13. Telat ke Sekolah

1.3K 100 10
                                    

Langit punya pelangi untuk dibanggakan, tapi aku punya kamu untuk diperjuangkan

-Sagara-

"Aduh! Ini Saga kemana sih? Nyebelin banget jam segini belum sampai." gerutu Arra kesal.

Zara datang dengan membawa bekal. "Nih bekal kamu. Lupa ya? Kamu juga tadi belum sarapan. Kalau laper pas pelajaran gimana?"

Arra mengambil bekalnya. "Maaf, Bun. Gara-gara aku mikirin Saga, masa jam segini dia belum sampai juga?"

"Dianterin Ayah aja mau ya? Nanti kamu telat, lho." tawar Zara.

Arra melirik jam tangannya. "Yaudah deh, ini lima menit lagi juga mau masuk. Telat deh aku."

Zara memanggil Gaffa, dan mereka langsung berangkat.

Setelah sampai pada pukul tujuh lewat dua puluh menit, perkiraan kalau Arra akan dihukum itu benar. Ia disuruh berlari keliling lapangan sebanyak 10 kali. Keringat bercucuran mengalir dari pelipisnya, nafasnya terengah-engah karena lelah yang mulai Arra rasakan.

Arra sama sekali belum sarapan pagi ini, wajahnya pucat, kepalanya pusing hingga pandangannya terlihat abu-abu dan kemudian gelap.

BUK!

Arra terjatuh dan tergeletak dilapangan dengan darah mengalir dari hidungnya. Guru yang menunggu hukuman Arra selesai, langsung berlari menghampiri Arra.

"Arra! Astaghfirullahaladzim!" Pak Deni langsung menggendong Arra untuk dibawa ke ruang UKS.

🦄🦄🦄

"Si Arra kemana sih? Kok belum dateng juga? Udah jam segini, lho." tanya Kanaya pada teman-temannya.

Abi melihat jam ditangan kirinya. "Nggak tahu, sakit mungkin? Atau telat?" tebak Abi.

"Masa sih? Nggak biasanya Arra telat. Saga aja udah dateng tuh." ucap Kanaya.

"Eh iya, kok nggak bareng? Coba bentar." pandangan Amira beralih ke arah Saga. "Ga, Arra mana? Kok nggak bareng sama lo?" tanya Amira.

Saga menoleh. Wajahnya panik saat ditanya seperti itu. "Hem, itu, gue tadi-" jawabannya terpotong saat ada Guru Bahasa Indonesia yang masuk.

"Semuanya, kita ujian." ucap Pak Deni.

Yah, Pak, kok dadakan sih!?

Curang nih bapak, masa nggak bilang-bilang mau ulangan.

Kasih waktu, Pak, buat belajar.

"Tidak ada waktu untuk belajar, Regi tolong bagikan kertas ulangannya." suruh Pak Deni.

Yahh Bapak!!!

"Sstt, Arra kayaknya nggak masuk deh." tebak April.

Kanaya menoleh. "Kayaknya sih. Nanti deh gue hubungin dia habis ulangan." kata Kayla.

🍂🍂🍂

Bel istirahat berbunyi.

Arra telah siuman, ia memegangi kepalanya karena terasa sangat pusing. Teman-temannya belum tahu kalau sebenarnya Arra sedang ada di UKS. Bahkan Saga saja tidak tahu.

Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang