2.6K 425 263
                                    

(Y/n) terperanjat kaget, kepala menoleh ke belakang, mendapati Oreki tengah berdiri di depan pintu. Pria itu mendekat dan duduk di salah satu kursi yang kosong.

"Kau belum pulang?" tanya Oreki, bersandar pada kursi santai.

Menggeleng pelan, (Y/n) menjawab. "Belum, aku sedang menunggu Fukube-kun pulang, karena lama aku menghabiskan waktu disini."

Gadis itu menyimpan gitarnya, kembali ke tempat duduk lalu meregangkan tubuhnya sejenak.

"Satoshi? Dia sudah pulang."

Gerakan (Y/n) terhenti, menatap Oreki dengan mata melebar tidak percaya. "D-dia sudah pulang?!" mendapat anggukan dari Oreki, sekarang gadis itu percaya akan pulang sendirian kali ini.

Sejenak, tak terdengar suara apapun dari ruangan musik. Keduanya sama sama terdiam meski tak ada lagi urusan. Entah apa yang menahan keduanya untuk tetap duduk diam tanpa berfikiran untuk pulang.

"Oreki-san? Kau sangat dekat dengan Chitanda-san ya?" tanya (Y/n), menghela nafas panjang mencoba menenangkan diri.

Oreki melirik gadis itu, mengernyitkan alis bingung. "Aku? Tidak juga, kami hanya teman satu ekskul."

Gadis itu terkekeh, berusaha menyembunyikan tangisan dalam hatinya. "Tidak perlu disembunyikan, Oreki-san. Aku tau, kalian saling—"

"Shimizu-san."

'Suka kan?'

Oreki memotong ucapan (Y/n), sehingga gadis itu hanya melanjutkan dalam batinnya. "Iya?" (Y/n) bertanya lembut, meraih tasnya dan mengambil sesuatu didalam benda tersebut.

"Suaramu bagus."

Wajah (Y/n) merona hebat, pujian kecil yang membuat hatinya menghangat. Ia memakai topi jaketnya, berusaha menutup sebagian wajah yang memerah. "A-Arigatou"

Oreki melirik. "Eh? Kau kedinginan?"

(Y/n) terkekeh pelan. "Iya, untung saja bawa jaket." ia mengangkat kedua tangan, menunjukkan betapa hangatnya jaket yang ia pakai.

Pria itu mengangguk. "Ngomong ngomong, tadi kau menyanyi lagu apa? Suaranya tidak begitu jelas."

"Amanojaku. Aku lupa siapa penyanyinya, hehe." (Y/n) menggaruk kepalanya, tertawa kikuk.

Oreki tampak sedikit terkejut. "Amanojaku? Lagu itu dirilis bertahun tahun yang lalu kan?"

Mata (Y/n) seketika berbinar, ia mengangguk antusias. "Benar. Kau tau?!"

Oreki ikut mengangguk, membuat (Y/n) semakin suka dengan pembahasan kali ini. Tentu saja, ia sangat menyukai musik. "Apa Oreki-san punya lagu favorit?"

Pria itu memasang pose berfikir, mengingat ingat lagu yang ia lupa judulnya. "Ada. Kalau tidak salah, judulnya Orange"

(Y/n) membuka mulutnya lebar. "Orange?! Lagu yang itu?!" Oreki mengangguk. (Y/n) memegang dagunya sendiri, mencoba memastikan sesuatu. "Orange ya, kalau tidak salah lagu itu dirilis sudah lama sekali kan? Mungkin aku saja belum lahir."

"Iya benar." Oreki mengangguk, tersenyum tipis. "Meskipun lagu lama, lagu itu sangat enak di dengar."

(Y/n) mengangguk kecil. "Aku sudah agak lupa sih, tapi lagu itu memang bagus."

Tanpa sadar Oreki tak melunturkan senyumannya. Hatinya merasa senang karena ada yang mengerti apa yang ia rasakan. Selama ini, semua orang selalu menganggap selera Oreki ketinggalan zaman, tapi menurutnya lagu ini tetap yang terbaik.

Karena seseorang.

"Ah! Bagaimana kalau..." (Y/n) menggantungkan kalimatnya, beranjak dari kursi dan meraih gitar yang tak jauh dari tempat duduknya.

Waiting for You || Hyouka (OrekixReaders) [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang