26. Malam kedua

2.2K 67 0
                                    

Dihari ke-7 Arra masuk kuliah, kini ia memiliki hari libur sehari karena memang jadwalnya tidak ada. Kebetulan juga Saga sedang cuti beberapa hari untuk mempersiapkan dirinya pergi keluar kota selama 3 hari. Hari ini orang tua Arra akan datang dan menginap selama 2 hari, mumpung Arra dan Saga memiliki waktu luang.

"Belanja yuk? Kan bunda sama ayah mau dateng," ajak Arra.

"Boleh banget!!" jawab Saga sambil mengusap kepala Arra gemas.

Arra memegang wajah Saga sambil tersenyum gemas juga. "Gemesh! Ayo."

"Aku ambil tas dulu sebentar," kata Saga.

Arra merapikan penampilannya lagi sambil berkaca pada cermin besar didekat jendela.

Saga tersenyum. "Udah cantik, nggak usah ngaca terus, sayang."

"Emang kenapa sih, kan mau liat seberapa cantiknya," jawab Arra percaya diri.

Saga sekejap menyentuh hidung mancung milik Arra. "Yuk."

Saga dan Arra tampak harmonis setiap harinya, bahkan orangtua mereka terus-menerus menagih kapan mereka akan menimang cucu, sedangkan si pasutri ini terus saja menundanya karena kesibukan mereka. Saga yang selalu lembur hingga lupa makan, dan Arra yang mulai sibuk dengan perkuliahannya.

Saat acara keluarga pun mereka selalu dipertanyakan lagi hal yang sama. Saga dan Arra tidak pernah memasukkannya kedalam hati, karena memang sudah dibicarakan sebelumnya.

"Mampir ke toko buku ya nanti pulangnya," pinta Arra.

Saga mengangguk. "Oke."

"Oh iya, kemarin aku ketemu sama Hanna, tambah cantik ya dia. Tapi tetep aja aku masih agak kesel sama kejadian beberapa tahun lalu."

Ucapan Arra sontak membuat Saga menoleh terkejut. "Ketemu dimana?"

"Di kampus, ternyata dia kuliah disitu juga. Nggak ngerti deh, dari sekian banyak orang, dari sekian banyak temen kenapa harus ketemu dia?" Arra menggerutu.

Saga mulai sedikit khawatir. "Kamu.... hm, sekelas sama Hanna?"

Arra mengangguk. "Cuma beberapa mata kuliah aja sih, selebihnya nggak."

"Jaga jarak pokoknya sama Hanna," ucap Saga.

Arra menoleh. "Kenapa? Tapi yaa menurut aku keliatannya baik kok, apa karena dia dulu bikin kamu banyak masalah?"

Saga meraih tangan Arra. "Intinya, jangan terlalu deket sama dia. Titik."

"Hm. Yaudah." Arra sedikit bingung mengapa Saga menyuruhnya untuk jaga jarak.

Setibanya mereka di T-Mart tempat biasa mereka belanja, Arra turun lebih dulu dan mengambil kereta dorong.

"Ga, aku ke sana duluan ya."

Setelah selesai mengunci mobil dari jarak jauh, Saga berlari kecil menghampiri Arra yang sudah didepan.

"Bareng aja dong, masa aku sendirian," kata Saga kesal.

Arra terkekeh. "Maksud aku kan kamu lagi ngunci mobil, nanti kalo aku jalan duluan terus kamu nggak liat, malah bingung nanti, makanya aku bilang dulu kalo mau kesana."

"Iya deh," jawab Saga.

"Ngambek?" Arra mencubit pipi suaminya itu. "Pake masker masih gemes?"

"Gemes dong!!"

Arra berjalan berkeliling mengambil bahan-bahan masakan, dan kebutuhan lainnya untuk stok beberapa hari kedepan. Sedangkan Saga hanya mengikuti istrinya dari belakang sambil memegangi pundaknya sesekali.

Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang