11. Ungkapan

1.7K 99 14
                                    

Jika langit punya pelangi untuk dibanggakan, tapi aku punya kamu untuk diperjuangkan.
.
.
.
-Sagara-

Saga mengambil tasnya lalu bergegas pergi. Wajahnya tak lagi memancarkan aura senang seperti hari-hari sebelumnya, Saga sudah berubah. "Ga!" Panggil seseorang.

Saga pun menoleh. "Hanna?"

"Lo mau kemana? Kita nggak pulang bareng?" Tanya Hanna.

Saga memutar bola matanya. "Lo nggak ngaca? Gue nggak suka sama lo, gue kayak gini karena bokap nyokap lo, bukan karena kemauan gue sendiri." Ucap Saga.

"Tapi, orang tua lo kan udah setujuin hubungan kita, soal.. "

Saga mendekat, "Han, bisa nggak, jangan bahas itu disekolah. Cukup!"

"Ga, plis. Dari kecil kita udah sedeket itu, tapi kenapa sekarang lo berubah? Gue mulai sayang sama lo, Ga." Ungkap Hanna.

Saga tertawa hambar mendengar ucapan itu, "Tapi gue nggak. Gue udah sayang sama satu orang, dan nggak ada yang bisa gantiin itu. Termasuk lo." Saga pun meninggalkan Hanna Schmitz, anak pemilik sekolah ternama ini.

"Liat aja, gue bakal gantiin orang itu dihati lo, Ga." Gumam Hanna.

"Han," Panggil Farel.

"Eh, Rel? Kenapa?"

"Ngapain lo? Masuk kelas sana, lo kan mau olahraga, kelas gue baru selesai tuh." Ucap Farel setelah dari toilet.

"Gue nggak olahraga, Rel. Badan gue lagi nggak enak. Yaudah, gue duluan ya." Ucap Hanna, yang langsung pergi meninggalkan Farel.

Farel menggelengkan kepalanya. "Mentang-mentang punya sekolah,"

Hanna berjalan menelusuri koridor yang panjang ini, Hanna Schmitz adalah teman kecil Saga yang begitu Saga kagumi saat mereka masih kecil, namun tiba-tiba Hanna pindah ke Jepang untuk melakukan study-nya. Keluarga Hanna begitu baik pada keluarga Saga, sampai-sampai Saga ingin menikahi Hanna saat kecil, orang tua mereka hanya tertawa mendengar itu.

Hanna adalah gadis kecil yang sering sakit-sakitan, ia pindah ke Jepang juga untuk sambil berobat, setelah beberapa tahun Saga hampir lupa dengan sosok Hanna, dan sekarang ia bertemu dengan Arra yang berhasil membuat hatinya luluh. Hanna merasa Saga berubah sejak sudah cukup besar.

🍬🍬🍬

"Dari mana lo, Ra? Gerald nyariin lo tuh tadi, mau minjem buku biologi katanya." Ucap Kanaya.

Arra duduk di kursinya lalu menoleh, "Terus orangnya mana?"

"Udah kekelasnya lah, nggak bisa lama-lama dia, izinnya ketoilet soalnya sama bu Tini, lo tau sendiri tuh guru killernya kayak apaan,"

Arra hanya mengangguk-anggukkan kepalanya paham.

"Lo tau cewek cantik yang temen kecilnya Saga nggak sih? Anak IPS-7," Tanya Kanaya.

Lalu Arra menggeleng, "Emang ada? Kok Saga selama pacaran nggak pernah cerita ya?"

"Gue nggak tau sih kalo soal itu, tapi dia baru dateng njir dari Jepang, kenapa ya orang-orang kayaknya tajir banget, pulang dari luar negeri udah kayak dari antar kota di Indonesia aja."

"Namanya?"

"Hanna sec, suc... Schmitz, apa sih namanya susah banget. Pokoknya itu dah."

"Kelas mana?"

"Kan tadi gue bilang, IPS-7. Oh, lo cek aja deh ig nya, hitz banget gila, namanya hannas, coba aja. Kalo lo kepo sama mukanya."

Arra langsung mengeluarkan ponselnya dan mencoba mencari akun instagram milik Hanna.

Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang