Prang!
Chapter twelve
Dengan tergesa Aejin berlari ke arah sumber suara. Aejin gelisah karena suara itu berasal dari kamar Sunoo, dia takut telah terjadi sesuatu pada adiknya.
Brak
Aejin berlari menghampiri adiknya yang tak sadarkan diri di temani dengan pecahan gelas kaca yang ada di sampingnya dan darah yang keluar dari hidungnya, "Sunoo?... Noo?.... Bangun Noo.... BANGUN!" air mata Aejin jatuh membasahi pipi putihnya.
Adiknya sakit dan selalu bertambah parah, sedangkan dia tidak pernah ada untuk adiknya, hanya karena pemaksaan otak kirinya yang harus berkembang.
"Sunoo? Bangun..." Aejin mengelap darah yang keluar dari hidung adiknya, darahnya benar benar keluar sangat banyak. "Sunoo mau ke taman hiburan? Ayo pergi, Kakak bakal ajak kamu ke taman hiburan. Bertahan sebentar ya?" Aejin tidak tega melihat adiknya yang seperti ini.
Kenapa Sunoo yang harus terkena penyakit ini? Kenapa bukan dirinya? Dirinya yang ingin pergi, bukan adiknya!
Aejin sangat frustrasi, kenapa di saat seperti ini ambulance tidak segera sampai?! Mereka memerlukannya sekarang! Jarak rumah dengan rumah sakit lumayan jauh, jika dengan mobil biasa memakan waktu yang lama. Namun jika menunggu ambulance begini, terlalu lama.
Mama Aejin menggendong Sunoo sampai ke ruang tamu dan Aejin menunggu di luar sambil menggigit kukunya gelisah, berharap ambulance cepat datang.
Sekarang mari serahkan semua kepada Tuhan.
•***•
Aejin dapat bernafas lega, kemarin Sunoo di larikan ke rumah sakit tepat waktu.
Jika dia tidak ingat bahwa hari ini dia sekolah mungkin dia akan ada di samping Sunoo saat ini, menunggunya siuman dan menemaninya.
Namun apalah daya, dia tidak boleh melawan Papanya sebelum keadaan memburuk.
Aejin dapat di bilang agak terlambat karena datang bertepatan dengan guru yang masuk ke dalam kelas, tidak seperti biasanya. Itu terjadi hanya karena dia yang tadi pagi berlutut pada Papanya agar dapat menemani Sunoo tiap sore hari tepat setelah pulang sekolah sampai Sunoo sembuh.
Papanya yang benar benar lelah karena panik dan pulang cepat setelah mendengar Sunoo yang di larikan ke rumah sakit tak ada pilihan lain, karena tak mau ambil pusing terjadilah kesepakatan bahwa tidak akan ada soal soal setelah pulang dari kelas tambahan walau akibatnya dia tak dapat jatah makan malam, tapi tak apa itu sudah biasa dia dapat bertahan.
Aejin merasakan ada yang kurang di kelas sekarang.
Entahlah hanya perasaannya saja yang merasakannya atau memang Sunghoon menjadi lebih pendiam. Ah! Apa peduli Aejin? Itu lebih baik kan?
Namun rasa penasarannya meledak saat ia di kantin dan melihat setetes air mata Sunghoon yang terjun bebas keluar dari matanya dan teman temannya yang selalu terlihat menenangkannya. Sebenarnya ada apa dengannya?
Jungwon melihat gerak gerik aneh Aejin saat melihat ke arah Sunghoon, tatapan khawatir yang ia pancarkan terlalu jelas untuk terbaca. Bahkan dia lebih fokus melihat Sunghoon dari pada melanjutkan cerita bagaimana Sunoo bisa masuk ke rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Big Trouble - Sunghoon [Enhypen]
FanficMemiliki hubungan lebih memang hal yang biasa. Namun jika hubungan itu tercipta tanpa adanya rasa, itu dapat menjadi masalah besar. Masalah besar itu tak akan berakhir tanpa adanya pengakuan. ❝Dimulai dari sesuatu yang kecil dan sekarang berubah me...