J A R A K 2

2.7K 367 33
                                    

Disclaimer : cerita ini mengalami penggantian tokoh/karakter. Kai di tiadakan di ganti Kyungsoo dgn nama tokoh Dio. Posisi Kai ini author rasa lebih cocok kalau D.O yg isi.







Cerai.

Satu kata keramat dalam sebuah pernikahan. Alih-alih melakukan mediasi seperti kebanyakan pasangan, Baekhyun memilih untuk tetap pada pendiriannya. Alasannya jelas, karena mas kurir ganteng.

Eh nggak, bukan.

Alasan yang mendasari keyakinannya untuk berpisah dengan Jay bukan hanya karena perselingkuhan, tapi Baekhyun juga menemukan fakta bahwa selama ini mungkin dia jatuh cinta sendirian. Sebuah kenyataan menyakitkan kalau itu terbukti benar. Bahkan membuktikannya saja cukup mudah, Jay berlaku manis padanya kalau lagi ada maunya. Di luar itu sikapnya dingin bukan main. Setahun rasanya cukup untuk baekhyun mengenali Jay dalam ruang lingkup pernikahan dimana semua orang akan terlihat sangat dirinya sekali saat sudah menjadi pasangan suami. Begitu pula dengan Jayden Jung. Baekhyun boleh jadi submisif paling bahagia se Asia Pasifik karena menikah dengan putra konglomerat, dewan komisaris pula. Tapi nyatanya titel anak konglomerat saja tidak cukup kuat mengikat keduanya dalam sebuah pernikahan impian.

"Pak. Ini sebenarnya masih bisa di bicarakan baik-baik. Usia pernikahan kalian baru memasuki tahun pertama, masih hangat-hangatnya dan ada kemungkinan bisa di selamatkan." Ucap pengacara dari pihak Baekhyun.

"Dari pihak pak Jayden inginnya begitu, tapi pak Baekhyun tetap kukuh pada pendiriannya." Balas si pengacara dari pihak Jayden.

"Ekhem! Ini bukan acara mediasi kan pak?" Tanya Baekhyun pada pengacaranya.

"Bukan pak, saya hanya memberi opsi lain sebelum semuanya benar-benar di putuskan di meja hijau."

"Memang itu keinginan saya kok."

"Ya sudah kalau begitu, tinggal kita urus masalah harta gono gini." Timpal pengacara Jayden.

"Nggak perlu! Saya bakal pindah dari rumah itu. Saya juga nggak bakal bawa apa-apa selain barang-barang pribadi dan mobil yang saya beli pake uang saya sendiri."

"Tapi bapak meminta saya untuk memastikan bahwa hak pak Baekhyun semuanya terpenuhi, termasuk harta gono gini. Dan sepertinya bukan cuma rumah dengan mobil-mobil, pak Jayden meminta saya mengurus yang lainnya agar di balik nama atas nama bapak."

"Dia mau mati apa gimana? Bagi-bagi harta warisan? Kamu kasih tau deh sama Jayden kalau saya masih punya banyak tabungan, cukup kalau sekedar untuk beli rumah di Andara biar tetanggaan sama Raffi Ahmad."

Kedua pengacara itu tersenyum, tau kalau terkadang Baekhyun memang sepolos itu. Nyatanya Baekhyun juga tidak tau kalau mereka yang saat ini mengurus perceraiannya dengan Jayden masih lah orang-orang dari si calon mantan suami itu sendiri. Jayden punya alasannya sendiri. Entah karena untuk menghemat waktu atau sesederhana dia telat menyadari perasaannya dan mulai menyesal?

Jayden Jung mungkin bisa mendapatkan submisif dan wanita manapun yang dia mau. Tinggal tunjuk lalu dapat 1 untuk di bawa ke altar. Semudah itu. Tapi berbeda saat dulu dia menginginkan Baekhyun untuk jadi suaminya. Bukan tanpa alasan, Jayden tau kalau Baekhyun mandiri, tidak akan pernah sekalipun membuatnya repot untuk hal apapun. Baekhyun berbeda.

Baekhyun yang sulit di dekati meski dia tau jika laki-laki yang mencoba mendekatinya adalah salah satu dewan komisaris di The Royal Bank. Tidak semudah itu memang, Baekhyun di besarkan oleh rasa sakit karena di tinggal pergi ayahnya, itu sebabnya ia jadi lebih kuat. Tapi nyatanya Baekhyun harus merasakan perasaan itu sekali lagi. Perasaan yang sama persis seperti saat ayahnya pergi meninggalkannya demi kehidupan lain.

Jayden membuat luka kedua, menciptakan bekas luka lain sementara luka lama masih belum kering. Lalu kenapa Jayden mau repot-repot mendekati baekhyun kalau akhirnya dia sendiri yang membuat luka itu kian menganga sekali lagi?

