" Profesor apa aku boleh masuk? "
Severus hanya diam tak bergeming dan tidak juga menatap Carrolline, ia sedang bertanya padanya di depan pintu kelas ramuannya . Tanpa basa-basi Carrolline berjalan masuk, Iya tak peduli apakah laki-laki yang begitu kejam itu akan marah atau tidak padanya entah atas dasar apa iya datang ke sana, tapi niatnya tetap satu dan pasti ia merindukan seseorang yang yang salah ada di dalam hatinya.
Severus sedangmengoreksi essay siswa seangkatan dengan Harry Potter. Saking fokusnya ia tidak menyadari bahwa ada kedatangan seorang gadis muda yang berada tepat di meja depannya.
" Professor "
" Professor "
" Professor " . Gadis itu sudah memanggilnya berkali-kali tapi tetap saja tak ada sahutan bahkan respon yang Severus tunjukkan untuknya.
" Severus!! " Bentak gadis itu padanya
" Iya, sayy— ". Carrolline
" Apa— apa kau bilang barusan, aku tak salah dengar kalau kau tadi mau mengatakan sayang padaku.. Severus cepat ulangi. " Gadis itu dengan tertawa sumringah, rasanya seakan-akan sakit yang sudah ia alami berhari-hari demam yang tak kunjung pulih kunjung pulih tubuhnya yang terasa lemas sudah tergantikan dengan energi positif yang membuatnya merasa sangat bahagia dan ingin lambung tinggi.
" Cepat katakan kau sayang padaku aku akan pulih setelah ini.. aku yakin kau pasti tidak ingin aku terus terusan sakit begini bukan? Nanti aku tidak akan pernah bisa menemanimu lagi jalan-jalan di malam hari. Aku pasti akan dimarahi madam Pomfrey jika melalukan setelah itu. "
" Ahh.. baiklah, mungkin benar kata Hermione. Kalau cinta harus dilaksanakan dengan tulus tak boleh memberi harapan dan tak boleh meminta imbalan. "
Gadis itu melangkah pergi meninggalkan Severus yang masih setia dengan tinta hitam dan lembar essay duduk di meja kerjanya di ruangan itu. Carrolline memang pintar, Ia berjalan dengan langkah panjang mengibarkan jubahnya sama seperti cara pria itu melangkah, Karena ia yakin Severus akan bingung dengan apa yang sudah ia lakukan barusan.
Ketika ia menggenggam gagang pintu nya, ia mendengar suara kursi yang terdorong ke belakang seakan ada seorang pria yang melangkah mendekatinya mengatakan " Aku sayang padamu Carrolline"
" Itu bukan paksaan kan. —professor " jawab dan ekspresinya datar.
" Aku sayang padamu Carrol " Carrol sengaja memasang wajahnya datar mengharapkan wajah pria itu akan terlihat menyeramkan dan juga geram karena ekspresi yang ia tampilkan.
Severus mengerutkan dahinya, bukan seperti ia menunjukkan ekspresi geramnya. Bukan juga seperti ia menjawab perkataan dan jawalan Harry Potter dan bukan juga ketika ia mengekpresikan menanyakan sesuatu. Melainkan kan mengerut kan dahinya dengan wajah yang terpasang memelas, tepat seperti yang Caroline harapkan.
Carrol membuka pintu itu, melangkahkan kakinya ke depan gerakan berjalan keluar dari ruangan tersebut titik terus sudah memasang wajahnya pasrah, ia bingung dengan perasaannya dan ia bingung harus bagaimana menghadapi seorang gadis muda yang menyebalkan namun salah bisa membuat hatinya tersenyum.
Carrolline berlari dengan cepat menabrak tubuh Severus dan memeluknya erat,. " Severus tolong!! tolong sembuhkan aku, aku benar-benar sakit. Sakit memikirkanmu apakah kau benar-benar menyukaiku atau tidak? huhhh " ucapnya dengan menghembuskan nafas gusar.
Severus membelai surai pirang kemerahan gadis itu dan berusaha menyingkirkan nya darinya. Kini Carrolline berada tepat di depannya ia melihat gadis itu sedang tertawa terbahak-bahak dengan senyum di wajahnya. Tanpa basa-basi Severus mengecup pipinya dengan cepat dan langsung berpura pura seakan-akan ia tak melakukannya dan memasang ekspresi datar di wajahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE DARK SIDE
Fantasi" Bukankah menua sendirian adalah hal yang menyedihkan professor? " " Itu adalah urusanku. " Start : 10 February 2021 End : 5 Mei 2021