3. Mampir

2.6K 144 14
                                    

Jika langit punya pelangi untuk dibanggakan, tapi aku punya kamu untuk diperjuangkan

-Sagara-
.
.
.

"Ehhh, Non Arra sudah pulang." Sapa Bik Minah, pembantu sekaligus pengasuh Arra dan Arial sejak kecil.

Arra tersenyum, "Iya, Bik. Bik, aku laper, buatin makanan yang enak ya, dua porsi." Pinta Arra sambil mengacungkan dua jarinya.

Bik Minah langsung mengacungkan jempolnya, lalu tersenyum pada Saga.

Saga yang melihat hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, lalu duduk disofa empuk. Kelihatannya Bundanya sedang tidak ada dirumah, sedangkan Ayahnya sudah pasti masih ada dikantor jam segini.

"Kamu juga laper kan?" Tanya Arra.

"Iya laper. Pinjem hp kamu dong." Pinta Saga dengan menengadahkan tangannya.

Arra tanpa berat hati langsung memberi ponselnya. "Nih,"

Saga langsung melihat-lihat isi chattingan Whatsapp milik Arra. "Banyak banget yang chat kamu," Ucap Saga seraya menscroll isi whatsapp-nya.

"Iya, aku juga nggak tau siapa aja itu." Jawab Arra.

"Aku block boleh nggak?" Tanya Saga.

Arra langsung menoleh saat sedang ingin menyalakan televisinya. "Kenapa di block?" Tanya Arra bingung.

"Aku nggak suka ada yang coba-coba deketin kamu. Kamu punya aku, ya walaupun belum seutuhnya."

Arra bukannya marah, ia malah tersenyum, lalu mengangguk. "Yaudah, block aja. Lagian nggak kenal juga"

Saga mengacak-acak rambut panjang Arra dengan sambil tersenyum, Saga gemas karena kemauannya disetujui Arra tanpa cekcok dengan mulut.

"Bunda kamu mana?" Tanya Saga seraya menghapus nomor-nomor tak dikenal itu.

"Oh iya ya, baru inget. Bentar ya aku tanya Bibik." Arra langsung berjalan menghampiri Bik Minah yang sedang memasak. "Bik, bunda kemana ya?"

"Oh Nyonya, lagi kerumah temennya, Non. Itu loh yang temen SMAnya."

Arra mengangguk paham. "Oh yaudah, Bik. Aku kedepan lagi ya."

"Sip, Non."

"Nih hp kamu." Ucap Saga dengan memberikan ponselnya Arra.

"Udah semua?" Tanya Arra. Lalu Saga mengangguk. "Udah. Kalo ada lagi, kamu yang block aja. Oke?"

"Iya, tenang aja."

Saga tiba-tiba menidurkan kepalanya dipaha Arra, lalu menatap wajah Arra dengan seksama. "Cantik ya pacar aku." Ucap Saga. Lagi-lagi Arra tersipu malu sambil tersenyum.

Arra memainkan rambut Saga dengan sambil tersenyum. "Kamu kok bisa sayang sama aku?" Tanya Arra tiba-tiba.

"Bisa dong. Kamu tau kan istilah cinta nggak ada alasannya? Cinta dateng tiba-tiba? Nah itu, pertama kali aku liat kamu, aku udah suka, dan ternyata kamu orangnya manis banget, gemesin, kayak anak kecil, jadi tambah sayang kan."

Arra mengalihkan pandangannya tiba-tiba karena malu, "B-bisa aja."

Saga mencubit hidung kecil Arra dengan gemas. "Gemes."

Ekhem.

Saga langsung terbangun dan melihat siapa yang datang. Dan ternyata,

"Arra? Ini siapa?" Tanya Bundanya.

Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang