23. Koma

2K 79 15
                                    

*supaya dpt feelnya, dengerin lagu sedih ya, contohnya meet again-sejeong, soundtrack yang dipakai saat dirumah sakit juga. Dicoba ya😉

Arra dan Saga dibawa ke rumah sakit oleh ambulans yang dipanggil warga sekitar, mereka tidak sadarkan diri akibat benturan keras tadi. Kini mereka berada di ruang UGD, dengan selang pernapasan menempel dihidung mereka. Arra sempat membuka matanya dan melihat kearah kanan dimana ada Saga yang masih terbaring lemah tanpa membuka matanya. Arra meneteskan air matanya merasakan sakit di sekujur tubuh dan takut melihat Saga yang seperti itu.

"Sekali lagi, Sus," pinta dokter.

Kini mereka sedang dibantu dengan alat defibrilator shock untuk mengatasi gangguan irama jantung atau aritmia yang dapat mengancam jiwa mereka. Arra kembali menutup matanya sambil meneteskan air mata.

Kondisi Saga sangat menurun dan tidak stabil, sedangkan Arra jantungnya mulai stabil namun belum sadarkan diri.

Beberapa menit kemudian datang Gaffa, Zara dan Arial dengan wajah panik dan takut. Zara menangis melihat putrinya yang terbaring lemah disana, sedangkan Gaffa tidak bisa berkata apa-apa, Arial juga ikut menangis melihat darah yang masih menempel diranjang rumah sakit saat Arra ditangani tadi.

"Yah, orangtua Saga udah mau kesini kan?" tanya Zara sambil memeluk Gaffa erat.

Gaffa mengangguk. "Iya, mereka dalam perjalanan kok," jawabnya.

"Aku takut mereka kenapa-kenapa," ucap Zara terisak. Gaffa langsung memegang tangan Zara dan memeluknya. "Mereka pasti baik-baik aja, kamu nggak usah khawatir," ucapnya menenangkan.

"Kak," panggil pelan Arial menatap Arra. Cowok itu menangis.

"Gaffa, Zara, ada apa dengan mereka berdua? kenapa?" tanya Yerim dengan menangis.

Yahya disana ayah Saga berusaha menenangkan istrinya, dan juga berusaha menahan tangis saat melihat anak laki-laki nya terbaring koma disana.

🦋🦋🦋

Saga dalam keadaan koma, kondisinya masih sangat lemah disana dengan bantuan alat pernapasan yang menempel di hidungnya. Kamar Saga dan Arra terpisah, dikarenakan kalau kamar VIP hanya ada 1 kasur didalam kamarnya. Kepala Saga diperban, kakinya pun patah akibat benturan keras dari mobil lain yang menabraknya.

Yahya dan Yerim menunggu Saga disini, Ibunya menggenggam tangan anaknya, dan sesekali menciumnya. Gaffa dan Zara berada dikamar Saga, sedangkan Arial disuruh menjaga Arra sebentar.

"Yang kuat ya, Bu, semoga Saga cepet sadar," ucap Zara berusaha menguatkan Yerim. Padahal Zara sama-sama takut dan khawatir pada Arra, namun ia merasa harus menjenguk sebentar keadaan mantunya.

"Iya, Bu, sebaiknya ibu menunggu Arra, saya disini baik-baik ajak kok sama suami saya, makasih, Bu," ucap Yerim dengan lembut. Ia tahu Zara juga khawatir.

"Bener nggak apa-apa, Bu?" tanya Zara.

Yerim mengangguk. "Iya, jawabnya dengan tersenyum.

Setelah mendapat jawaban dari Yerim, Zara dan Gaffa langsung menuju kamar rawat Arra yang disana ada Arial sedang menangis pelan-pelan. Saat Arial melihat kedua orangtuanya datang, ia langsung menghapus air matanya.

"Yal, kamu nangis?" tanya Zara yang tidak sengaja melihat Arial mengusap air mata.

"Ngg-nggak kok, Bun," jawabnya gugup.

Zara memeluk Arial. "Nggak papa kalo mau nangis. Ya kan, yah?" mata Zara melirik kearah Gaffa yang sedang menatap anak perempuannya dengan sendu.

"Yah?"

Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang