5

1K 134 26
                                    

Carroll terduduk di sebuah bangku di taman bagian belakang bangunan tua itu. Ia menggerakkan kakinya kedepan dan kebelakang, ia masih memikirkan kesalahannya meledek pria yang ia sukai sampai akhirnya ia menghilangkan point asramanya dan di omeli oleh sang kakak habis habisan. " Sepertinya aku salah harus menyukai pria tua itu "

" Mungkin "

" A-ah.. P-professor Snape " Carrol gelagapan. Pria itu memberikan segelas susu putih hangat, minuman kesukaan Carrolline yang selalu berhasil membuatnya merasa lebih baik.

" Thanks, professor "

" Bolehkan aku duduk di sampingmu? "

" Sure " keduanya saling duduk berdampingan. Lingkungan sekitar terbilang sepi, karena banyak rumor bahwa hantu di taman bunga itu sangatlah mengeringkan sehingga jarang orang yang mengunjungi taman tersebut.

Carrol menenggak cairan putih putih hangat dari gelas tersebut. Sesekali menatap Snape yang sedang melihat bunga bunga indah di sana. " Kenapa kau membawakan ini untukku, professor? "

" Karena setauku hanya itu yang kau suka " Carrolline tak menyangka bahwa sekiranya pria itu hanya melihatnya saja seperti biasa dan bukan memperhatikan nya selama ini. Keduanya kembali terdiam.

" Maafkan aku professor, aku salah melakukan itu semua tadi " Severus menutup bibir gadis itu dengan jari telunjuknya.

" Hustt.. aku yakin itu hanya sebuah lelucon, jangan salahkan dirimu sendiri Carroll. " Gadis itu akhirnya menangis, ia mendekat memeluk tubuh pria yang jauh lebih tua darinya itu. " Severus apa aku salah jika harus menyayangimu, aku mengagumimu. Aku tak pernah merasakan kasih dan sayang seindah kasihmu yang kau berikan padaku "

Severus memeluk tubuh gadis kecil itu, ia seperti seorang gadis yang merindukan ayahnya sendiri setelah sekian lama tak jumpa. " Aku tau Severus, aku tau cintaku mungkin tidak akan pernah terbalaskan olehmu. Tapi setidaknya izinkan aku singgah sebentar didalam ruang hatimu satu kali saja " Carroll menatap manik kehitaman pria itu, seakan memohon padanya.

" Carrol— aku tidak bisa melebihi batasanku "

" Jiwamu bebas Severus, tak berbatas tak bersekat.. kau itu luas "

" Aku selalu berusaha melebur semesta, meleburkan jiwaku kepada semesta agar aku merasa tenang. Tapi setelah aku bertemu dengan semesta, ia justru mengatakan bahwa kau adalah semestaku tempatku untuk melebur "

" Kau belum menemukan semestamu, bukan? " Severus tersentak, air matanya menetes dari mata kirinya. Ia merasakan luka lamanya melihat wanita yang ia cintai terbujur lemas tak bernyawa, seperti yang gadis itu katakan. Bahwa, ia belum menemukan semestanya.

Carroll mengusap air mata pria itu,
" Aku tau kau sudah mempunyai seorang gadis yang kau cintai, hatimu sendiri yang mengatakannya. Kau tak perlu menceritakannya padaku, biarkan itu menjadi urusanmu Severus. Aku yakin ia mencintaimu dan merindukanmu " Severus menggenggam tangan gadis itu yang masih menangkup wajahnya. " Carroll, tetaplah disini bersamaku! "

" Untuk apa, kau sudah memiliki semestamu. Sekarang waktunya aku pergi berkelana mencarinya, hingga ujung samudra, mungkin. " gadis itu tersenyum.

" Mengapa kau selalu membuatku merasakan ini! "

" Merasa bahwa aku tak bisa berjarak jauh darimu, apa yang kau lakukan padaku Carrolline! " Gadis itu bangkit, melepaskan usapannya.

" Cinta, mencintaimu dengan tulus sepenuh hati dan jiwaku, Severus "

_______________________________

" Carroll, kenapa kau menggelung rambutmu dengan pensil " tanya Ron, berusaha melepasnya.

" Aku tak punya karet, jadi aku pakai pensil deh.. bagaimana bagus kan, aku pasti makin cantik "

B u g h

" Hermione sakit!! "

" Kau memalukan Carrol, cepat lepas sanggul rambut mu itu "

" Untuk apa, kau saja tak pernah memberikanku ikat rambut setiap aku memintanya " mereka semua justru tertawa melihat Hermione menjewer telinga adiknya itu, wajah Carroll memerah kesakitan.

" interesting.. bagaimana caranya kau melakukan itu? " Ucap si kembar Weasley bersamaan.

Carrolline melepaskan pensil itu dari rambutnya, kini rambutnya terurai dan bergelombang. Ia mengibaskannya ke kanan dan ke kiri, memastikan rambut itu lurus kembali.

" Pertama tama, kumpulkan rambutmu seperti akan di ikat seperti biasanya lalu tambahkan pensil, lilitkan rambutmu ke pensil itu seperti ini, lalu putar putar pensilnya bersama rambut dan agar terikat masukan pensilnya kedalam akar rambut. And done!! Sudah selesai " semuanya bertepuk tangan berdecak kagum. " Kau luar biasa Carrol "

" Tentu saja, aku kan kreatif "

Severus hanya tersenyum tipis selagi mengusap dagunya, melihat tingkah gadisnya itu selalu berhasil membuatnya terhibur. " Kau menyukainya, Severus "

" No, Minerva! "

" Aku tau Severus, kau menyukai adiknya Ms. Granger "

" Dia hanya muridku yang sering kena detensi dariku karena ulahnya sendiri "

" Jangan menutup nutupi Severus, aku mengetahuinya. Lupin sempat mengatakannya padaku, bahwa boggart milik Carrolline adalah dirimu yang berjalan menghampirinya dan memudar tanpa jejak. Aku tak habis pikir dengan arti bahwa kau menghilang begitu saja di dalam benaknya. Tapi yang pasti itu adalah dirimu Severus "

" Carrolline mencintaimu, dan aku percaya kau juga menaruh rasa padanya. "

" Jangan bahas itu lagi denganku, dan rahasiakan semua itu Minerva! "

" Semakin kau menutup hatimu, justru hatimu akan semakin kuat berkata bahwa kau mencintainya "

























































_____________________________________
TBC

dahla, author caffek.. binggung juga lanjutin cerita ini mau kaya gimana😭

Author masi ngantuk, mau lanjut bobo siang.. BYE~

JANGAN LUPA BUAT

VOTE + COMMENT

yang rame dong!!

TERIMAKASIH ✨

THE DARK SIDE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang