33. Perpecahan

302 9 0
                                    

Saga menuruni anak tangga sambil terburu-buru karena melihat Arra dimarahi habis-habisan oleh ibunya.

"Mama, kenapa marahin Arra sampe kayak gini sih? Arra pasti nggak sengaja, Mah. Cuma kayak gini aja kok kenapa sampe bentak-bentak? Arra lagi hamil, Mah," tutur Saga.

Ibu Saga hanya mencibir pelan tanpa menjawab.

Saga pun menyuruh Arra bangun dan membiarkan dirinya yang membereskan. "Biar aku aja, kamu istirahat di kamar ya," suruh Saga dengan nada bicara yang lembut sambil memegang bahu Arra.

Arra yang hampir menangis lalu mengangguk dan pergi. "Aku ke atas dulu ya, Mah."

Ibu Saga masih tidak menggubris ucapan Arra.

"Mah, mama kenapa jadi kayak gini sih?"

Ibu Saga menghela napas panjang. "Mama pusing!" ia pun pergi juga ke kamarnya dan meninggalkan Saga yang masih bingung dengan perubahan sikap sang mama.

Namun bagaimanapun juga, ini harus dibersihkan dulu lalu kembali menenangkan Arra yang masih shock karena perubahan sikap Ibu Saga yang drastis.

"Sayang, kamu—" ucapan Saga berhenti saat melihat Arra sedang meringkuk dan menangis diatas kasurnya.

"Sayang, udah ya cup cup.. Maafin mama ya, aku nggak nyangka mama kayak gitu, apa karena perceraian yang terburu-buru? Sini hadap sini, peluk peluk," rayu Saga sambil mencium kening Arra saat Arra berbalik.

"Aku nggak becus ya kerjanya?" tanya Arra dengan sesegukan.

"Hus! Jangan bilang gitu nanti adek bayinya sedih juga," kata Saga.

Arra melihat ke arah perutnya yang mulai buncit.

"Kamu jangan capek-capek loh, kandungan kamu harus dijaga, aku nggak mau kamu dan anak kita kenapa-kenapa. Biar aku aja yang ngurus semuanya."

Arra memeluk erat Saga. "Makasih ya."

"Mau makan apa siang ini?" tanya Saga.

"Apa aja," jawabnya.

"Oke, aku bikinin soto ayam mau?"

Arra mengangguk antusias. "Harus ada sambel ya!"

"Siap, sayang."

"Oh iya, aku kangen temen-temenku tiba-tiba. Apa suruh kerumah kita aja ya?" tanya Arra pada Saga.

"Boleh tuh, coba kamu chat di grup, masih aktif kan grupnya?"

Arra mengangguk. "Cuma sepi aja sih, karena pada sibuk kerja mungkin. Nanti aku coba hubungin mereka di grup."

"Oke. Yaudah aku bikinin kamu soto dulu ya, kamu istirahat aja." Saga pun beranjak dari tempatnya dan mencium kening Arra lalu pergi ke dapur.

chat grup WhatsApp :

Amira, April & Kanaya

you :
guys?????? sibuk ga?

you :
apa kabar kalian?

Arra tersenyum dikit memikirkan jawaban mereka. Tiba-tiba ada ketukan pintu keras membuat Arra terkejut.

"Arra!!! Enak ya kamu, Saga masak dibawah tapi kamu malah enak-enakan main hp disini, nggak becus jadi istri," tegur Ibu Saga dengan sinis.

"Mah.." Arra bangun dan menghampiri Ibu Saga. "Nggak gitu kok, Mah. Aku lagi —"

"Halah, udah sana turun bantu Saga." Ibu Saga sedikit mendorong Arra agar berjalan menuju pintu keluar.

Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang