Aejin terduduk, kakinya lemah hingga tidak bisa menahan tubuhnya lagi. Aejin melihat ke arah cctv yang Winter tunjukan tadi, dan ingin melakukan sebuah rencana. Aejin hanya berharap, rencananya ini bisa membuat seseorang percaya padanya. Setidaknya satu orang saja.
Kepala sekolahnya.
Chapter Forty-one
"Won... Dengerin gue dulu..."
"GUE HARUS DENGER APA LAGI?! GUE LIAT SEMUANYA JIN! SEMUANYA! LU DORONG WINTER DARI TANGGA JIN!"
Aejin ingin menangis, Wonyoung benar benar marah dan tidak ingin mendengarkan sepatah katapun yang Aejin keluarkan.
"gue tau lu itu pacarnya Sunghoon, tapi lu gak seharusnya kayak gitu ke Winter! Kenapa lu gitu hah?! Cemburu? Winter itu cuma mantan Sunghoon, gak lebih."
Aejin meraih kedua tangan Wonyoung, "Won cuma lu yang bisa gue percaya... Tolong dengerin gue..." tangan Aejin seketika terhempas karena Wonyoung yang menepis tangannya, "maaf Jin. Tapi orang yang lu percaya, udah gak percaya lagi sama lu."
Setelah mengatakan kata kata yang sangat menusuk Aejin, Wonyoung pergi begitu saja. Meninggalkan Aejin yang menangis terisak sendirian, tanpa adanya keinginan untuk menghibur temannya itu sama sekali.
Aejin benci. Aejin benci sendirian. Aejin benci, kala tidak ada yang berada di sisinya. Mama, Papa, Adik, bahkan teman Aejin tidak ada yang terus berada di sisinya, seperti takdir yang menginginkan Aejin untuk terus menyendiri. Dan jika takdir menginginkannya, maka ia akan lakukan.
*•••*
Kondisi yang sama seperti saat waktu itu. Berhadapan dengan kepala sekolah untuk kedua kalinya. Bedanya kali ini Aejin sendirian, tidak ada yang akan membelanya perkataannya, semua orang sudah tidak percaya lagi padanya.
"semua udah jelas kan Pa?"
Aejin hanya dapat diam ketika Sunghoon menunjukkan video rekaman cctv yang memperlihatkan kejadian saat ditangga tadi. Winter masih tidak bisa berjalan karena kejadian tadi sehingga Sunghoon lah yang menggantikannya.
"apa benar Aejin?" Aejin menunduk, meremat roknya kuat, menahan air mata yang sangat ingin keluar, Aejin menggeleng pelan, "b-bukan saya Pak, tap-"
"mau bilang apa?! Di sini bukti udah jelas! Dan lu masih mau ngelak?!" potong Sunghoon.
Kepala sekolah menghela nafas. "Bapak akan mengirim video ini ke orang tua kamu, untuk hukuman bapak akan bicarakan nanti. Sekarang kalian boleh keluar." Sunghoon berdiri, "apa maksud Papa?! Nanti?! Ini udah keterlaluan Pa. Harusnya-"
"keluar, Park Sunghoon!"
Melihat Aejin dan Sunghoon yang sudah keluar, kepala sekolah mulai memeriksa video rekaman cctv tadi. Dia percepat, perlambat, namun kenyataannya memang Aejin benar benar terlihat mendorong Winter.
Ketika ingin mengirim video tersebut pada orang tua Aejin, kepala sekolah melihat sedikit kejanggalan pada akhir video.
Terlihat setelah Winter dibawa oleh siswa siswa Aejin terduduk lemas di tangga dengan tangan yang menjambak rambutnya sendiri. Beberapa detik kemudian Aejin menatap cctv dengan mata berkaca kacanya. Tangan Aejin mulai bergerak kecil, sebuah pesan pendek yang ingin ia sampaikan pada semua orang di sini.
"aku tidak... melakukannya... tolong percaya... aku dijebak." gumam kepala sekolah yang membaca pergerakan tangan Aejin. Kepala sekolah mengernyit, mencoba mencerna apa yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Big Trouble - Sunghoon [Enhypen]
FanficMemiliki hubungan lebih memang hal yang biasa. Namun jika hubungan itu tercipta tanpa adanya rasa, itu dapat menjadi masalah besar. Masalah besar itu tak akan berakhir tanpa adanya pengakuan. ❝Dimulai dari sesuatu yang kecil dan sekarang berubah me...