24. Days 49

1.3K 51 2
                                    

Sudah hari ke-49 semenjak kecelakaan itu terjadi, Arra begitu cemas saat Saga dalam kondisi koma, namun sekarang perkembangan kondisi Saga sudah mulai membaik dan akan segera pulih lagi, semua keluarga tenang mendengar informasi itu dari dokter yang menanganinya.

"Ga, cepet sembuh dong, kapan sekolah?" tanya Arra.

Saga terkekeh pelan. "Besok."

"Besok?! Serius? Kaki masih patah gitu mau sekolah?"

"Ya nggak lah, kenapa? Kangen ya?"

Arra mencubit lengan Saga. "Ish! Emang iya!"

"Bentar lagi kan ujian sekolah, kamu mau coba ikut ujian universitas?" tanya Saga.

"Iya dong, aku udah belajar selama kamu koma."

"Serius? Mana bukunya?" tanya Saga.

"Di rumah, masa aku bawa-bawa ke rumah sakit." Arra tersenyum sedikit. "Kamu udah ketinggalan banyak pelajaran, Ga, besok kita belajar."

Saga menghela napas. "Ah, nggak bisa ditunda? Mager banget!"

Arra menjitak kepala Saga. "Kebiasaan!"

"Aduh! Sakit, Ra." Saga mengusap kepalanya sendiri.

"Ini tuh udah mepet, kamu sih komanya kelamaan udah tau mau ujian malah tidur lama." Arra menundukkan kepalanya.

"Sayang, khawatir ya?"

Arra melirik ke arah Saga. "Iyalah!"

Saga menarik Arra kepelukannya. "Aku nggak papa, cuma mimpi sebentar kok, itu yang bikin aku nggak sakit, kalo bangun aku ngerasain sakit."

"Makasih ya udah bangun, jangan kayak gini lagi. Aku takut."

Saga terkekeh. "Iya."

Arra tersenyum lega. "Ga, makan yuk? Laper."

"Pesen makan mau? Mau makan apa?" tanya Saga.

"Pengen baso!" jawab Arra antusias.

"Oke. Kalo gitu pesen 1 aja ya," ucap Saga.

"Kamu masih makan yang dianjurin dokter ya?"

Saga mengangguk. "Hari ini terakhir kok, kemungkinan besok udah boleh makan biasa."

Arra tersenyum lega. "Oke. Ayo beli baso!"

"Iya udah dipesen kok," jawab Saga sambil mengusap puncak kepala Arra.

🐝🐝🐝

"Eh bawain dong satu nih buahnya, enak bener lo pada ngobrol-ngobrol gue yang bawa buah," gerutu Abi.

Mereka hanya tertawa geli mendengar ucapan Abi yang sangat kesal.

"Udah, Bi, lo bawa dulu nih sampe depan kamar Saga, nah ntar gue yang bawa ke dalem." Kedua alis Farel naik turun sambil tersenyum pada Abi.

"Ah, enak bener lo!" gerutu Abi.

"Yaudah sini gue bawain," celetuk Kanaya.

"Cieeee... Uhuy!" ucap Farel jahil.

Kanaya mencubit pinggang Farel. "Bisa diem nggak?"

"Akhh!!!! iya-iya," ringis Farel.

"Makasih, Naya," ucap Abi dengan senang.

Kanaya hanya mengangguk.

Perjalanan mereka hampir sampai di Rumah Sakit, namun saat itu mereka malah melihat Saga dan Arra beserta keluarganya keluar rumah sakit dengan membawa barang-barangnya.

Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang