5

69 30 10
                                    

Vadia melihat peta yang dipegang Bangchan, lalu menunjuk kearah tulisan Batu Pelangi. Itu tujuan selanjutnya. Mereka hanya harus berjalan setengah kilo lagi untuk sampai di Batu pelangi. Bangchan melihat saudara saudaranya yang mulai kelelahan. Jalan yang mereka lalui saat ini sudah mulai memasuki hutan.

" Aku lelah, bisakah kita istirahat dulu. " eluh Sinta. Vadia melihat kearah Sahabatnya itu.

"Kita istirahat dulu?" Tanya Vadia ke Bangchan. Bangchan mengiyakan, dirinya pun sudah lelah.
Mereka mencari tempat untuk istirahat.

"Lihatlah apa yang kutemukan!" teriak Seungmin membuat semuanya menghampirinya. Seungmin menemukan sungai kecil yang airnya sangat jernih, sampai sampai isi nya terlihat seperti tanpa air. Vadia menyoba meminum air itu dan rasanya segar.

Felix bersandar pada pohon sambil menutup mata, dirinya mendengar sesuatu dari balik semak semak. Suaranya makin kencang dan semak semak itu bergerak sangat cepat. Felix bangun dari tempat sandarannya dirinya sudah mengeluarkan pedang. Sedangkan Yang lain menatap Felix bingung.

Tiba tiba beruang coklat keluar dari semak semak itu membuat mereka semua terkejut. Delapan pemuda itu refleks mengeluarkan pedangnya masing masing. Sinta dan Vadia sudah menyiapkan busur panahannya.

"Hati hati felix!" Teriak Hyunjin. Beruang itu menatap Felix lapar, tatapan nya tajam matanya hitam pekat. Beruang itu langsung melompat kearah Felix dengan sigap Felix langsung menghindari nya. Memainkan pedang nya sesuai gerakan beruang itu.

Yang lainnya sibuk membantu felix tanpa di sadari beruang lainnya keluar dari belakang Vadia. Vadia yang kaget karena raungan beruang itu langsung melepas anak panahnya. Panahnya meleset ke arah lain. Beruang itu langsung mencengkram kaki Vadia, membuat Vadia teriak dan terjatuh.

Han berlari menghampiri Vadia, dirinya langsung menggoreskan pedangnya ke arah tangan beruang itu. Tidak mempan dengan goresan sekali, Han menggoreskan dibagian tangan beruang itu hingga cengkraman yang dikaki Vadia terlepas. Setelah itu Han membantu Vadia berdiri. Dan menjauhkan dari beruang hitam besar itu.

RAWRRR!

Sinta memanah kearah beruang yang menyerang Vadia. Panahnya tepat sasaran melukai perut beruang itu. Beruang itu langsung pergi dan masuk kembali ke dalam Hutan.

Felix masih menahan pedangnya, beruang ini masih mau bergelud dengannya. Dengan satu gerakan Felix menggerakan pedangnya dan melukai kaki beruang itu.

Beruang itu mengaung kencang sambil berlari memasuki hutan.

"Kenapa tiba tiba ada beruang?" Tanya Lee Know mengatur napasnya

"Kamu tidak apa apa?" Han bertanya ke Vadia.

"Tidak apa apa, terimakasih" jawab Vadia.

" Sepertinya kita harus meninggalkan daerah ini." setuju dengan ucapan Ayen semuanya sepakat untuk melanjutkan perjalannya.

Mereka semua tidak jadi istirahat akibat drama dengan beruang, semuanya terpaksa harus menjalankan perjalananya.

••••

Mereka semua sudah sampai diujung jurang yang dikelilingi batu setinggi satu meter yang warna warni. Mereka semua sampai di Batu Pelangi. semuanya berdiri diujung jurang yang tidak tahu diketinggian berapa. Semuanya bingung kenapa tidak ada jalan lagi, padahal di peta ada jembatan yang seharusnya mereka lalui untuk ketempat selanjutnya.

"Kita salah jalan?" tanya Changbin

"Tidak, ini jalannya benar" jawab Bangchan melihat peta

"Lalu mana jembatan yang ada dipeta?" Tanya Changbin lagi.

The Secret of Parapata's || Stray Kids ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang