30

873 71 98
                                    

Cie.. cie.. yang kena prenkk ni yeee



























































































































































































========================

Carrolline tak pernah kembali ke asramanya sejak kejadian malam itu. Ia memilih untuk kembali ke asrama Griffindor bersama kakaknya. Ia memilih untuk menangis dan memeluk kakaknya sesekali. Dan Carrolline memutuskan untuk tetap di sana selama sisa pertandingan berlangsung.

Berita mengenai Cedric Dirgory menggema keseluruh kastil bangunan tersebut. Memalui pidatonya Professor Dumbledore menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya bocah hebat itu, atas rasa kebersamaan dan keberanian yang melekat pada dirinya.

Rombongan dari kedua sekolah tersebut kembali ke tempat asal masing masing, begitu juga dengan Frida yang harus terpisah dari Severus selama beberapa waktu kedepan.

Carrolline selalu bersama dengan kakaknya itu, mereka berdua seperti kembar. Sama sama cantik, sama sama pintar dan sama sama memegang buku di tangannya.
" Bloody Hell, Carroll.. matamu membengkak!! "

" Ron!! Dia sedang tidak ingin di ganggu!! " Bentak Hermione berusaha membela sang adik, ia menusap pucuk kepalanya. " Kenapa kau pakai jubah Griffindor mu lagi, Carrol? "

" Aku terlalu hina menjadi Slytherin, Harry " jawab Carrolline lemah selagi menatapnya. " Carrolline, Hermione.. kalian dipanggil oleh Professor Dumbledore untuk segera ke ruangannya "

Bocah Hufflepuff itu langsung pergi setelah melaksanakan tugasnya. Hermione menuntun adiknya yang merasa lemas itu menuju ruangan Professor Dumbledore. " Sebenarnya kau kenapa Carrol!!? Ceritakan padaku sayang! "

" Tak perlu kak, aku hanya menangis merindukan ayah dan ibu saja "

Menaiki tangga dan masuk kedalam pintu ruangan kerja kepala sekolah itu, keduanya di hadapkan dengan tiga professor agung di Hogwarts. Minerva langsung terkejut kala itu melihat Carrolline tampak pucat, matanya membengkak dan ia terlihat sangat lemas. " Carrolline, apa kau baik baik saja, nak " tanya wanita itu cemas.

" Aku baik baik saja professor " balasnya ceria. " Ada apa Head master, kau memanggil kami kemari? " Tanya Carrolline menghadap pria berjanggut putih itu disana. Ia tak sekalipun melihat wajah Severus, bahkan ia seakan merasa tidak sudi untuk memandang tubuh pria itu.

" Carrolline, mengapa kau memakai jubah Griffindor mu? Kemana jubah Slytherin mu? "

" Aku merasa hina menjadi Slytherin, professor.. aku jauh lebih bangga memakai jubah ini sama seperti mu, professor Mcgonagall dan juga kakakku " balas Carrolline dengan intonasinya tegas. Sesekali ia menatap 'jijik' ke arah Snape.

" Carrolline.. maafkan aku " ucap lembut Dumbledore. Ia berjalan mendekati gadis itu dan memegang pundaknya. " Kau tidak akan pernah menjadi hina dimanapun kau berada, Carrolline. "

" Albus.. seharusnya kita tidak melakukan ini! "

" Ini harus, Minerva!! "

" Carrolline, aku mohon.. dengarkan Severus satu kali lagi, nak.. please " Dumbledore melangkah mundur meninggalkan gadis itu, ia berdiri di antara kedua rekan kerjanya itu. Severus beberapa kali mengambil langkah maju. " Aku akan menikahi Frida Laurant, Jumat besok! Dan aku ingin kau hadir Carrolline "

THE DARK SIDE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang