15

39 19 0
                                    

Mereka semua masih dikebun bunga, masih menikmati keindahan alam yang susah ditemukan. Semuanya masih bersantai sudah banyak sekali rintangan yang mereka lalui tapi mereka tahu rintangan yang mereka lalui kemarin kemarin belum seberapa sama yang akan datang nantinya.

Vadia duduk di hamparan bunga sambil melihat Sinta yang memetik bunga lavender, sesekali Sinta berteriak karena ada kupu kupu yang mengacaukannya itu membuat Vadia terkekeh melihat tinggah Sinta.

Hyunjin menghampiri Vadia lalu dirinya duduk disamping Vadia, Vadia yang nyadar kedatangan Hyunjin pun langsung menggeser tempatnya dan tersenyum.

"Kamu nggak ikutan metikin bunga?" Tanya Hyunjin menekuk dengkulnya

Vadia menggeleng " Aku lelah " membuat Hyunjin menengok

" Istirahat "

" Ini aku lagi istirahat, makanya tidak ikutan" jawab Vadia kesal, dan Hyunjin hanya terkekeh

" Vaa?" Panggil Hyunjin membuat Vadia menengok kearahnya. Mereka berdua saling tatap Vadia menaikan kedua alisnya menunggu ucapan Hyunjin. Hyunjin kembali terkekeh pandangannya belum lepas dari Vadia

Vadia yang melihat Hyunjin terkekeh kesal membuang mukanya kearah lain.
" Kenapa kamu tertawa? Tidak jelas!!" omel Vadia

" Habisnya, kamu lucu ", pipi Vadia bersemu merah karena ucapan Hyunjin.

" terimakasih ya tuan Hyunjin yang terhormat! " Vadia yang hendak bangun tangannya dicekal oleh Hyunjin.

" Mau kemana?"

" Kesana" Vadia menunjuk kesalah satu tanaman yang ada di tengah tengah

" Duduk dulu, sebentar" Hyunjin menyuruh Vadia duduk dan dituruti oleh gadis cantik itu. Hyunjin merangkai bunga dengan akar kering menjadi lingkaran, tangannya lihai sekali menyusun setiap potongan bunga lalu diselipkan diantara akar kering itu. Vadia memperhatikan Hyunjin yang sedang membuat bandana bunga yang cantik itu, dirinya kagum kalah dengan Hyunjin yang notabennya laki laki. Hyunjin yang terlihat songong dan menyebalkan ternyata pandai membuat seperti ini.

Selesai dengan hiasan kepala itu Hyunjin menatap Vadia, gadis yang ditatap itu bingung. Ada rasa deg degan menyelimuti Gadis itu akibat di tatap. Hyunjin memakaikan bandana buatannya dikepala Vadia, Vadia terkejut akibat ulah Hyunjin. Jantung Vadia sudah berbedar dirinya tahan napas, setelah terpasang Hyunjin tersenyum.

" Cantik, pas lagi " ucap nya. Vadia masih diam membeku membuat Hyunjin terkekeh. " Tidak usah terkejut seperti itu Vadia, aku hanya memakaikan bunga dikepala mu bukan menyihir mu" Ucap Hyunjin

Vadia salah tingkah akibat Hyunjin
"Terimakasih "  setelah itu dirinya pergi meninggalkan Hyunjin sendiri. Hyunjin tersenyum dan menggeleng kan kepalanya, lucu melihat tinggah Vadia yang malu malu seperti itu.

•~•~•~•

Han berjalan menuju pohon besar dirinya hanya ingin sendiri menjauhkan diri dari yang lain. Han duduk dibawah pohon menyandarkan kepalanya pada pohon besar yang rindang. Vadia melihat Han sendiri disana, tiba tiba Vadia memejamkan mata. Lalu ada kejadian memenuhi matanya yang tertutup.

"Han, pohon itu ada lebah. Minggir dari sana" ucap Vadia panik.

"Dimana?" Tanya Han

"Han minggir!!" ucap Vadia semakin panik. Han berteriak akibat sengatan lebah itu , dan membuat badan Han luka luka

Vadia tersadar lalu membuka matanya kembali, Vadia terkejut apa yang baru saja dirinya lihat, kenapa dirinya bisa melihat Hal seperti ini lagi. Vadia melihat Han, Cowo itu masih disana. Vadia berlari menuju Han lalu berhenti tepat didepannya, Han bingung dengan kedatangan Vadia yang berdiri didepannya. Tiba tiba Vadia menarik tangan Han lalu menjauhkan Han dan dirinya dari pohon itu. Han kaget akibat perlakuan Vadia dengan sekali sentakan tangan Han terlepas dari Vadia

" Apa yang kamu lakukan Vadia?!" Bentak Han kesal Membuat Vadia terkejut. Vadia diam belum membalas pertanyaan Han, Vadia menunduk takut. Yang lain melihat Han membentak Vadia langsung menghampiri mereka berdua.

"Ada apa? " Tanya Lee Know penasaran

" Kenapa kau menarik ku?" Tanya Han lagi dengan nada meninggi

Vadia menatap Han dan mengabaikan pertanyaan Lee Know. " Maaf Han karena sudah menarikmu, lihat diatas mu, atas sarang lebah. Aku cuma tidak mau kamu disengat." Jawab Vadia sambil menunduk. Secara bersamaan semuanya menengok keatas Pohon. Benar, ada sarang lebah yang lumayan besar disana, semua menjauhkan pohon itu. Han diam membuat dirinya semakin bersalah

" Lain kali budayakan bertanya sebelum membentak tuan Han!" Ucap Sinta sinis lalu menarik tangan Vadia menjauh dari delapan Cowok itu. Delapan cowo itu memandang kepergian dua gadis itu. Han  refleks bentak Vadia karena keganggu dengan kedatangannya, dirinya hanya ini sendiri.

Dua gadis itu berhenti ditengah tengah hamparan bunga, Sinta melepaskan tangan Vadia "Kau tidak apa apa?" Tanya Sinta Vadia mengangguk sebagai jawaban

"Ini aneh Sin?!" Ucap Vadia tiba tiba, Sinta mengerutkan keningnya.

"Aku melihat Han jalan kearah pohon, aku ingin menghampirinya tiba tiba langkah ku berhenti dengan sontak aku memejamkan mata, lalu penglihatanku sekilas ada sarang lebah diatas pohon itu . Lalu aku menghampiri Han dan benar, ada sarang lebah disana." Jelas Vadia panjang lebar, Sinta mengerti ucapan Vadia. Dirinya pun meresa aneh

" Aku mengerti Vadia, aku sendiri pun bingung dengan tubuh dan pikiran ku, ingat kan ketika kita disungai sambil melihat ikan. Ketika itu aku mau jatuh lalu aku secara tiba tiba mengucap agar diriku tidak jatuh dan akhirnya aku tidak jatuh" Vadia terkejut mendengar kalimat Sinta. Tanda tanda keanehan dalam diri mereka semakin jelas dan nyata

"Atau ini kelebihan kita Sinta?!" Tanya Vadia

"Melihat kejadian yang akan datang dan mengendalikan objek dengan ucapan dan bicara" jelas Sinta

"Dan tatapan" tambah Vadia. Mereka berdua tersenyum dengan kelebihan yang mereka punya. Jika benar dua gadis itu mempunyai kelebihan atau kekuatan seperti itu, maka gadis itu gadis yang miskin yang beruntung.

"Jika benar ini kekuatan yang kita punya, maka kita tidak boleh sembarangan menggunakan nya atau lebih parahnya salah menggunakan nya " Sinta setuju dengan ucapan Vadia. Dirinya tidak boleh melebih lebihkan Kekuatannya atau berbangga.

" Itu pasti Vadia! " Ucap Sinta tersenyum. Dua Gadis itu melihat delapan Pangeran yang berjalan menghampirinya mereka. Bangchan mengatakan harus melanjutkan perjalanannya. Han melihat Vadia dengan tatapan salah namun sepertinya Vadia tidak menyadari, Vadia yang pelupa mungkin memang lupa dirinya yang habis dibentak Han karena senang akibat temuannya.  Hyunjin tersenyum melihat Vadia tidak melepaskan Bandana bunga buatan dirinya.

~~~~~

Halooo semuanyaa!!!

Apa kabarrrr? Baik kan.

Terimakasih sudah membaca ceritaku  jangan lupa vote komen dan follow aku ya.

Kalo mau ngasih saran atau kritik silahkan komen, aku juga baru belajar nulis cerita^^

STAY'S JANGAN LUPA STREAMING STRAY KIDS KINGDOM - MIROH!!!!!

Salam-🖤

The Secret of Parapata's || Stray Kids ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang