"(Y/n)-chan, mau jalan-jalan keluar?"
"..."
.
"(Y/n)-chan, mau kue? Aku baru saja membuatnya!"
"..."
.
"(Y/n)-chan, kau belum tidur? Ini sudah malam, ayo tidur."
"..."
.
"(Y/n)-chan, kau sedang makan apa? Aku minta boleh?"
"..."
.
"(Y/n)-chan, mau coba main video game? Kita sudah lama tidak memainkannya."
"..."
.
"(Y/n)-chan, aku sedang makan sereal, kau mau? Enak loh!"
"..."
.
"(Y/n)-chan telat makan lagi? Kok malah makin parah sih, kemarin belum makan sedikitpun, ayo makan!"
"..."
.
"(Y/n)-chan, awas! Aduh, maaf, aku tidak sengaja menjatuhkan gelas, untung kau tidak terkena pecahannya ...."
"..."
.
"(Y/n)-chan! Astaga, kau tidak apa-apa, kan? Bagaimana bisa kau terkena air panas?"
"..."
.
"(Y/n)-chan, kau yakin tidak ingin keluar? Cuaca di luar sedang bagus sekali loh!"
"..."
.
"(Y/n)-chan, kau tidak ingin apa-apa? Khusus untuk hari ini, aku izinkan kau beli apa saja!"
"..."
.
"(Y/n)-chan?"
Fukube menghentikan langkahnya saat sampai di ruang keluarga. Gadis itu terduduk, memeluk sebuah bantal di satu tangannya, sementara tangan yang lain sibuk mengganti saluran TV sejak sepuluh menit yang lalu.
Akhir-akhir ini, (Y/n) sering menghabiskan waktunya dengan menonton TV.
Laki-laki itu melangkahkan kakinya, mulai mendekat dan berhenti saat berada tepat di samping (Y/n), sama sekali tidak menyadari kehadirannya. Ia menatap lekat sahabatnya itu, iris matanya terlihat meredup untuk sesaat.
Tetapi sebenarnya tidak begitu.
Fukube mendudukkan diri di sofa, tepat di samping (Y/n) yang posisinya tak kunjung berubah. Ia memiringkan badannya, mencoba menatap wajah (Y/n) yang tertutup helaian rambut coklatnya.
Karena setiap menonton,
"(Y/n)-chan?"
Tatapannya selalu kosong.
Helaan nafas lelah keluar dari mulut Fukube. Ia menatap (Y/n) dengan pandangan sendu, lalu menepuk pundak gadis itu pelan. "Ayo tidur, udah malem." seperti biasa, tak ada jawaban yang menghampiri pendengarannya.
Fukube tidak tau lagi.
"(Y/n)-chan belum makan, ya? Tunggu di sini, aku buatin bentar."
.
.Tok tok
Dua jari Fukube mengetuk pintu salah satu kamar di rumah itu, sesaat kemudian menarik nafas untuk bersuara dengan nada sedikit keras, "(Y/n)-chan!" panggilnya. "Aku pulang dulu, ya? Jaga diri selama aku pergi, gak lama kok, serius!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting for You || Hyouka (OrekixReaders) [✔]
FanfictionMenjadi pengagum rahasia itu sulit, bukan? Haha, sialnya aku harus merasakan hal itu setiap hari. Tapi aku menikmatinya, itu sudah cukup bagi diriku yang pengecut ini. Entah apa yang membuatku menyukai pria berwajah lesu itu. Pria tak bersemangat y...