15. Kondisi yang Membingungkan

1K 89 6
                                    

Malam yang dingin membuat Arra tidak bisa tidur, gadis itu hanya mengguling sana-sini. Gadis itu mengubah posisinya menjadi duduk dan mengambil ponselnya.

"Ih, Saga nggak ada rasa bersalah apa? Nge-chat aja nggak." gerutu Arra.

Suara pintu terdengar.

"Arra? Ayah mau ngomong." pinta Gaffa.

Arra mengerutkan keningnya, "Tumben." Arra berjalan menuju pintu kamarnya. "Ada apa ya, Yah?"

"Besok Saga ada acara? Ayah mau undang dia kesini. Gimana?" tanya Gaffa.

Arra terkejut. Bagaimana bisa Ayahnya tiba-tiba menjadi hangat, dan memberinya ruang agar Saga dan Arra menjadi sangat dekat. Namun, Arra kan sedang marah pada Saga. Apa bisa ini ditunda?

"Tapi, Yah, Arra -"

"Ajak ya? Udah, ayah turun dulu. Bunda udah nunggu." ucap Gaffa yang langsung meninggalkan Arra.

"Aduh! Gue kan lagi marah Saga, males banget ngajak dia makan bareng. Ck, ada-ada aja sih." gerutu Arra.

Ia memandangi ponselnya, berpikir apakah ia harus menghubunginya atau tidak.

"Bodo ah, ini mau Papa, bukan gue."

Arra: bsk diundang papa ke acara makan di rumah gue.

Arra langsung mematikan ponselnya begitu pesan itu terkirim, ia sangat malu, dan rasanya ingin ia buang saja ponsel ini.

"Kak? Temenin gue beli martabak buat Keyla," pinta Arial.

Arra menoleh kearah pintu. "Jadi nyamuk aja terus," kata Arra.

Arra berjalan lalu mengambil jaketnya dan membuka pintu kamarnya, "Yuk." Arial tersenyum senang karena lagi-lagi Arra mau menuruti keinginan Arial.

Mereka naik mobil milik Gaffa ditengah padatnya Jakarta. Malam hari yang dingin karena hujan disore tadi membuat Arra memakai jaket coklat beruang.

"Lo kenapa sih nggak beli sendiri aja? Selalu minta temenin gue?" tanya Arra tanpa menoleh.

"Bete," jawab Arial singkat.

"Ujung-ujungnya juga gue dikacangin. Tapi gobloknya gue mau aja nemenin lo."

Arial tertawa. "Bukan salah gue dong, gue kan ngajak doang, kalau lo nggak mau ya nggak apa-apa."

"Menurut lo kalau gue marah karena nggak dikabarin itu salah nggak?" tanya Arra mengganti topik pembicaraan.

Arial menoleh sekilas. "Nggak apa-apa, kenapa? Saga nggak ngabarin lo?"

Arra mengangguk. "Tapi ayah malah nyuruh gue buat ngajak Saga makan malam bareng,"

Arial lagi-lagi menoleh. "Serius? Tumben, gue aja nggak berani bilang soal hubungan gue sama Keyla."

"Ya makanya itu.."

"Eh udah sampe, lo tunggu sini atau ikut?"

"Disini aja deh gue." jawab Arra.

Karena Arra bosan, gadis itu menyalakan ponselnya lagi untuk melihat apakah ada notifikasi atau tidak.

Drrt

Saga: Oke aku dateng🙂

Arra hanya melihat pesan itu dari atas tanpa menekannya, gadis itu langsung menghapus pesannya.

Tak lama kemudian.

"Yuk, lo ngantuk?"

"Nggak." Arra memasukkan ponselnya kedalam jaketnya.

Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang