Bahkan dia tidak akan memberi tau Jungwon tentang rencana busuk Sunghoon.
Chapter Twenty-four
Aejin berjalan di lorong dan berusaha agar menjadi seperti biasa lagi, dia sudah cukup menyendiri kemarin dan sudah lebih tenang lagi. Mungkin agak tenang, karena saat diberi tau bahwa Sunghoon punya rencana dibalik perbuatannya itu membuat keadaannya makin buruk. Apalagi diberi tau oleh orang yang tidak diduga olehnya, itu membuat moodnya menurun drastis.
Apa dia marah pada Sunghoon? Tidak, dia tidak marah. Entah kenapa dia tidak bisa marah pada seorang Sunghoon. Mungkin Aejin akan mencoba melupakan apa yang ia dengar saja.
Terlihat seseorang mendekati Aejin dan ingin menghampirinya. Namun jika dilihat lagi siapa orang yang ingin menghampirinya, itu membuat Aejin merutuki pertemuan ini dengannya.
"hai Jin! Masih kenal gue gak?" tanyanya pada Aejin setelah berhasil menghampiri Aejin.
"gue harap gue lupa, eh gue malah inget dan ketemu lagi sama lo. Sungguh mimpi buruk ya." Aejin tertawa remeh dan kembali berbicara, "lu mau hancurin apa lagi kali ini?"
"gue tau kok lu temen deket Jungwon, tapi tolong Jin, gue bener bener gak bisa kalau Jungwon gak ada buat gue. Tolong jauhin dia Jin..." orang didepannya memelas sambil memegang tangan Aejin. Aejin hanya merotasikan matanya dan kembali berbicara. "ternyata nama sama kelakuan lu sama ya? Musim dingin yang katanya indah namun dapat menyiksa, kayak lu Win. Lu bisa ngomong kayak gini seakan lu yang protagonisnya, padahal di cerita ini lu Antagonisnya." ucap Aejin sambil menarik paksa tangannya dari genggaman Winter, "gue pergi."
Aejin pergi meninggalkan Winter di belakangnya, Aejin kenal Winter dan dia tau sifat buruknya. Dia tidak akan percaya dengan seseorang bernama Winter lagi.
*•••*
Waktu istirahat Aejin digunakan untuk menjelaskan apa yang terjadi kemarin. Wonyoung benar benar membanjirinya dengan pertanyaan sehingga membuatnya harus menjawab pertanyaan temannya satu persatu.
Aejin tidak menceritakan alasannya menghilang secara tiba tiba, dia hanya mengatakan bahwa kemarin ia memerlukan waktu untuk sendiri, dan Wonyoung menghargainya dengan tidak bertanya lebih lanjut tentang alasannya tersebut.
Wonyoung dihampiri oleh Haruto dan dapat dilihat juga kalau Jungwon ikut menghampirinya.
Wonyoung pergi menuju kantin dengan menggenggam lengan Haruto, sedangkan Jungwon duduk di samping Aejin guna menemaninya.
"udah makan?" Aejin menggelengkan kepalanya "belom, gak laper."
Sekotak susu coklat disodorkan tepat dihadapannya. Bukan Jungwon yang memberinya melainkan Sunghoon, orang yang harusnya ia benci.
"minum. Nanti lu maag." ucapnya sambil meletakan susu coklat tersebut di meja Aejin. "gue mau ngomong sama Aejin. Lu bisa pergi?" tanya Sunghoon pada Jungwon tanpa menatap lawan bicaranya sedikitpun.
"lu siapa? Seenak jidat ngusir Jungwon. Pacar gue lu?!" tanya Aejin sinis, "kalau iya? Lu mau ngomong apa?" jawab Sunghoon dengan santainya sambil memajukan wajahnya, menatap Aejin.
"Cinta segitiga nih!"
"gila bakal seru ini mah!"
"taruhan, yang bakal pergi Sunghoon ato Jungwon? Yang kalah traktir"
"Sunghoon lah! Jungwon'kan sahabatnya sendiri!"
"ya udah pasti Jungwon atuh, mana ada orang yang ngusir pacarnya sendiri?!"
Jungwon yang telinganya sudah panas mendengar tiga siswi yang tengah membicarakan mereka pun angkat bicara "udah udah gue pergi." lerai Jungwon dan pergi keluar dari kelas.
"traktir lo!"
Sunghoon tak mengindahkan orang orang yang membicarakannya dan hanya duduk di sebelah Aejin sambil memutar bola matanya.
Sunyi diantara mereka, Sunghoon benar benar merasa sulit jika harus memulai suatu percakapan dan Aejin hanya memandangi susu coklat di hadapannya tanpa berniat meminumnya.
"diminum Jin, lu nanti sakit." Sunghoon mengambil susu coklat Aejin lalu menusuknya dengan sedotan dan mengembalikannya pada Aejin.
"lu mau ngomong apa?"
"lu kenapa?"
"itu doang?"
"lu jangan bikin gue khawatir Jin. Pas gue telepon suara lu tersendat sendat kayak habis nangis. Pas gue chat lu gak bales. Setiap gue tanya lu selalu jawab kalau lu itu gapapa, padahal gue tau kalau lu lagi ada masalah. Ngomong sama gue Jin... Gue khawatir." Sunghoon menggenggam satu tangan Aejin dan membuat Aejin menatap Sunghoon. "jujur Jin..."
"cuma masalah kecil, gue cuma mau sendiri kema-" ucapan Aejin terpotong "gara gara gue kan?" tanya Sunghoon.
"kalau gue angkat telepon lu lebih awal gue bisa ada buat lu, tapi guenya aja yang bego. Maaf ya?" Aejin terlihat menunduk, tidak berani menatap mata Sunghoon. "lu gak salah, bukan salah lu kok. Tenang aja. Makasih juga udah khawatir..." manik mereka bertemu satu sama lain, tatapan tulus mereka berikan yang membuat mereka hanyut dalam pikiran masing masing.
"Hoon? Gue mau lu jujur boleh?" Sunghoon menganggukkan kepalanya, "lu-" ucapan Aejin lagi lagi terpotong karena seseorang yang berjalan menghampiri Sunghoon.
"Sunghoon, mau makan sama kamu boleh?" Aejin mengernyitkan dahinya. Winter dan Sunghoon saling mengenal?
Aejin mengenal Winter hanya sebatas seseorang yang telah merebut sesuatu darinya, dia juga tidak tau dengan latar belakang Winter yang sebenarnya.
"kenal?" tanya Aejin pada Sunghoon sambil menunjuk Winter. "ah.. Iya gue-"
"gue mantannya Sunghoon." sela Winter cepat sambil menggandeng lengan Sunghoon.
Jadi ini yang Winter ingin renggut selanjutnya?
kepala saia atit~
KAMU SEDANG MEMBACA
Big Trouble - Sunghoon [Enhypen]
FanficMemiliki hubungan lebih memang hal yang biasa. Namun jika hubungan itu tercipta tanpa adanya rasa, itu dapat menjadi masalah besar. Masalah besar itu tak akan berakhir tanpa adanya pengakuan. ❝Dimulai dari sesuatu yang kecil dan sekarang berubah me...