Vadia menatap kearah luar goa itu sudah cukup lama Han pergi dan belum kembali juga, Vadia pun menjadi ragu untuk pergi menyusul Han. Vadia melamun dirinya memikirkan banyak hal, pikirannya sedang bergelut. Lamunannya tersadar saat Vadia mendengar banyak orang yang berbicara, suaranya cukup gaduh membuat jantung Vadia kembali berdetak kencang, gadis bermuka pucat itu takut jika itu Tuan dan Yeji bersama pasukannya yang masih mengincar dirinya.
Sinta memasuki goa lalu melihat Vadia yang sedang menatapnya dirinya segara lari menuju Vadia dengan cepat mereka berpelukan. Vadia bersyukur karena suara itu adalah Sinta dan kedelapan pangeran.
Mereka berpelukan sangat erat tidak ada yang mau melepaskannya, hingga suara deheman seseorang membuat kedua gadis cantik itu memberhentikan aktifitas nya lalu menengok kearah pangeran pangeran tersebut. Sinta kembali menatap sahabatnya itu dengan tatapan khawatir.
" Kamu baik baik saja kan?"
" Ada yang sakit tidak? "
" Mana yang luka? Biar aku obati "
Pertanyaan beruntun yang Sinta ucapkan membuat Vadia terkekeh, lucu saat Sinta bawel seperti ini.
" Aku baik, Han jagain aku " sontak mereka menatap Han dengan tatapan ragu.
" Dia menyelamatkan aku " lanjut Vadia menatap Han senyum.
" Tidak usah khawatir seperti itu, aku baik baik saja. " Ucap Vadia sekali lagi dengan senyum hangatnya
" Ini udah mulai malam, sebaiknya kita bermalam disini saja. Sepertinya Tuan dan Yeji pun masih mengincar kita " saran Lee Know. Mereka setuju badan mereka pun sudah sangat cape.
" Aku minta maaf, aku khawatir. Kamu jangan jauh jauh lagi dari aku " mohon Sinta sambil memeluk Vadia. Vadia mengangguk dan tersenyum membalas pelukan hangat Sinta.
Mereka sekarang sedang diberkumpul di goa dengan api unggun didalamnya mereka diam tidak menguarkan suara, Susananya masih terlalu canggung untuk berbicara. Hingga Sinta bertanya ke Vadia memecahkan keheningan, " kau mengenal Haider? " Vadia kaget mendengarnya lalu dirinya mengangguk. Sinta dan yang lainnya saling pandang membuat Vadia bingung bertanya tanya
" Kamu tahu dari mana ?"
" Ceritakan dulu dari mana kamu mengenalnya, setelah itu akan ku ceritakan yang sebenarnya!? " Usul Sinta menyarankan. Vadia memandang ragu kearah mereka semua tatapannya menyapu satu persatu orang orang yang ada disana. Vadia menghembuskan nafasnya lelah mungkin ini sudah waktunya dirinya menceritakan yang sebenarnya.
" Jangan ada yang menyela sebelum aku selesai cerita " Pinta Vadia pada semuanya, mereka mengangguk patuh.
" Hari itu setelah ibu dibawa oleh prajurit istana tanpa adanya kejelasan....." Katanya mengingat
Flashback On
Vadia melihat pemuda ditepi sungai dengan kuda putihnya, Hendak untuk pergi namun pemuda itu sudah melihatnya lalu menghampiri dirinya dengan kudanya itu.
" Permisi nona, aku tersesat. Bisakah kamu menunjukkan arah menuju desa? " Tanya pemuda itu. Vadia menunjuk kearah barat pemuda itu tersenyum lalu mengulurkan tangannya
" Aku Pangeran Haider... Kau? " Tanyanya
" Vadia " jawab Vadia tersenyum ramah seperti biasanya. Setelah mengucapkan terimakasih Haider pergi Vadia memandang Haider yang mulai menjauh bersama kuda putihnya.
Hari hari berikutnya dua insan ini semakin sering bertemu dan bertukar cerita, dimana salah satu dari mereka dibuat nyaman. Haider jatuh cinta pada Vadia.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret of Parapata's || Stray Kids ✓
Teen Fictionbook #1 " Gadis yang lahir di Bintang Biru memiliki sifat yang emosional dan susah mengendalikan amarahnya, maka itu yang sangat ditunggu tunggu saat Bintang Biru muncul". "Kekuatan itu menjadi penyebab utama terbesar untuk memiliki kekuatan yang le...