EPILOG

1.3K 76 106
                                    

Setelah semua yang telah terjadi, aku harus kembali menerima semuanya kembali, ya.. kembali kepada titik awal dimana aku tak pernah ingin mengenal lebih jauh pria itu yang kini memberikan luka mendalam di dalam hati dan juga jiwaku. Kerusakan yang mendalam. Kebangkitan Voldemort membuat Hogwarts semakin porak poranda.

Aku sedang berada di menara astronomi, kembali merenung dan melihat bintang. Aku tak menyangka bahwa Harry dan Professor Dumbledore baru saja berdisapparate dengan keadaan pria tua itu yang melemah. " Professor Dumbledore? Apa kau baik baik saja? "

" I'm fine, Carroll "

" Professor kau harus ku bawa ke Hospital Wings! "

" Itu tidak perlu Harry.. Cepat bangunkan Severus dan ceritakan semuanya hanya kepadanya dan rahasiakan ini dari yang lain. Severus Snape!! Harry!! " Carrolline kembali memapah tubuh pria tua itu. Ia bisa merasakan hal buruk berada didalam tubuh pria tersebut. Langkah kaki terdengar memasuki menara astronomi, Professor Dumbledore memintaku dan Harry untuk segera bersembunyi di bawah menara utama. Dan kami mematuhi perintahnya.

Melihat Draco mengacungkan tongkatnya kepada Professor Dumbledore membuatku mengacungkan tongkatku juga kearahnya seperti Harry. Dan aku berusaha untuk tetap diam dan tenang. Mendengar pembicaraan keduanya disusul dengan kedatangan para Pelahap Maut dan juga Bellatrix Lestrange.

" Come on!! Draco!! "

Aku tak menyangka bahwa Severus ada bersama kami, dan ia mengarahkan tongkat sihirnya kepada kami. Ia memberi isyarat untuk diam dengan jari telunjuknya.

Dan aku tak menyangka, Severus melemparkan mantra tak termaafkan itu untuk membunuh Professor Dumbledore. Dan tubuh pria itu jatuh hingga ke dasar lantai batu depan pintu masuk utama kastil.

Keadaan semakin tak karuan, kini Hogwarts berada di bawah kekuasaan pelahap maut dan Severus Snape kali ini menjadi menjadi Kepala Sekolah di kastil tua tersebut. Dan Kementerian Sihir dapat bebas ikut campur dalam segala urusan.

==========================

Memberi beban mendalam bagiku untuk melepaskan satu satunya yang ku punya yang selalu berada disisiku, kakak tercintaku Hermione Granger. Aku tau ia adalah sahabat yang setia dan juga akan selalu mendukung serta menuntun sahabat sahabat nya melangkah kedepan. Dan kali ini, aku harus merelakannya pergi bersama dengan kedua sahabat lelakinya, Harry dan Ron untuk berburu Horcrux untuk sepenuhnya melenyapkan Voldemort selama libur akhir tahun setelah kami menghilangkan memori kedua orang tua kami akan kehadiran kami selama ini.

Ia sempat berpesan padaku sebelum dia pergi, memintaku untuk berjarak dari pria yang memberi torehan luka di hatiku ini dan memaksaku untuk ikut menjadi bagian dari 'Dumbledore Army'. Ia ingin aku tetap aman dan terlindungi, sebagai berjaga jaga agar aku dapat melindungi diriku sendiri kedepannya.

Aku tak menyangka rasanya, bisa tertawa senang dan menjalani hari kembali dengan penuh semangat serta ambisi yang dapat membuatku perlahan melupakan pria itu. Aku merasa dimudahkan karenanya. Dan sebagai Slytherin, aku harus berusaha keras untuk mencari alasan agar aku bisa pergi dari asramaku dan dengan kelihaianku merangkai kata, harus ku lakukan kali ini. Meskipun suasana di Hogwarts semakin mencekam, Pelahap Maut di mana mana, dan Dementor berterbangan berhamburan di langit.

" Carrolline? "

" Yes.. ada apa? " Belum saja selesai menoleh, tanganku perlahan di tarik untuk menepi meninggalkan kerumunan teman teman yang tengah bercanda tawa diselingi waktu istirahat dengan mendengarkan lelucon Fred dan George. " Ada apa Luna? "

" Carrolline maafkan aku sebelumnya.. Sebenarnya ada apa antara kau dan Professor Snape? " Aku hanya mengerutkan dahiku sendiri karena mempertanyakan maksud dari pembicaraan gadis tersebut. " Ada hubungan apa antara kau dengan Professor Snape? "

THE DARK SIDE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang