Ekstra Part 3

42 13 4
                                    

Sesuai yang kemarin dijanjikan, sore ini gadis dengan gaun coklat berdominasi putih berjalan kearah danau dengan perasaan senang. Entahlah, suasana hatinya sangat baik hari ini.

Vadia berjalan dengan senyuman yang tidak pudar dari bibir pinknya. Sesekali gadis itu bersenandung ria, gadis cantik itu menghentikan langkahnya saat dirinya melihat seseorang sedang membelakanginya di tepi danau.

Jantungnya mendadak berdegup kencang dan perasaannya pun menjadi gelisah namun hatinya sangatlah bahagia. Vadia berjalan pelan kearah pemuda itu, sepertinya pemuda itu belum menyadari kedatangannya.

" Aku mau bandana bunga lagi! " Ucapan Vadia membuat pemuda itu terkejut dan memutar badannya. Tatapan mata mereka bertemu dan keduanya saling tersenyum

" Apa imbalannya ? " Hyunjin berjalan kearah gadis cantik itu dan berhenti tepat didepannya.

Jantung keduanya masih tidak bisa dikondisikan malah degupannya bertambah. Cahaya matahari sore menerpa wajah keduanya sehingga membuat keduanya silau  dan hembusan angin dibiarkan menggoyangkan rambut mereka.

" Ada "

" Apa? " Tanya Hyunjin sedikit mengejek

" Kamu maunya apa? " Tanya Vadia balik

" Kamu jadi istri ku?! "

Jantung Vadia serasa berhenti berdetak saat ini, kakinya mendadak lemas. Namun pemuda itu malah terkekeh melihat wajah Vadia yang memerah.

" Hyunjin... " Pukulan pelan dari Vadia membuat tawa Hyunjin menjadi jadi dirinya masih sama, masih senang membuat Vadia malu dan kesal.

Hyunjin mengambil tangan Vadia lalu meremasnya lembut, Hyunjin tidak menyangka kalau dirinya bisa menggenggam tangan ini.

" Tapi aku serius "

Vadia masih tidak menjawab kalimat Hyunjin, dirinya terlalu malu . Vadia membalikkan badannya kearah lain, tidak kuat dengan adegan seperti ini. Terlalu lemah baginya.

Vadia kembali membalikkan badannya setelah merasakan ada yang terpasang dikepalanya, gadis itu menatap Hyunjin yang sedang merapikan bandana dikepalanya.

Hyunjin tersenyum ikutan menatap gadis depannya.

" Kamu rindu aku? " Tanya Hyunjin tiba tiba

" Tidak " jawab Vadia cepat

" Oiya? Bangchan bilang kemarin katanya kamu rindu aku "

" Bangchan berbohong! " Elaknya cepat.

" Kamu yang bohong dengan diri sendiri, nyatanya pas aku tulis surat itu kamu ke sini. Seharusnya tidak "

" Kamu tidak senang aku disini? ya sudah aku pulang " Vadia membalikkan badannya , hendak pulang, namun tangannya langsung dicekal oleh Hyunjin.

Pemuda itu terkekeh melihat tingkah anak anak Vadia. " Begitu saja kesal ". Gadis itu tidak menjawab hanya memandang pemuda itu kesal

" Senang, tapi aku sedih kamu tidak menjawab nya " Vadia menatap Hyunjin bingung

" Menjawab apa? "

" Kamu jadi istri ku "

Vadia kembali salah tingkah, gadis itu menjadi gugup sendiri.

" Aku tidak minta jawabannya sekarang, tapi aku ingin secepatnya. " Ucap Hyunjin mengelus pipi Vadia dengan lembut Membuat gadis itu bersemu.

•~•~•~

Hyunjin membawa Vadia ke rumah pohon, rumah pohon ini adalah tempat ternyaman pemuda jangkung itu saat merasa stress. Hyunjin sendiri yang membuatnya, rumah pohon ini seperti rumah kedua baginya.

The Secret of Parapata's || Stray Kids ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang