28

28 15 2
                                    

Dari arah selatan Suku Pacakuti datang beramai ramai memimpin pasukannya, jumlahnya tidak sedikit semuanya membawa pedang dan perlengkapan lainnya seperti ingin perang sungguhan.

Yeji dan Tuan panik dengan kedatangan Suku Pacakuti, dia yakin sebentar lagi akan ada perang. Dirinya belum siap pasukannya terlalu sedikit untuk memulai perperangan.

Suku Pacakuti sampai dengan aura yang tidak bersahabat, suku satu ini tidak mudah untuk dijinakkan.

" Sudah ku peringatan untuk tidak menggangu yang lain!! Mengapa kamu melanggar nya?? " Tanya pemimpin mereka, Haidar. Haider dan Haidar adalah saudara kembar namun sifat mereka sangatlah bertentangan.

Haidar terkejut melihat Haider pingsan dan tergeletak ditanah begitu saja. Haider cukup kehilangan banyak darahnya akibat panahan Sinta. Sinta menyadari itu pun hanya memandang naas ke arah Haider, dirinya merasa tidak bersalah dengan apa yang dilakukannya.

" Siapa yang melakukannya?" Tanya Haidar meninggikan suaranya. Dengan beraninya Sinta menjawab, " aku, apa kamu keberatan?"

"Tentu, dia adik kembarku!!"

" Dan dia yang telah memfitnah ibu ku dan ibu sahabat ku!!!" Skak. Haidar membeku mendengar ucapan Sinta

" Apa maksudmu? " Tanyanya heran

" Bawa saja adik mu pulang dan minta dia menjelaskan semuanya " Perintah Sinta pada Haidar.

Disana semuanya diam tidak ada yang berani berceloteh atau pun bergerak. Mereka tau Tuan dan Suku Pacakuti tidak pernah akur terlebih lagi kedua kubu itu pernah punya skandal. Sore ini Hutan menjadi lebih panas dari sebelumnya, Jantung mereka belum tenang.

" Sial kita kehilangan Han dan Vadia!! " umpat Tuan

Sinta dan ketujuh Pangeran itu kaget mendengernya, mereka lupa kalau masih ada Vadia dan Han. Sinta melihat kearah meja batu disana Vadia dan Han sudah pergi entah kemana. Perasaan Sinta sudah diselimuti kekhawatiran dan pikiran yang macam macam. Sinta tidak mau Vadia dicelakai lagi oleh Han.

" Tuan dan Yeji, ku perintahkan kalian untuk membawa pasukanmu menuju istana Suku Pacakuti, karena kalian sudah melanggar Janji!! " Tegas Haidar memerintah.

" Tidak mau dan tidak akan!! " Tolak Tuan cepat. Tuan bergegas pergi dengan Zouwu tapi sayang panah salah satu pasukan Suku Pacakuti lebih cepat. Panah itu mengenai kaki Zouwu membuat hewan besar itu gagal terbang dan terjatuh. Yeji melihat hewan kesayangan nya terluka pun tidak terima dirinya menghampiri Pasukan Suku Pacakuti itu lalu mengeluarkan pedangnya.

Pedang Yeji hampir mengenai Haidar, Haidar menghindari serangan Yeji yang beruntal. Keduanya saling beradu pedang, bahkan saat ini pasukan Tuan dan pasukan Suku Pacakuti sudah sama sama beradu aksi.

Ketujuh Pangeran itu bingung ingin bantu yang mana, terlebih lagi dirinya bingung kemana Han dan Vadia pergi.

" Kita pergi dari sini, lebih baik kita cari Han dan Vadia!! " Ucap Bangchan. Mereka setuju dengan ucapan Bangchan. Mereka tidak mau terlibat lagi dengan keduanya. Sudah cukup.

Keadaannya sudah semakin panas kedua pasukan itu sama sama keras dan tidak mau ngalah, membuat pertarungan antara mereka pun semakin jadi.

"Arghhh...." Ringisan Tuan terdengar saat salah satu dari Suku Pacakuti menembakkan Panahannya kearah perutnya, bajunya sudah belumuran darah.

Yeji menahan pedang Haidar dengan susah payah namun dirinya tidak berhasil karena tenaga yang Yeji punya tidak sebesar tenaga Haidar.

Hal hasil tangan Yeji mengenai pedang milik Haidar dan berdarah membuat Yeji mundur beberapa langkah lalu meringis. Yeji melihat sekeliling pasukannya tidak cukup banyak untuk melawan, dan banyak pasukannya yang mulai tumbang.

" Bagaimanapun kamu akan tetap kalah Yeji, jadi menyerahlah. " Ucap Haidar. Ubun ubun Yeji sudah memanas dirinya tidak boleh kalah, sudah puas dirinya diinjak injak kini saat nya Yeji balas dendam.

" Tidak akan!!! " Jawabnya lalu menghampiri Tuan dan pergi bersama Zouwu. Haidar tahu bahwa sebenarnya tujuan Yeji pergi bukan untuk menghindarinya, namun gadis licik itu masih mengincar Han dan Vadia.

Haidar memberi perintah agar pasukannya mundur, sudah cukup pasukannya menghabiskan nyawa pasukan Tuan. Suku Pacakuti pergi menyusul Yeji. Beberapa dari mereka membawa Haider dan kembali ke istana.

~•~•~•

Haiiiiiiii readerss

Mohon maaf lahir batin ya🤗, gimana THR lancar???

Makasih buat kalian yang udah baca dan dukung cerita aku.

Jangan lupa tinggalkan jejak ya!!!

Sedihh yaa sebentar lagi cerita ini udah mau end :(((. Tapi jangan khawatir kalian akan ketemu lagi cerita selanjutnya!!!!!

STAY tetep dukung STRAY KIDS ya!!!

Salam, Konita

The Secret of Parapata's || Stray Kids ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang