"Winter!"
Chapter thirty
Sunghoon menghampiri Winter yang sudah basah kuyup dan tergeletak di lapangan sekarang, karena ulahnya sendiri tentunya. Bakat acting yang dimiliki Winter memang tidak main main.
"kenapa?" Sunghoon membantu Winter untuk mendudukan dirinya. "aku gak tau, tiba tiba aku disiram terus didorong." Aejin tersenyum remeh melihat drama di depannya. "Aejin lagi sakit dia gak mungkin-"
"bisa aja dia pura pura." selak Winter cepat. Sunghoon melihat kondisi Aejin yang benar benar sangat tidak memungkinkan untuk melakukan itu, tapi dilihat dari tubuh Winter yang basah kuyup, itu membuatnya bingung. "Jin. Jujur sama gue." Winter terlihat bahagia di belakang Sunghoon, karena Sunghoon memihaknya. "kenapa... Hah... Gak tanya dia... Aja?" Aejin masih sulit untuk bernafas, sehingga bicaranya harus terpatah patah. Dan itu membuat Sunghoon makin bingung.
Kringg
Bel istirahat berbunyi. Aejin berusaha untuk berdiri walau kakinya terasa tidak memiliki tenaga lagi. Dari pada dirinya harus melihat drama yang direkayasa dan membuang waktunya lebih lama, lebih baik dia pergi dari sana.
"gue.. Duluan." Aejin hendak pergi namun saat melewati Sunghoon tangannya ditahan oleh Sunghoon, membuat rasa perih pada lengannya datang kembali.
"shh!"
Sunghoon yang melihat Aejin kesakitan, sontak melepaskan genggaman tangannya dari Aejin. "maaf, gue gak tau. Lu gapapa? Sini gue li-" Aejin langsung menarik tangannya, kala Sunghoon ingin melihat kondisi tangannya. "gue gapapa. Urus dia aja." Aejin melihat Winter sekilas dan kembali berbalik untuk pergi.
"tapi Jin-"
"gue bilang gue gapapa!" Sunghoon terkejut mendengar bentakan yang keluar langsung dari mulut Aejin. Memangnya ada apa dengan tangannya, sampai sampai Aejin menyembunyikannya?
Aejin pergi meninggalkan Sunghoon dan Winter yang masih berada di lapangan. Persetanan dengan rasa sakit di tubuhnya, sekarang yang dia inginkan hanyalah pergi secepatnya.
Aejin membuka bukunya kembali dan membacanya. Kepalanya pusing dan area punggungnya juga terasa sakit karena terdorong oleh Winter. Jika dia bisa melenyapkan seseorang dari muka bumi, dia sudah pasti akan meneriaki nama Winter.
*•••*
Terlihat Sunghoon sudah kembali ke kelas, mungkin manusia tiang itu sudah mengurus Winter.
Sunghoon berjalan menuju Aejin yang sedang membaca bukunya dan langsung menarik pergelangan tangan Aejin, hingga buku yang ia pegang terjatuh. "akh!" Aejin meringis saat tangannya ditarik dan luka serta lebamnya tertekan.
Sunghoon menggulung jaket yang Aejin pakai, dan terlihatlah lebam lebam yang disertai oleh luka luka pada tangan Aejin. Aejin kembali menarik tangannya dan membenarkan jaketnya.
"lu kenapa?" tanya Sunghoon khawatir. "bukan urusan lo." Aejin memilih acuh dan mengambil buku yang sempat terjatuh tadi karena Sunghoon.
"Jungwon tau?" tangan Aejin yang terulur untuk mengambil buku seketika berhenti kala mendengar pertanyaan Sunghoon. "ada hubungannya sama lo?"
"gue tanya Jungwon tau?" Sunghoon kembali bertanya dengan menekan kata katanya dan tanpa mengalihkan pandangannya dari Aejin.
Aejin menghela nafas, meletakan bukunya kembali, dan mulai menatap Sunghoon yang juga sedang menatapnya. "gak. Lagian kenapa lu mau tau? Ini gak ada hubungannya sama lu." sebenarnya jawabannya mudah saja, Sunghoon hanya ingin tau jika Aejin merahasiakan luka lukanya darinya saja atau dari semua orang, termasuk Jungwon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Big Trouble - Sunghoon [Enhypen]
FanfictionMemiliki hubungan lebih memang hal yang biasa. Namun jika hubungan itu tercipta tanpa adanya rasa, itu dapat menjadi masalah besar. Masalah besar itu tak akan berakhir tanpa adanya pengakuan. ❝Dimulai dari sesuatu yang kecil dan sekarang berubah me...