Haii, maaf karena menghilang terlalu lama. Semua bonus chapter udah author publikasikan, ya.
Dan untuk pemberitahuan, jumlah dari bonus chapter itu ada tiga, yang author bagi kembali menjadi tiga bagian. Dalam satu judul, bagian pertama dan kedua bersifat pengulangan (author menyalin kembali beberapa paragraf dalam chapter terdahulu ke chapter bonus). Sedangkan untuk bagian ketiga, barulah kisah after story-nya.
Jadi untuk kalian yang mau langsung membaca after story, boleh langsung lompat ke bagian ketiga. Untuk pengulangan mau dibaca atau engga pun gak masalah.
(Fyi; after story yang paling panjang itu punya Fukube. Karena author pikir banyak masalah yang perlu diselesaikan dalam kehidupannya. Hidup Fukube bermasalah, sih.)
Ah, tapi! Untuk bonus yang kedua dan ketiga, author menambahkan sedikit kisah yang tidak dicantumkan di cerita utamanya juga. Flashback lah singkatnya. Sebenernya kalaupun kalian baca keseluruhan, kalian bisa nemuin banyak hal yang beda kok, engga bener-bener sama kayak yang pernah author tulis.
Karena di baris awal, author ingin menuliskan perasaan karakter lebih dalam, jadi siapa tau kalian pengen lebih memahami karakter cerita ini. Karena itu chapternya jadi panjang, dalam satu judul ada yang sampai tembus 15 ribu kata. Hehe, makanya proses ngetiknya lama banget.
Terus, ini kok judul chapternya author's side? Sama kayak judul chapter bonus yang lain?
Author juga mau curhat lah, sksk
Bukan curhat sih, cerita-cerita ringan aja.
Oh iya, chapter ini juga ga penting ya. Karena chapter bonusnya udah di update, untuk kalian yang gak mau baca curhatan author juga gak masalah kok, langsung skip aja, soalnya di sini author cuma gabut, heheh.
Nah, jadi gini,
Kalian ngerasa lah ya, ide cerita ini tuh sebenernya klise banget. Tentang Fukube yang ngenalin sahabatnya ke sahabatnya ((Y/n) ke Oreki) dan berakhir dengan dua sahabatnya yang malah saling suka. Padahal dia sendiri suka sama (Y/n).
Nah, AUTHOR NGERASAIN HAL YANG SAMA!
Pen ketawa sih sebenernya, wkwk
Jadi author punya temen, ini Fukube real life banget tau tida sieee. Kita udah temenan dari kecil, tapi ga dari kecil banget kayak Fukube sama (Y/n). Sekitar ..., waktu SD kayaknya.
Kita emang deket banget kan, ya. Kayak, dia peduli sama author, author juga sebaliknya. Pernah suatu ketika author gak sengaja makan makanan yang udah kadaluwarsa, seketika sakit perut dong. Dia panik setengah hidup lah. Maksa mau beliin susu murni biar racunnya bisa tersterilkan (katanya) padahal waktu itu udah malem banget.
Pernah juga author lagi ada masalah, nangis lah ya. Dia terus ngespam whatsapp author nanyain gimana keadaan author, padahal udah author bilang berkali-kali gapapa, tapi dia terus aja gitu, wkwk.
Pokoknya ya deket lah, bedanya keluarga aku sama keluarga dia ga saling kenal kayak Fukube sama (Y/n).
Nah tapi, di sini bukan author yang suka sama temennya dia. INI KEBALIKANNYA.
Dia suka sama temen author yang author kenalin ke dia.
Sialan emang.
Wkwk, serius dah, author niatnya ngajak main, biar ada temen yaudahlah ngajak satu temen cewek. Pas mereka ketemu, kenalan, lah si dia malah demen sama temen cewek author.
Ngeselin sumpah, terus aja minta bantuan biar dia bisa ketemuan sama temen cewe author ini. Kan kesel.
Tapi gapapa lah ya, wkwk, lagian author juga gak suka sama dia.
Author murni kesel karena sikapnya. Dia bucin banget gila, author yang uwuphobia kan jadi alergi.
Wkwk, tapi serius deh, author emang udah mutusin buat gak pernah suka sama sahabat cowo author ini.
Author pribadi emang udah nyaman sama hubungan yang sekarang sih. Kalau author suka kan ribet, ntar interaksi sedikit malu-malu, ini sedikit ngeblush, itu sedikit nyampenya ke hati. Kan merinding author bayanginnya.
Jadi yang sekarang itu emang udah sempurna gitu loh.
Lagian kalau semisal hubungan pacaran, kan udah biasa nanyain keadaan pasangan, peduli satu sama lain. Karena kita cuma temen, itu yang bikin beda!
Kayak, diperhatiin sama yang bukan siapa-siapa itu rasanya spesial banget lah.
Umm, mungkin diantara kalian ada yang bertanya-tanya, apakah cerita ini memang terinspirasi dari kisah nyata yaitu kisah author sendiri? Jawabannya bukan.
Sebenernya premis cerita ini tuh cuma tentang seorang cewek yang punya perasaan tapi gak punya keberanian karena kepercayaan terhadap diri sendirinya kurang.
Simpel banget, kan?
Awalnya aja ini cerita cuman mau dibikin one-shot. Tapi, setelah author pikir-pikir, plot sesingkat itu ga akan narik pembaca, jadilah author menambahkan bumbu-bumbu drama dan konflik yang saling terhubung antara karakter satu dengan lainnya.
Author ngambil premis ini sendiri karena emang relate sama kehidupan sekarang-sekarang ini sih.
Banyak kan ya cewek kayak gitu di jaman sekarang? Dia cuma bisa mengagumi dari jauh karena ga punya kepercayaan diri. Semua perasaannya dipendam oleh diri sendiri karena yakin perasaannya adalah suatu kesalahan. (Kayak, seharusnya aku tuh ga suka sama dia.) Yang akhirnya malah nyakitin diri sendiri karena merasa ga pantas sementara perasaannya semakin besar.
Come on, gurl. You're worthy more than you know<3
Karena itulah di sini peran Oreki membantu (Y/n) untuk menyadari kemampuan dirinya sendiri. Gak ada yang gak berharga di dunia ini, termasuk hidup kamu sendiri. Kamu pantas bahagia apapun yang terjadi!
Author pun sekalian ingin menyampaikan pesan itu sih, semoga ada yang berhasil nangkepnya. Jadi, jangan insecure lagi ya, kalian harus percaya sama apa yang kalian punya!
Yah, mungkin cukup sekian chapter ini. Bye bye!
Bonus :
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting for You || Hyouka (OrekixReaders) [✔]
FanfictionMenjadi pengagum rahasia itu sulit, bukan? Haha, sialnya aku harus merasakan hal itu setiap hari. Tapi aku menikmatinya, itu sudah cukup bagi diriku yang pengecut ini. Entah apa yang membuatku menyukai pria berwajah lesu itu. Pria tak bersemangat y...