25

27 18 3
                                    

Para Centaurus, Kurcaci, Nagini, Faun, Minotaurus berbondong bondong mendatangkan Bintang Biru tempat persembahan itu dilangsungkan. Mereka adalah Hewan hewan mitolog.  Semuanya sedang bersiap siap untuk menyaksikan pengambilan kekuatan yang diinginkan Tuan dan Yeji. Tuan menginginkan kekuatan Vadia untuk kesenangan semata dan untuk memperbudak rakyat. Vadia memiliki kekuatan yang sangat berharga dan jarang, makanya itu mereka menginginkan nya.

Mereka berdua serakah dan licik, mereka menginginkan apapun dan dari siapapun tanpa memperdulikan nya. Suku Matahari dan Suku Pacakuti sangat amat mengenal Yeji dan Tuan dengan sifatnya yang tamak. Yeji dan Tuan adalah Adik kakak yang dibesarkan dengan kekerasan oleh orangtuanya.

Orang tua mereka sudah dibunuh oleh Suku Pacakuti karena membuat kejadian yang hampir membuat Desa Armawana kehilangan banyak nyawa.

Yeji dan Tuan dikenal manusia yang tidak mempunyai hati dan kejam, sebelum ini mereka berdua adalah tahanan Suku Pacakuti. Tapi setelah bertahun tahun menjadi tahanan mereka berdua bebas, dan sekarang mereka membuat ulah lagi dengan cara melabuhi anak Raja kerajaan Lumos yaitu Han.

Dunia ini kejam untuk Yeji dan Tuan, mereka berdua hidup sebatang kara tanpa adanya siapapun. Mereka mempunyai masa lalu yang kelam, keadaan yang membuat mereka menjadi dewasa sebelum waktunya. Didesak oleh kekhawatiran dan diperbudak oleh waktu. Mungkin jika kita diposisi mereka, kita akan mengerti.

Han masih tergantung diatas panggung batu bersama Vadia yang tertidur pulas diatas meja batu. Vadia belum sadar hingga sekarang, sepertinya Yeji sengaja membuat Vadia pingsan sampai kekuatan Vadia diambil olehnya.

Han mencoba menarik narik tangannya agar tali yang dipergelangan tangannya putus, tapi dewa langit sedang tidak
berpihak kepadanya. Seberapa kuat ia mencoba jika tidak pakai benda tajam dan dibantu maka tidak akan lepas.

Yeji tertawa remeh menatap Han yang mencoba melepaskan diri. Yeji kasihan dengan Han yang sangat amat bodoh itu. Dengan sekali kebohongan Han masuk perangkapnya dan juga terjebak didalam permainan nya sendiri.

" Mana Bola kristalku untuk persembahan nanti? " Yeji menatap Tuan malas, lalu dirinya mengambil bola yang dimaksud Tuan itu dan mengoper tangankan ke Tuan.

" Setengah jam lagi persembahan akan dimulai" Ucap Tuan dengan nada seringai nya. Han memandang mereka berdua dengan tatapan mematikan. Han tidak terima diginikan, ia benar benar marah dan kecewa.

" Para rakyat ku, Diamlah sejenak! " Ucap Tuan pada Faun dan teman temannya. Mereka semua diam mendengar ucapan Tuan. Semuanya hening dan menyimak ucapan Tuan selanjutnya.

" Sebentar lagi, Bintang Biru akan muncul, ini waktunya kita meminta permohonan yang kita inginkan! " Seru Tuan. Semuanya bersorak keras karena ucapan Tuan, semuanya bergembira dan senang.

" Dan sekaligus pengambilan kekuatan dari gadis Desa atas nama VADIAAA INI!!! " Teriaknya kuat sambil memeperlihatkan Bola kristal dan mengangkatnya tinggi tinggi, orang orang yang ada disana kembali bersorak ria.

Bola itu adalah bola penghubung untuk pengambilan kekuatan. Siapa saja yang memegang bola itu sambil mengucapkan permohonan saat Bintang Biru, maka langsung terkabul. Bola kristal itu adalah bola yang sakral dan digunakan nya pun hanya untuk permintaan yang resikonya tinggi.

Kuping dan mata Han yang menyaksikan itu sudah panas dirinya sudah tidak tahan dengan semuanya. Keadaannya sekarang sudah sangat kacau dan berisik dengan orang orang itu. Han berharap saudara sudaranya cepat menolongnya.

•~•~•~

Pemuda pemuda ini masih melanjutkan perjalanannya menuju Bintang Biru, Bangchan masih memimpin barisannya dengan langkah tegasnya.

Mereka semua sudah dilanda kepanikan, pasalnya matahari diatas mereka sudah mulai semakin panas dan terik. mereka takut waktunya tidak sempat. Tapi semuanya sudah berusaha untuk sampai disana tepat waktu.

" Kita harus cepat sampai kesana sebelum persembahannya dimulai!! " Celetuk Hyunjin tegas pada semuanya.

" Semoga waktunya cukup " gumam Lee Know lemah. Mereka pun takut jika terjadi sesuatu pada Han dan Vadia.

" Pasti bisa!! " Ucap Changbin yakin .

" Kita semua bisa sampai kesana tepat waktu "

Semuanya mengangguk mantap dan melanjutkan perjalanannya. Perjalanannya tidak jauh tapi tenaga mereka sudah terkuras untuk perjalanan ini, maka dari pada itu jadi terasa lama.

Tidak ada yang mau seperti ini, semuanya diluar ekspektasi mereka. Walaupun mereka tau resikonya terlalu berat untuk pertualangan ini, tapi perkiraan mereka tidak sampai sejauh ini. Dalam perjalananya pun mereka saling diam tidak ada yang berbicara semuanya fokus pada langkah masing masing.

Pikiran mereka sudah melayang kemana mana, perasaan mereka pun sudah risau dan gelisah tidak nyaman. Mereka yakin akan ada pertempuran bentar lagi.

Ayen mendekati Sinta yang cemas dengan keadaan Vadia, Sinta benar benar  khawatir, dirinya sudah tidak peduli dengan dirinya sendiri. Sinta ingin cepat cepat bertemu sahabatnya itu. Tidak ada yang Sinta inginkan selain bersama Vadia, Vadia segalanya bagi Sinta. Apa apapun Vadia dan Sinta harus bersama dan saling menjaga.

" Jangan khawatir ya, kita pasti menemukan Vadia. Aku yakin Vadia tidak apa apa sekarang " Ucap Ayen berusaha menenangkan Sinta. Kantong mata Sinta sudah penuh dengan air mata. Sinta memandang mata Ayen lekat membuat Ayen pun memandangnya. Mata mereka beradu, Sinta tidak menjawab ucapan Ayen. Buliran bening itu jatuh tepat dipipi kiri Sinta dengan mulus.

Dengan cepat Ayen menarik Sinta kedalam dekapannya lembut, membuat wajah Sinta menabrak dada bidang Ayen. Sinta membalas pelukan Ayen dan manangis isak. Sinta tidak munafik, saat ini dirinya benar benar rapuh. Sahabatnya sekarang sedang diculik orang asing, tidak mungkin dirinya baik baik aja.

Sekuat apapun gadis itu terlihat kuat, tapi jika melihat orang yang ia sayang terluka, maka ia pun ikutan terluka.

Yang lain menyaksikan itu dalam diam, mereka tau posisi Sinta saat ini. Mereka tidak mengacaukannya, hanya diam sambil melihat nya. Bangchan melihat Ayen yang memeluk Sinta menarik sebelah bibirnya, lalu menggeleng kan kepalanya. Lucu pikirnya.

The Secret of Parapata's || Stray Kids ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang