28. Happy for Today

928 43 8
                                    

"AAAAAAA SERIUS???? HAMIL? AAKKKK!! ARRA!" teriak salah satu sepupunya dan langsung berlari memeluk Arra.

"Yaallah alhamdulilah, Yah, Arra sama Saga dikasih cepet. Akhirnya bunda bisa gendong cucu," ucap Zara yang sedang berdiri di samping Arra.

"Iya alhamdulilah." Gaffa terlihat menghapus air matanya yang sudah sedikit menetes.

Arra dan Saga juga terharu melihat seluruh keluarga besarnya datang dan menyambut senang dengan kehadiran makhluk kecil didalam perut Arra.

"Yaampun anak mama udah mau jadi ayah ya, sini peluk dulu," ucap Yerim. "Jaga Arra baik-baik ya, kalo perlu apa-apa atau saran kita pasti bantu." Yerim menoleh kearah suaminya serta Gaffa dan Zara, lalu mereka mengangguk bersama.

"Pasti, Ma. Makasih ya udah luangin waktu buat malam ini," kata Arra.

"Eh ya harus dong! Kapan lagi kita kumpul bareng-bareng," jawab Yerim.

"Iya bener kata mama Yerim, kita juga sekaligus silahturahmi kan?" timpal Zara.

Arra terkekeh. "Iya sih."

"Kak? Lo hamil? Berarti yang gue liat waktu itu-" Belum selesai ucapan Arial, tangan Saga sigap menutup mulut Arial lalu tertawa kecil menanggapinya.

"Yal, lo harus cobain makanan ini sih, enak banget! Sini sini." Saga menarik Arial menjauh dari orangtuanya.

Arra malah menahan tawanya melihat kepanikan diwajah Saga. "Biasa anak muda," kata Arra pada orangtua dan mertuanya.

"Aku kesana sebentar ya," ucap Arra.

"Aku kesana sebentar ya," ucap Arra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hey, lagi apa? Keliatannya seneng banget?" tanya Saga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hey, lagi apa? Keliatannya seneng banget?" tanya Saga.

Arra menoleh. "Eh? Kamu. Ini aku lagi undang temen-temen aku, nggak papa kan?"

Saga tersenyum. "Ya nggak papa lah cantik. Masa ngundang sahabat kamu nggak boleh," jawabnya.

"Makasih." Arra memeluknya erat. "Eh kamu nggak undang Farel, Abi?"

Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang