"gue tau yang terjadi, gue liat semuanya. Dan ya, lu gak bisa bohongin gue dengan gaya yang polos, karena gue hafal semua tindakan licik yang lu perbuat."
Chapter Thirty-two
Jungwon dan kepala sekolah sedang berjalan menuju ruang guru. Jungwon memang sedang banyak urusan dengan kepala sekolahnya dari beberapa hari yang lalu.
Jungwon melihat Aejin dan Winter yang sedang berbicara satu sama lain. Jungwon tidak tau apa yang mereka katakan, jika dilihat lihat mereka tampak biasa saja sampai Winter mendorong Aejin.
Jungwon hendak menghampiri Aejin namun tertahan karena kepala sekolah yang tidak mengijinkannya pergi.
"Yang Jungwon! Jangan coba coba pergi, kamu tau akibat jika kamu pergi bukan?"
Itu memang ancaman biasa, namun ancaman itu mampu membuat nyali Jungwon menciut. Mau tidak mau Jungwon harus mengikutinya dan menunda kamauannya untuk menemui Aejin.
Niatnya saat pulang nanti dia akan menemui Aejin.
•***•
Aejin masuk sekolah dengan keadaan yang, ya... Masih seperti kemarin, jaket hitamnya pun tidak ia lepas sama sekali.
Tadi malam adalah malam yang aneh bagi Aejin, luka luka yang dia dapat tidak sebanyak biasanya. Mungkin biasanya pukulan Papanya mampu membuatnya sulit untuk berjalan, namun kali ini tidak. Dan ini semua karena Winter.
Aejin tidak tau apa yang telah terjadi pada Winter, namun pada saat di tengah tengah siksaan yang ia terima dari Papanya, Winter menghubungi mereka dan meminta maaf. Winter tidak salah untuk meminta maaf kepadanya namun, Winter tidak seperti itu.
Tadi saat bertemu Jungwon dan menceritakan kejadian semalam, Jungwon hanya menjawab dengan berkata 'memang pantas dia minta maaf' Aejin hanya bisa menghela nafas, bercerita pada Jungwon tidak ada gunanya.
Aejin, Wonyoung, Jungwon, dan Haruto sedang makan bersama di kantin sekolah. Disaat yang lain sedang bercanda gurau, Aejin malah terus memperhatikan Winter yang melihat dirinya dengan tatapan marah dengan diam diam. Melihatnya membuat perasaan Aejin menjadi buruk.
*•••*
"
gue ke kelas duluan." izin Aejin saat makanannya sudah habis tanpa sisa. Dia beranjak dari sana dan melegang pergi.
Grep
Dalam perjalanan menuju kelas tangan Aejin seketika ditarik paksa dan membawanya ke arah toilet.
Ceklek
Pintu toilet dikunci.
Aejin melihat pelaku, tidak lain dan tidak bukan dia adalah Winter. Perasaan buruk Aejin ternyata benar. Entah apa yang akan dilakukan Winter kepadanya setelah ini.
"minggir." Aejin hendak melewati Winter dan keluar dari sana namun tubuhnya di dorong kencang hingga terbentur dinding.
Bruk
"lu kira semudah itu pergi dari sini?"
Bugh
"akhh!" Aejin meringis kencang kala Winter memberikan pukulannya secara tiba tiba pada perutnya.
Kerah seragan Aejin ditarik "sesakit itu Jin. SESAKIT ITU KALAU LU NGERASAIN APA YANG GUE RASAIN!"
Brak
KAMU SEDANG MEMBACA
Big Trouble - Sunghoon [Enhypen]
FanficMemiliki hubungan lebih memang hal yang biasa. Namun jika hubungan itu tercipta tanpa adanya rasa, itu dapat menjadi masalah besar. Masalah besar itu tak akan berakhir tanpa adanya pengakuan. ❝Dimulai dari sesuatu yang kecil dan sekarang berubah me...