21

587 89 13
                                    

Author seneng banget... Pokoknya author seneng banget!!!

========================================

Memenuhi tugas, menjalani detensi setelah terkena omelan sang kakak membuat hari Carrolline semakin ceria, Ceria karena dipenuhi akan emosi yang ingin ia salurkan dengan tersenyum kesal sepanjang harinya itu. Waktu detensi tiba, Carrolline belum sempat kembali ke asramanya. Ia sebelumnya berada di perpustakaan untuk memenuhi esai tugas tranfigurasi dan telaah Muggle sebelum ia mendatangi ruang kerja kepala asramanya tersebut.

Seperti biasa, ia harus membersihkan ruangan yang berantakan oleh pria malas itu, suasana disana sangatlah hening. Memang Snape menyukai hal itu, setiap Carrolline menciptakan suara gemuruh karena tak sengaja menjatuhkan atau meletakkan sesuatu ia pasti akan membentaknya karena hal itu.

" Professor Snape, aku sudah selesai " ucap Carrolline ceria. Tapi sapaannya itu tak berbalas kan apapun. Pria itu masih tetap asik menatap puluhan perkamen di meja kerjanya. " Professor, aku haus "

" Minum-lah " Carrolline melangkahkan kakinya mendekati meja kerja pria itu menggambil segenggam gelas disana berisikan zat berwarna ungu gelap disana. Ia menenggaknya habis, tak bersisa. Dan meletakkannya kembali. " Terimakasih, minumannya sangat enak "

Snape bangun dari posisinya semula. Wajahnya terlihat sangat kesal, ia mengerutkan alisnya seakan kedua alisnya itu akan menyatu. Sorot matanya menajam melihat Carrolline yang semulanya tersenyum hingga lengkung di sudut bibirnya kembali mendatar. " How dare you!! Tanpa izin dan meminumnya seenaknya!! Belum pada usiamu!! "

" T-tapi aku "

Carrolline menunduk, arah matanya tertuju pada lantai batu ruangan itu.
" Maafkan aku professor, aku salah "

Severus menggenggam permukaan kedua pipi gadis itu dengan satu tangannya. Membuatnya mendongak menatap pada wajahnya yang masih tampak kesal. " Kau sudah membuatku kesal sejak 3 hari lalu "

" Aku tak melalukan kesalahan apapun padamu, " usaha Carrolline membela diri, pipinya dicengkeram kuat. Hingga ia merasakan sakit bercampur hangat dan bau pewangi tubuh pria itu dari pergelangan tangannya.

" Kau lebih perduli kepada orang lain daripada kepadaku!! " Carrolline berusaha menepis tangan pria itu dari wajahnya. Dengan keras, hingga pria itu tak lagi mencengkram kedua pipinya. " Aku melalukan itu sesukaku. Karena aku tau, aku adalah orang baik yang akan selalu menyebarkan kebaikan! " Tatapnya menantang.

" Dan kau meminum wine milikku tanpa izin!! Apakah itu adalah salah satu hal baik!! " Severus mendorong tubuh gadis itu hingga menabrak ke dinding. Carrolline diam membatu, menatap wajah pria itu memabukkan dengan sorot matanya penuh amarah sekaligus ambisi yang tersirat dibalik amarahnya tersebut.

" Kau harus dihukum!! "

" Hukum!! Tadi kau yang bilang sendiri professor, 'minum- " perkataan itu belum terselesaikan, Severus sudah lebih dulu melumat bibir gadis itu dengan ganas akan kesalnya. Menggigit bibir gadis itu dengan perlahan, Masih meninggal sari dari zat yang sebelumnya ia minum tadi. Carrolline terkejut, ia menutup matanya sendiri. Sensasi lumatan itu membuat seluruh tubuhnya bergetar, seakan segerombolan kupu kupu ingin melepaskan diri dari dalam perutnya.

Severus menghisap bibir gadis itu dengan ganas, Carrolline mulai merasakan sensasi lain dari apa yang pria tua itu lakukan padanya. Tanpa sengaja ia membuka sedikit celah di mulutnya, lidah Severus langsung mengajak lidahnya beradu. Ia langsung bertegur sapa dengan gigi gadis itu. Masih ada sari dari wine yang semula berada di gelasnya. Rasanya masih tetap sama, sama sama nikmat dan memabukkan. Ia mencumbui gadis itu cukup lama, semakin memanas. Nafas keduanya saling beradu seakan akan keduanya akan berada diujung maut. Carrolline kehabisan nafas, ia memukul dada pria itu berkali kali. Ia tak berhenti menolaknya mengakhiri hal ini.

THE DARK SIDE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang