"tapi gue boleh tanya?"
"apa?"
"soal tadi...
... Lu benci siapa?"
•Big Trouble•
Aejin ingin menjawab pertanyaan Sunghoon, tapi dia menyadari Sunghoon tidak bisa dipercaya.
Mungkin belum.
"g-gue benci orang? Siapa? Gue gak benci orang kok." jawab Aejin kikuk.
"tapi tadi lu bilang lu benci, benci siapa?"
"gue gak benci orang kok bener iya bencinya sama setan!" kalimat terakhir Aejin ucapkan dalam hati tidak mau Sunghoon mendengarnya. "ke kelas aja sekarang yuk, dah mau masuk!" Aejin berjalan meninggalkan Sunghoon yang masih diam.
Kita masuk 5 menit lagi, emang susah buat jawab doang? Kan jalan ke kelas dari toilet gak makan waktu 2 menit.
"cie cie ahay! Dah jalan ke kelas bareng Aejin nih bro!" Jay menaik turunkan alisnya mengejek Sunghoon yang masuk ke kelas bersama dengan Aejin.
Sunghoon hanya merotasikan bola matanya dan duduk ke tempat duduknya sambil terus memikirkan perkataan 'benci' itu diteruntukan siapa.
*•••*
Selama pelajaran sampai jam istirahat Sunghoon terus memperhatikan gerak gerik Aejin. Dia juga bingung, kenapa dia mendadak ingin mengetahui sesuatu di dalam diri Aejin.
"liatin doang gak ada niatan buat deketin?" Sunghoon menoleh saat Jay menyenggol lengan Sunghoon dengan sikunya. Sunghoon kembali memperhatikan Aejin dan menggeleng sebagai jawaban pertanyaan Jay tadi.
"pengecut lu, beraninya liatin dari belakang. Contoh gue, ada cewek cakep aja langsung gas padahal lom pacaran, nah... Lu yang dah pacaran harusnya lebih dari gue! Takut ada yang ngambil gitu kan." selesai Jake berbicara seperti itu Jungwon mendatangi meja Aejin dan Wonyoung di sana.
Refleks Sunghoon berdiri dan menghampiri mereka. "ada yang mau rebut baru jalan, aneh." Jake melanjutkan makannya dan tidak menghiraukan apa yang akan terjadi selanjutnya diantara Sunghoon dan Aejin, berbeda dengan Jay yang terus melihat pergerakan Sunghoon penasaran akan kelanjutannya.
"kalian jangan ngobrol berdua doang dong. gue kan juga di sini, gue merasa jadi nyamuk dah." Wonyoung mempoutkan bibirnya karena merasa tidak dihiraukan oleh dua makhluk yang sedang berbicara di depannya ini.
Wonyoung kembali ke acara makan makanannya dan membiarkan Aejin dan Jungwon berbicara. Sebenarnya bukan sekedar membiarkan sih lebih tepatnya Wonyoung ingin menguping pembicaraan mereka, lumayan lah ya dapat informasi informasi terkini dari dua manusia itu.
Sunghoon datang dan langsung menduduki kursi kosong yang ada di hadapan Aejin dan di sebelah Wonyoung tanpa permisi terlebih dahulu.
"anjim! Ada setan! Woe setan ngapain lu duduk di sini hah? Mau bikin Aejin nangis lagi?!" Wonyoung berbicara namun Sunghoon tidak meladeni, semua orang termasuk Aejin dan Jungwon mulai menoleh pada Wonyoung dan Sunghoon.
Orang orang yang mendengar itu hanya bingung, kenapa Sunghoon membuat seseorang menangis? Karena yang tau soal ini baru kelas mereka saja jadi orang orang mulai heboh membicarakan ini, sedangkan Jungwon hanya menekuk dahinya bingung, Sunghoon gak mungkin kayak gitu kan? Gue tau dia, dia gak mungkin bikin orang lain nangis...
...Sunghoon juga tau rasanya di sakitin, gak mungkin dia nyakitin. Batin Jungwon.
"ck gue dah bilang tadi ke lu, bukan gue yang buat si Aejin nangis!" Sunghoon berdecak kesal dengan Wonyoung yang tidak juga percaya. "kalo emang bukan lu terus siapa?!"
"tanya orangnya!"
Aejin gelagapan sendiri, teman temannya memberikan tatapan bertanya pada Aejin dan membuat Aejin bingung harus beralasan apa.
Mungkin kalau dengan Jungwon saja dia akan menceritakan semuanya tanpa ada yang dibuat buat, tapi ini ada Sunghoon dan Wonyoung serta jangan lupakan seisi kantin yang menoleh ke arah mereka.
Mati gue!
"jawab Jin, tadi lu kenapa nangis? Gara gara Sunghoon kan?" Wonyoung mulai bertanya.
Di saat Aejin bingung hendak menjawab apa, senyuman tipis terukir di bibir Sunghoon. Mungkin dengan ini dia bisa tau siapa orang yang Aejin benci.
Gak ada cara lain.
Aejin memegangi perutnya, seketika wajah bingungnya terganti oleh wajah menahan sakit "akhh!"
Terkejut, satu kata yang dapat menggambarkan semua orang yang ada di sana kecuali Jungwon. "lu kenapa Jin?!" Wonyoung melihat wajah Aejin yang seperti sangat kesakitan.
"perut gue sakit banget Won" jawab Aejin yang masih berpura pura sakit. "woe kambing! Temen lu lagi sakit bawa ke UKS kek!" Wonyoung memukul lengan putih nan mulus Jungwon dan menciptakan sebuah bekas merah hasil pukulannya.
"ngapain gue tolongin dia? Dia juga pal-"
"lu ngomong sekali lagi kita gelut di lapangan sekolah!"
Kalau sudah seperti ini diharapkan agar menjauh dari Wonyoung. Cantik cantik gini kalau marah jangan harap sampai rumah wajah kalian masih utuh.
"ck iya iya!"
Jungwon membantu Aejin berjalan menuju UKS.
Sesampainya di sana Aejin langsung menampilkan senyumannya yang mengembang sempurna di wajahnya "makasih Won, ai lop yu tri touzen!"
Aejin tau kalau Jungwon mengetahui bahwa dia hanya berpura pura, karena dari kecil hingga sekarang Aejin selalu menggunakan alasan sakit dan kemampuan acktingnya untuk menghindari masalah seperti saat ini. "huff coba si Wonyoung gak nguruh gue, gue tinggalin lu di sono!"
"jahat banget si Won, eh btw gue baru nyadar" Jungwon mengangkat satu alisnya. "gue manggil lu sama Wonyoung sama sama 'Won' ya? Jangan jangan kalian jodoh lagi!"
"gue sama harimau kek dia?! Jangan harap!"
"tapi lu suka kan?" Aejin menggoda Jungwon.
"gak, gue dah suka sama orang."
"ANJIR! SIAPA?!"
"gak tau deh yang pasti baik."
"ah lu mah gak kasih tau! Dah lah kita gak usah temenan aja!" Aejin memalingkan wajahnya dari Jungwon.
"ya udah kita gak usah temenan, pacaran aja langsung yuk!"
chapter ter gak niat :)
mau lanjut tapi takut ga nyambung, dahlah...
KAMU SEDANG MEMBACA
Big Trouble - Sunghoon [Enhypen]
FanfictionMemiliki hubungan lebih memang hal yang biasa. Namun jika hubungan itu tercipta tanpa adanya rasa, itu dapat menjadi masalah besar. Masalah besar itu tak akan berakhir tanpa adanya pengakuan. ❝Dimulai dari sesuatu yang kecil dan sekarang berubah me...