*◌ೃ 15 bodoh

450 82 2
                                    

Sunghoon melihat Aejin yang sedang salah tingkah, tanpa Aejin katahui semua ucapan Sunghoon hanyalah bualan belaka. Dan bualannya tersebut telah berhasil membuat rencananya berjalan semakin lancar.

Chapter fifteen

Sudah seminggu Aejin selalu ke rumah sakit untuk menjenguk Sunoo, dan sudah seminggu pulak Sunoo membaik dari kondisinya saat itu. Tubin juga sudah pulang sejak empat hari yang lalu. Serta jangan lupakan porsi makan Aejin yang makin hari makin sedikit akibat hukumannya ditambah dengan nafsu makannya yang selalu menghilang.

"Kak, Sunoo besok pulang, langsung pergi boleh?" Sunoo benar benar tak sabar menantikan waktu dimana Aejin dan dirinya akan pergi jalan jalan berdua.  Dulu mereka sangat suka berjalan jalan dan sekarang waktu untuk jalan jalan berdua mungkin sudah sangat langka.

"boleh, besok hari libur juga kan." terjadilah percakapan tentang rencana untuk esok hari antara adik dan kakak tersebut.

*•••*

Tepat saat Sunoo tertidur jam jenguk sudah usai. Aejin keluar dari ruangan dan menutup pintu secara perlahan. Aejin terdiam di depan pintu sambil memegangi perutnya, perutnya terasa sakit. Aejin tidak pernah merasa lapar karena tidak diberi makan namun pasti ada efek dari tidak makan teratur selama seminggu ini.

"Kak Aejin kenapa?" Aejin mendongak setelah terus menunduk karena mendengar suara seseorang yang ia kenal memanggilnya.

"Kakak gapapa Tubin, kenapa Tubin disini hm?" tanya Aejin sambil mengusap kepala Tubin. "Kakaknya Tubin tidul disini, Tubin mu bangunin Kakak."

"terus Tubin sekarang sama siapa?"

"tama Mama tama Papa!"

"dimana?" Tubin menunjuk ke arah belakang Aejin. Aejin berbalik dan melihat dua orang yang sedang mendatanginya.

"loh Aejin?" panggilnya yang sukses membuat Aejin terkejut, "Mamanya Sunghoon?" tanya Aejin memastikan.

Mamanya Sunghoon mengangguk, "kenal Tubin?" tanyanya yang melihat kedekatan Aejin dan Tubin. "ah.. Iya."

Tubin menarik narik baju bagian bawah Mamanya, "Ma, ini Kakak yang temenin Tubin main disini. Cantik kan?" wajah Aejin merah, menahan malu. Tolonglah kenapa Sunghoon tidak bilang kalau dia punya adik?! Dan... Kakak. Apalagi yang dirahasiakan siluman tiang itu sebenarnya?!


"Aejin..."

"hmm? Iya?"

"boleh minta tolong?" Aejin mengernyit.

"tolong temani Sunghoon, dia terlalu bersedih dan susah diajak bicara. Kamu pacarnya kan?"

Aejin sebenarnya ingin menyangkalnya, dia benar benar tidak ingin berbohong. Tapi saat mendengar Sunghoon dengan kondisi seperti itu membuatnya tidak jadi mengatakan hal yang benar. Sekali berbohong tidak ada salahnya bukan?

"i-iya Aejin pacarnya. Jadi Sunghoon dimana?"

*•••*

Rooftop rumah sakit. Ayolah Aejin takut ketinggian, kalau sebatas rooftop sekolah ia mampu, tapi ini?! Di tambah dengan tulisan dilarang masuk yang tertempel dipintu menuju rooftop itu membuatnya semakin takut. Tapi demi Sunghoon dia membuka pintu tersebut perlahan, sampai ia dapat melihat orang yang ia cari sedang menatap langit sambil memeluk kedua lututnya.

Big Trouble - Sunghoon [Enhypen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang