"(Y/n)-chan, bangun."
"Ugh.." gadis itu menggeliat saat suatu suara yang familiar memasuki pendengarannya. Tubuh mendudukkan diri dengan tangan yang sibuk mengucek mata.
"Eh? Fukube-kun?"
(Y/n) menyapu pandangannya ke sekitar. Sudah terang. Kali ini pandangannya terarah ke bawah, dimana sebuah kain hangat berwarna coklat menyelimutinya.
'Eh? Motif selimut ini... rasanya aku pernah melihatnya di suatu tempat.' batin gadis itu mengingat ngingat. Pikirannya mengabsen rentetan kejadian hari ini hingga sampai di suatu kemungkinan.
'Ini hampir sama seperti motif seprai di kamar Oreki-san. Artinya...'
Blushh
Rona tipis menghiasi wajah cantiknya. Dengan ragu ia mengangkat selimut itu dan menghirupnya, hingga ia rasakan wangi tubuh Oreki memenuhi indra penciumannya.
"(Y/n)-chan, kau sedang apa?"
Gadis itu tersentak, menoleh cepat dan menyadari ketiga temannya tengah memperhatikan perilakunya yang aneh. (Y/n) menyibakkan selimut itu cepat dan menjawab gugup.
"A-ah, tidak bukan apa apa." ia memalingkan wajahnya saat Oreki yang tengah membawa nampan dengan gelas berisi minuman di atasnya menatap bingung, keringat sudah bercucuran membasahi wajah gadis itu.
Selang beberapa detik hingga gadis itu menyadari, ada orang lain di sini. Kepalanya menoleh dan terkesiap melihat Chitanda duduk manis dekat Fukube.
"C-Chitanda-san?!"
Chitanda sedikit kaget dengan seruan (Y/n), dengan cepat menjawab dengan kikuk. "Eh, iya?!"
(Y/n) menghela nafas panjang sembari mengelus dadanya, menimbulkan pertanyaan pada benak ketiga temannya. "Maaf, aku hanya kaget kau ada di sini."
"Ah, sou ka." Chitanda mengangguk angguk, terkekeh melihat sikap (Y/n) yang lucu di matanya.
Fukube ikut terkekeh. "Tadi aku bertemu Chitanda saat hujan deras, jadi aku berteduh di rumahnya yang kebetulan dekat. Saat ke sini Chitanda ikut, dia bilang ingin bertemu Oreki."
Chitanda nampak tertawa gugup menyikapi perkataan Fukube. Oreki sepertinya tidak peduli sama sekali, ia malah duduk dan mengambil minuman yang tadi ia bawa menggunakan nampan.
Ah, (Y/n) pikir minuman itu untuk tamu, ternyata untuk dirinya sendiri.
Yah, lagipula sebodoh apa (Y/n) sampai berfikir Oreki akan capek capek membawakan minum untuk kedua temannya? Mereka bisa mengambil sendiri.
Bahkan gadis itu baru sadar kalau pria bersurai hitam itu hanya membawa satu gelas. Untuk apa nampan itu digunakan, Oreki?! Tolong jawab pertanyaan (Y/n) yang begitu menggunung di otaknya!
(Y/n) menghela nafas pasrah, mencoba tak menghiraukan perilaku absurd Oreki. Kali ini matanya kembali menatap Chitanda, baru menyadari sesuatu.
"Eh? Tadi kau tidak ikut ekskul kan, Chitanda-san? Aku tidak melihatmu di ruang ekskul." (Y/n) memiringkan kepalanya lucu, membuat beberapa orang yang tengah duduk memalingkan wajah merona nya.
"Eh?" Chitanda berkedip beberapa kali, menatap Fukube dan Oreki bergantian yang hanya dijawab gelengan. "Shimizu-san, aku sudah memberitahukan mu kan?"
Kepala (Y/n) bergoyang ke kanan dan ke kiri, menandakan ketidaktahuan.
"A-ahaha" Chitanda tertawa kikuk. "Saat pulang sekolah aku sudah minta tolong padamu, kan? Tolong izinkan aku pada Oreki atau Fukube kalau aku tidak akan ikut kegiatan ekskul, aku ada keperluan keluarga."
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting for You || Hyouka (OrekixReaders) [✔]
FanfictionMenjadi pengagum rahasia itu sulit, bukan? Haha, sialnya aku harus merasakan hal itu setiap hari. Tapi aku menikmatinya, itu sudah cukup bagi diriku yang pengecut ini. Entah apa yang membuatku menyukai pria berwajah lesu itu. Pria tak bersemangat y...