Jawabannya sama, alasan klasik di balik perselingkuhan yang kerap kali di lakukan kaum adam terutama dominan. Bersembunyi di balik satu kata yang terdengar basi : khilaf.

Lalu Jayden menyadari sesuatu, apa perasaannya hanya sebatas obsesi karena Baekhyun dulu bersikap jual mahal? Lalu setelah mendapatkannya, Jayden merasa puas dan objek obsesi itu tak lagi jadi menarik saat dia melihatnya setiap malam menjelang tidur dan terbangun dengan wajah yang sama setiap pagi?

Jawabannya mungkin iya. Tapi juga tidak.

Lalu Jayden sekali lagi memastikan perasaannya dengan mencium asistennya sendiri. Jawabannya tetap sama. Tidak terjadi apa-apa, tidak ada rasa apa-apa. Semuanya menjadi saru saat ia kembali mengingat satu nama.

Maka untuk menutupi perasaan bersalahnya, Jayden memutuskan untuk memberikan Baekhyun lebih dari sekedar harta gono gini. Jayden akan tetap memaksa meskipun Baekhyun bersikeras menolak dengan alasan ingin pindah ke Andara agar bisa bertetangga dengan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.

______________________________________________

Haechan menarik nafasnya dalam sunyi yang menemaninya malam ini sendirian di rumah sederhana peninggalan papanya sebelum menikah lagi lalu meninggal sekitar 3 tahun yang lalu. Chanyeol belum pulang karena harus menggantikan shift temannya yang mendadak berhalangan. Haechan tersenyum saat mengingat perjuangan abangnya yang selama ini pontang panting sendirian mencari nafkah, sebelum papa meninggal, Haechan masih menerima uang saku meskipun tidak terlalu besar tapi cukup.

Di cukup-cukupin sih sebenarnya.

Tapi setelah papa meninggal, semua kebutuhan pada akhirnya bertumpu pada penghasilan chanyeol sebagai kurir, sementara untuk biasa kuliah pemuda itu punya beasiswa. Haechan ingin membantu dengan ikut bekerja saat kebetulan kantor ekspedisi sedang membutuhkan tenaga kerja, tapi chanyeol jelas tidak mengijinkan dengan alasan sebentar lagi ujian, haechan harus tetap fokus pada sekolahnya apapun yang terjadi.

Haechan tidak kehabisan akal. Pernah sekali ia memanfaatkan komputer Chanyeol untuk bermain game online, permainannya sederhana tapi butuh skill yang cukup mumpuni untuk bisa menghasilkan koin gold lalu kemudian bisa di jual dan dirupiahkan. Nominal terbesar yang pernah Haechan dapat saat itu 700 ribu dalam seminggu. Tapi kemudian tidak lagi saat chanyeol mengetahui jika adiknya banyak menghabiskan waktu luangnya untuk bermain game itu ketimbang belajar untuk menghadapi ujian akhir yang sudah di depan mata.

"Biar abang aja yang kerja. Kamu fokus aja belajar."  Ucap Chanyeol saat itu.

"Tapi aku mau bantu abang. Aku janji bakal tetep lulus dengan nilai yang bagus."

"Kamu serius mau bantu abang?"

Haechan yang saat itu mengira chanyeol akan mengiyakan dengan mudah mengangguk antusias.

"Kalau gitu belajar yang bener. Cari uang itu tugas abang. Kamu cukup belajar dan lulus dengan nilai yang bagus. Katanya mau jadi penyanyi? Biarpun nyanyi ngandelin suara, kamu juga tetep harus pinter biar gak berat sebelah. Suara kamu bagus dan otak kamu juga pinter. Biar paduannya pas."

Haechan hanya merengut kesal saat chanyeol tetap keukeuh dengan titah nya bahwa tugas dirinya hanya belajar dan urusan mencari nafkah biar abangnya yang melakukan. Padahal haechan juga tau kalau abangnya juga sedang pusing-pusingnya membuat skripsi.

Tapi mau bagaimana lagi? Seperti kata chanyeol di awal, dengan ia yang rajin belajar dan lulus dengan nilai yang bagus saja sudah sangat membantu dan membuat abangnya senang.

Malam ini entah untuk kesekian kalinya Haechan bersyukur karena terlahir sebagai adik dari chanyeol. Dia tidak tau jika abangnya bukan chanyeol, mungkin dia tidak akan pernah bisa merasakan bagaimana rasanya di sayangi sebesar ini.

Abang, terimakasih sudah berusaha sekeras ini. Doaku, semoga abang sehat selalu, di mudahkan segala urusannya. Dan yang paling penting, semoga abang cepetan dapet pacar! Masa gak bosen 22 tahun jomblo terus! Sama aja kek authornya hih!

Tbc.

Terimakasih sudah mampir.

Jarak Bentang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang