seharusnya begitu " jawab Changbin menatap Han
Han tau perbuatannya itu sulit untuk dimaafkan, bagaimana jika orang tua Vadia tau bahwa anaknya hampir kehilangan nyawanya?!. Tidak bisa di bayangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret of Parapata's || Stray Kids ✓
Teen Fictionbook #1 " Gadis yang lahir di Bintang Biru memiliki sifat yang emosional dan susah mengendalikan amarahnya, maka itu yang sangat ditunggu tunggu saat Bintang Biru muncul". "Kekuatan itu menjadi penyebab utama terbesar untuk memiliki kekuatan yang le...