Jika langit punya pelangi untuk dibanggakan, tapi aku punya kamu untuk untuk diperjuangkan.
-Sagara-
"Lo yakin Saga dipaksa? Masa lebih belain jemput orang lain dari pada jemput pacarnya sendiri?" tanya Kanaya bingung.
Arra menghela napas pelan. "Yakin."
"Udah?" Kanaya tak habis pikir pada Arra, bisa-bisanya ia tenang seperti itu.
"Apanya udah?"
"Udah jawabnya gitu doang? Lo harus selidiki, Ra. Kalau Saga selingkuh gimana? Emang lo mau?"
Mata Arra melidik sinis. "Lo doain kayak gitu?"
"Yaa, nggak lah. Tapi kan-"
"Udah. Gue nggak mau bahas Saga." potong Arra. Mereka sedang diperpustakaan sekolah, bukan untuk membaca, tetapi hanya sekedar numpang 'ngadem'.
"Tadi kenapa nggak lo marahin aja sih? Gue masih nggak terima lo diginiin." kata Kanaya.
"Itu kelas Kanaya, kalau pada ngeliatin gimana? Malu guenya. Urusan itu bisa nanti gue omongin sama Saga." Arra berdiri, dan hendak keluar perpustakan dengan membawa tasnya.
Lalu Kanaya mengikutinya. "Ra, tungguin!" panggil Kanaya.
Arra memberhentikan langkahnya, saat melihat Saga berboncengan bersama Hanna keluar gerbang sekolah. Arra hanya menatap tanpa bicara, tubuhnya seakan kaku, kakinya tak mampu berjalan.
"Ra? Lo kenapa?" Kanaya bingung, karena ia baru saja keluar.
Arra tersentak. "Enggak. Balik yuk."
Kanaya merasa ada yang tidak beres, namun apa? Sudahlah, pikirnya ia hanya harus pulang dahulu, soal bertanya bisa nanti saja.
Satu jam sebelumnya.
Jam pelajaran biologi sebentar lagi selesai, dan bel pulang akan segera berbunyi, Arra memanggil Saga untuk mengajaknya pulang bersama seperti biasa.
"Ga! Pulang bareng?" tanya Arra.
Saga mengangguk dengan tersenyum.
"Oke." jawab Arra.
Bel berbunyi!
Seluruh siswa membereskan buku-buku mereka yang masih berserakan diatas meja. Kemudian mereka berdoa terlebih dahulu sebelum keluar satu-persatu. Arra dan Saga keluar bersama. Pasangan ini memang selalu membuat orang-orang disekitarnya iri.
Ponsel berdering!
Mama:
Pulang sama Hanna. Mama udh janji sm orangtuanya untuk menjaga Hanna.Saga berdecak.
"Kenapa, Ga?" tanya Arra.
Saga panik, ia bingung harus bicara dan jawab apa pada Arra. Ia tidak mau membuat Arra merasa sakit hati. "Kayaknya kita nggak bisa pulang bareng? Hem, gini, mama aku nyuruh aku untuk cepet-cepet pulang. Nggak apa-apa kan?" tanya Saga dengan hati-hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Muda
Teen FictionSQUEL MY POSSESSIVE BOYFRIEND ❗Hanya ganti judul, isi cerita tetap sama🕊️ Cerita ini ringan, tanpa adanya konflik berat. Kalau kurang suka, bisa skip, yang suka bisa dibaca yaa!🌷 Kisah cinta seorang Arrabelle yang tidak pernah berjalan mulus, kein...