Jika langit punya pelangi untuk dibanggakan, tapi aku punya kamu untuk diperjuangkan
-Sagara-
.
.
."Ra, Ra!!!!!! GAWAT WOI GAWAT!" Pekik Kanaya sahabatnya.
"Apaan? Kenapa?" Tanya Arra dengan bingung.
Kanaya langsung duduk disebelah Arra. "Gini, Ra, si Saga lagi berantem dilapangan!!!! Ayo, Ra!!!" Kanaya langsung menarik tangan Arra untuk turun kebawah.
Setibanya dibawah, Arra langsung terdiam melihat Saga yang bonyok-bonyok, Arra langsung berlari ketengah lapangan untuk memisahkan Saga.
"Arra!!! Bahayaaaa!" Teriak Kanaya.
Saat ingin sampai dihadapan Saga, Farel menghalangi Arra untuk berlari kesana. "Udah, Ra. Kita balik aja. Lo mau kena tonjok? Kita lapor ke guru sekarang." Ucap Farel.
"Tapi, Rel-"
Farel membawa Arra minggir dari lapangan, lalu mengajaknya keruang guru bersama Kanaya juga. Setibanya disana, banyak guru-guru yang terkejut karena kedatangan mereka. Guru-guru disini sedang rapat tentang ujian kapan datang, makanya kelas-kelas bebas tanpa guru.
"Bu! Pak! Ada yang berantem dilapangan!!" Pekik Farel.
"Haduhh! Ada-ada saja sih, ayok Pak Joko, anak-anak ada saja ulahnya. Ayok anterin Bapak Nak Farel." Ucap Pak Didi.
Farel, Kanaya, Arra, dan guru-guru mereka, berlari menuju lapangan. Arra khawatir setengah mati takut Saga kenapa-napa, Saga memang jago berkelahi, tapi Arra benci perkelahian. Arra melihat Saga sudah babak belur dibuat lawan laki-lakinya disana. Kadang Saga terjatuh, lalu berdiri lagi, jatuh lagi, terus saja begitu hingga ada guru yang memisahkan.
"Hei hei!!! Sudah sudah!!!!" Ucap Pak Joko, seraya melerai mereka berdua, sedangkan Arra dan yang lain hanya menatap takut.
"Sudah!!!! Kalian ini kenapa sih? Bapak liat kalian berdua sering pergi bareng, kenapa jadi berantem begini??? Ikut Bapak ke kantor!!!" Suruh Pak Didi.
Saga dan Bara dibawa ke ruang guru untuk diinterogasi. Saga melihat ada Arra disini, dengan tatapan kecewa, ada apa dengan Saga? Sampai-sampai berkelahi seperti ini?
"Kamu ini kenapa berkelahi? Saga, Bara, jawab." Tanya Pak Joko dengan tegas. Kini mereka sudah sampai ruang guru.
Arra dan Kanaya menguping dari luar pembicaraan mereka.
"Dia duluan, Pak." Tuduh Bara.
Saga tidak terima. "Lah? Lo!!!"
"Sudah sudah!!!! Kalian ini ya, coba Saga jelasin ada apa sebenarnya?" Tanya Pak Joko sekali lagi.
Saga melirik tajam menatap wajah Bara, "Gini, Pak, Bara kurang ajar."
"Kurang ajar bagaimana?" Tanya Pak Didi kurang paham.
"Masa pacar saya mau dijadiin taruhan. Nggak terima saya lah." Pekik Saga.
Bara langsung membela dirinya. "Eh nggak, Pak!! Ngapain saya bikin taruhan-taruhan. Boong tuh, Pak."
"Nggak usah ngelak deh lo. Kalo aja tadi gua rekam, abis lo." Cecar Saga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Muda
Teen FictionSQUEL MY POSSESSIVE BOYFRIEND ❗Hanya ganti judul, isi cerita tetap sama🕊️ Cerita ini ringan, tanpa adanya konflik berat. Kalau kurang suka, bisa skip, yang suka bisa dibaca yaa!🌷 Kisah cinta seorang Arrabelle yang tidak pernah berjalan mulus, kein...