"just try it. Can you?"
Chapter forty-four
"Jungwon!" panggil Winter sambil berlari menuju Jungwon. Jungwon berdecak, dia sedang malas berbicara dengan Winter saat ini. "Jungwon, kemarin aku liat Sunghoon luka luka, katanya berantem sama kamu. Terus kamunya gak apa apa kan?" tanya Winter dengan muka sok polosnya.
"jangan urus urusan gue." Jungwon hendak pergi namun tertahan karena Winter yang menghalangi jalannya. "lu mau apa lagi si?! Gue mau pergi!" ucap Jungwon yang masih dapat mengontrol emosinya.
"aku belum selesai ngomong tau. Dengerin." Jungwon menghela nafasnya kasar, mencoba tenang saat menghadapi manusia di depannya ini. "kamu tau gak? Pas kamu pergi aku hampir masuk rumah sakit, gara gara-"
"gara gara Aejin dorong lu dari tangga?" sela Jungwon. "kamu tau?" Jungwon berdehem "dan menurut lu gue bakal percaya sama perlakuan sampah lu? Gak! Mending lu akuin semuanya sekarang, atau pergi dari hadapan gue dan jangan temui gue lagi." Jungwon menyenggol bahu Winter agar membukakan jalan baginya.
Winter mengepalkan tangannya erat erat, dia marah. Rencana ini dibuat untuk membuat semua orang benci dengan Aejin dan mengeluarkan Aejin dari sekolah ini, bukan untuk membuat Jungwon semakin jauh darinya.
"GUE BENCI LU KIM AEJIN!!!"
*•••*
Rencananya, Wonyoung ingin pulang bersama Haruto, namun Haruto memiliki keperluan saat ini dan orang tua Wonyoung juga sedang tidak ada di rumah. Mau tidak mau dia harus naik bus untuk pulang.
Wonyoung duduk di halte bus, menunggu busnya datang. Sambil menunggu bus, Wonyoung membuka grup chat kelas yang isinya hanyalah hujatan untuk Aejin, mereka bahkan tidak peduli jika orang yang mereka hujat masih ada di grup dan bisa membaca pesan mereka.
Wonyoung mengusap wajahnya sambil menghela nafas, tidak ia sangka semuanya akan menjadi seperti ini.
Jungwon melihat Wonyoung yang duduk sendiri di halte dan berniat menghampirinya. Banyak yang perlu Jungwon bisarakan dengan Wonyoung.
Wonyoung masih sibuk melihat layar ponselnya, bahkan tidak menyadari jika seseorang sudah duduk tepat di sampingnya.
"lu bukan Wonyoung yang gue kenal." Wonyoung menoleh, mendapatkan Jungwon yang berada di sampingnya dan sedang berbicara dengan pandangan lurus ke depan.
Wonyoung merotasikan matanya dan kembali melihat layar ponselnya, "gue gak pernah berubah."
"biasanya lu selalu ada buat Aejin, tapi sekarang lu malah menjauh dari Aejin. Apa iya lu bisa disebut 'teman'?"
Wonyoung menggenggam ponselnya erat, melampiaskan emosinya pada ponselnya, "harusnya lu yang nanya gitu ke dia kan? Kalau seandainya gue masih di deket dia, mungkin nasib gue udah sama kayak Winter. Apa orang yang lu sebut 'teman' itu bisa bunuh seseorang?"
Jungwon menoleh ke arah Wonyoung sekilas dan kembali menatap jalan yang ramai di depannya. "orang yang gue sebut 'teman' itu gak bisa bunuh seseorang. Tapi dia bisa bunuh dirinya sendiri."
Wonyoung mengernyit, sedang mencerna apa yang Jungwon katakan. "lu dengan mudah percaya sama Winter padahal dia belum kasih penjelasan sama sekali, dan lu malah gak mau dengerin Aejin yang mau ngasih penjelasan ke lu. Kalau aja Winter gak dateng ke sini, Aejin gak bakal kayak gini Won. Aejin itu sakit, dia keliatan baik baik aja padahal dia lagi hancur hancurnya. Dia cuma perlu seseorang yang selalu ada buat dia. Tapi kayaknya, lu bukan orangnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Big Trouble - Sunghoon [Enhypen]
FanfictionMemiliki hubungan lebih memang hal yang biasa. Namun jika hubungan itu tercipta tanpa adanya rasa, itu dapat menjadi masalah besar. Masalah besar itu tak akan berakhir tanpa adanya pengakuan. ❝Dimulai dari sesuatu yang kecil dan sekarang berubah me...