Aejin tersenyum dan mulai bergumam.
"Sunoo..."
"ayo ke taman bermain."
Chapter Twenty-two
Sunghoon turun dari motornya dan memasuki sebuah cafe yang letaknya tidak jauh dari sekolahnya.
Sunghoon mencari seseorang yang telah menghubunginya tadi. Pandangan Sunghoon tertuju pada sebuah meja didekat jendela dan terlihat jelas seorang perempuan yang tengah duduk di sana.
"hai." sapa Sunghoon saat sudah berada disebelah perempuan itu. "hai." hening sejenak, tidak mudah untuk memulai pembicaraan kau tau?
"eum.. Duduk dulu Hoon, aku pesenin minum dulu sebentar." dia berdiri dan hendak memesan namun tertahan karena tangannya digenggam Sunghoon. "gak usah, aku ke sini bukan buat minum, tapi buat dengerin apa yang mau kamu omongin.."
Terlihat bahwa orang itu duduk dan menarik nafasnya dalam. "m-maafin aku Hoon. Gara gara aku kita malah begini, harusnya dulu aku-" telunjuk Sunghoon menyentuh bibir lawan bicaranya dan membuatnya seketika bungkam tidak berkata apa apa. "sst, aku tau yang salah disini. Aku tau kamu gak salah. Aku kenal banget sama kamu, kamu itu baik." sela Sunghoon.
"tapi kita bertiga malah pisah karena aku, aku salah Hoon. Bahkan aku belum bilang maaf sama dia dan aku baru bisa bilang maaf ke kamu hari ini. Aku terlambat minta maaf ke kamu."
"di sini gak ada yang salah. Aku ataupun kamu gak salah. Yang salah di sini hanya Yang Jungwon seorang paham?"
*•••*
S
ampai rumah, Sunghoon kembali merebahkan tubuhnya dengan mood yang kacau. Dia benar benar tidak suka membahas tentang hal itu, apa lagi harus mengungkit masa lalunya. Dia benci itu.
Omong omong Kakak Sunghoon sudah sadar dari koma beberapa hari lalu dan diperbolehkan pulang kemarin. Kakaknya belun bisa beraktifitas seperti biasa dan hanya diperbolehkan istirahat di kamarnya.
Sunghoon ingat Aejin menghubunginya tadi dan langsung ia matikan karena sedang berada di jalanan. Sunghoon mengambil ponselnya dan mencari kontak Aejin di sana.
"halo?"
"..."
"maaf tadi gue ada urusan, lu mau ngomong ap-"
Ucapan Sunghoon terhenti saat mendengar suara nafas Aejin yang seperti tersengal sengal.
"Jin? Lu kenapa?"
"..."
"Jin jangan bikin gue takut!"
Tetap tidak ada jawaban dari orang yang tengah ia hubungi.
"gue ke sana kalo lu masih belum jaw-"
"j-jangan."
"lu kenapa?"
Tutt tut tuut
Sambungan diputuskan sepihak oleh Aejin. Membuat Sunghoon cukup bingung.
Ting
Terdapat notif pesan pada ponsel Sunghoon, yang tidak lain adalah pesan dari Aejin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Big Trouble - Sunghoon [Enhypen]
FanficMemiliki hubungan lebih memang hal yang biasa. Namun jika hubungan itu tercipta tanpa adanya rasa, itu dapat menjadi masalah besar. Masalah besar itu tak akan berakhir tanpa adanya pengakuan. ❝Dimulai dari sesuatu yang kecil dan sekarang berubah me...