*◌ೃ p r o l o g u e

5.4K 190 8
                                    

Pembelajaran pada Kelas tambahan Aejin telah usai.

Aejin tidak boleh pulang ke rumah terlambat. Papa Aejin benar benar ketat dalam mengajar Aejin sampai sampai Aejin takut jika waktu pulang sekolah tiba. Bahkan Papanya bisa sampai menyuruhnya belajar 24 jam tanpa berhenti. Jika teman temannya sudah pulang Aejin harus belajar di kelas tambahan khusus untuknya karena permintaan dari Papanya pada gurunya.

"Aejin! tolong bawakan ini ke rumah kepala sekolah ya. Rumahmu dekatkan?" Aejin mendengar namanya di panggil langsung menoleh dan mendapatkan gurunya yang ingin meminta tolong agar membawakan sebuah map merah ke rumah kepala sekolah yang rumahnya tak jauh dari rumah Aejin.

"tapi bu, bukannya ada kepala sekolahnya? Anaknya juga bukannya masih ada? Kenapa harus saya bu?" Aejin bukannya tidak ingin membantu gurunya namun dia takut dengan Papanya.

"kepala sekolah ada rapat dan anaknya langsung pergi ke perlombaannya setelah pulang sekolah. Bapak kepala sekolah juga akan langsung pergi melihat anaknya yang sedang berlomba setelah rapat, jadi tolong ya" mendengar itu Aejin tidak memiliki pilihan lagi, Aejin mengambil map itu dan pergi dari sana.

Aejin melihat jam yang sedang melingkar di pergelangan tangan kanannya dan menunjukkan pukul 16.47 Aejin berharap agar ia bisa pulang sebelum jam 17.00 karena jika melebihi itu dia mungkin terkena hukuman dari Papanya.

Pintu gerbang kediaman kepala sekolah pun di bukakan oleh satpam dan Aejin masuk kedalam sampai ke depan pintu rumah.

Di tekannya bel pintu yang ada di dinding rumah megah itu, terbukalah pintu tersebut dan menampilkan seorang wanita yang tak lain adalah istri kepala sekolah.

"eh siapa ini? Ada perlu apa ke sini?" tanyanya dengan suara yang lembut.

"saya ingin memberikan map ini, maaf jika mengganggu waktunya ya tan" Aejin memberikan map itu dan berniat ingin langsung pulang, namun Aejin di panggil lagi oleh istri kepala sekolah dan membuatnya harus membalikan tubuhnya kembali.

"jangan pulang cepat cepat, ayo masuk dulu" Aejin ingin menolak namun tangan Aejin lebih cepat di tarik olehnya.

Pikiran Aejin sekarang terus memikirkan Papanya yang sedang menunggunya di rumah, takut akan di hukum oleh Papanya.

Aejin hanya di beri beberapa snack dan di ajak berbicara tentang keadaan sekolah, rumah di mana, dan anaknya yang berbuat nakal atau tidak. Pembicaraan ini berlangsung sangat lama dan membuat Aejin makin khawatir.

"tapi jarang loh ada teman perempuannya yang berani datang ke sini biasanya cuma yang laki laki. Bahkan jika di suruh mengantar map seperti ini saja mereka akan membuat alasan katanya karena takut berhadapan oleh saya dan kepala sekolah. Ini baru ada perempuan lagi yang datang ke sini semejak dia SMP. Apa jangan jangan kamu pacarnya ya?" pertanyaan yang keluar itu membuat Aejin membelakkan matanya. Plis mereka berdua saja di keoas tidak saling berbicara sekarang malah di tuduh pacar oleh Mamanya langsung!

"s-saya bu-"

Perkataan Aejin terhenti ketika melihat dari jendela ada mobil terparkir di depan rumah, yang tak lain adalah kepala sekolahnya.

Kepala sekolah masuk ke dalam rumahnya dan tampak agak terkejut karena melihat istrinya dengan seorang siswi asal sekolahnya.

"eoh? Siapa ini?" tanya kepala sekolah. "itu loh Pa" terjadilah kode mengode dua orang itu di hadapan Aejin.

"kenapa Papa baru tau kamu punya pacar?" tunggu kamu? Siapa yang dia maks- oh my...

Seorang pria dengan tubuh yang tinggi dan berkulit putih masuk ke dalam rumah.

Siapa lagi jika bukan Sunghoon? Anak dari kepala sekolahnya.

Aejin semakin panik. Takut akan kesalah pahaman yang akan terjadi pada keluarga Sunghoon dan jangan lupakan Papanya yang sedang ada di rumah.

Sunghoon menatap Aejin dengan tatapan yang sangat seram. Sunghoon mendekati Aejin dan menarik pergelangan tangannya sambil membawanya ke belakang rumah.

"lu ngomong apa aja sama Mama gua?" Sunghoon berbicara tanpa ekspresi sedikitpun pada Aejin.

"gue gak ngomong apa apa, Mama lu yang asal ngomong gue pacaran sama lu, padahal gak" ucap Aejin dengan tampang yang masih cemas.

"biar gampang sekarang lu jadi pacar gue aja."

"oke oke."


































"tunggu... APA?!"

Sunghoon membawa Aejin lagi menemui orangtuanya tanpa menjelaskan maksud Sunghoon tadi.

"kamu ngapain Hoon?" tanya Mama Sunghoon pada anaknya.

"cuma ajak pacar Sunghoon ngobrol sebentar doang kok Ma."

Mereka tidak tau bahwa inilah awal mula dari sebuah masalah besar.

Big Trouble
meandbluesky

⚠WARNING⚠

Cerita ini di buat tanpa maksud apapun dan 100% hasil pemikiran sendiri jadi jangan memplagiati karya ini.

Cerita berbahasa non baku dan pasti tidak luput dari kesalahan.

Ga mau baca ga pa pa yang buat juga cuma gabut, tapi yang terlanjur atau emang mau baca votenya yaw.

Ga mau baca ga pa pa yang buat juga cuma gabut, tapi yang terlanjur atau emang mau baca votenya yaw

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Big Trouble - Sunghoon [Enhypen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang