Bulan-bulan berlalu, musim berganti dan semuanya tampak baik-baik saja. Baekhyun yang sedang asik-asiknya mengelola usaha baru, Chanyeol yang juga kian sibuk dengan banyaknya proyek besar yang ia tangani, oh soal kenaikan jabatan itu Chanyeol menolak sebab ada yang lebih pantas maju terlebih dahulu, ia merasa belum pantas dan masih harus banyak belajar merelakan posisi itu di tempati orang lain.
Hubungannya dengan Baekhyun kian hangat, kian erat setelah bertunangan, pun dengan Dio, teman lamanya itu betulan tidak jadi pergi dan memilih melanjutkan S2 nya di Indonesia.
Kenapa Chanyeol tidak lanjut?
Ia ingin, tapi Chanyeol punya rencana besar lainnya. Berkat usulan Haechan malam itu, Chanyeol akhirnya memilih istirahat dulu dari dunia perkuliahan setelah lulus S1, mencoba mencari pengalaman serta suasana baru di dunia kerja biar Chanyeol gak jenuh-jenuh amat belajar terus, kata Haechan.
Satu persatu mimpinya mulai terwujud, yang terbesar adalah melihat Haechan sembuh dan menjadi mahasiswa. Menyaksikan anak itu tumbuh kian dewasa, Chanyeol merasa bangga pada dirinya sendiri.
Bagaimana dia bisa berjuang sendirian membesarkan adiknya di tengah luka hati di tinggal pergi kedua orang tua yang memilih jalan hidupnya sendiri-sendiri, bagaimana ia bisa bertahan di tengah lelahnya mencari nafkah serta ilmu, dan bagaimana Tuhan mengirimkan sosok Baekhyun yang melengkapi rasa bahagianya.
Sekali lagi Chanyeol bersyukur.
Drrrrrt...
Dering ponsel mengembalikan Chanyeol dari wisata masa lalu. Di simpannya dokumen penting miliknya serta beberapa surat kendaraan, setelah ini rencananya ia akan menjemput Baekhyun dan memberi kejutan.
"Apa dek?"
"Abang udah pulang kantor belum?" Suara Haechan terdengar teredam hujan di seberang.
"Belum, kenapa?"
"Aaa, itu.. motor ku mogok bang. Masih deket kampus sih. Dompet ketinggalan lagi, temen juga lagi pada sibuk."
"Kok bisa baru ngeuh ketinggalan sekarang dompetnya? Terus tadi siang kamu makan apa?"
"Udah ngeuh daritadi sih bang, tadi siang makan pinjem temen dulu hehe."
"Bukan nya telepon abang. Ya udah sekarang sharelok aja, abang jemput."
"Hujan tapi bang, abang bawa jas hujan?"
"Disini cuma gerimis, jas hujan abang ketinggalan, gak pa-pa deh terabas aja."
"Tunggu reda aja bang."
"Lama kalo nunggu reda. Nanti di jalan abang beli deh. Sharelok sekarang cepet."
"Oke, makasih bang."
Setelah mendapatkan lokasi dimana adiknya berada, Chanyeol bergegas pergi. Ini sudah jam pulang kantor, ia hanya terlalu sibuk membayangkan masa depan yang sudah ia tata rapih, melamun sambil memandangi hujan rintik-rintik, membayangkan bagaimana ia dan Baekhyun kelak akan punya keluarga sendiri.
Ting!
Satu notifikasi pesan masuk, Chanyeol berhenti sebelum ia memakai helm dan melihat dari siapa pesan itu.
Lil Angel
Mas udah pulang? Aku gak ada di cafe, kalo kamu nyampe duluan tunggu bentar ya? Aku lagi di luar sama Dio.
Pesan itu singkat, padat, jelas. Seperti, Chanyeol tidak perlu lagi bertanya dengan siapa Baekhyun sekarang.
Oke lah, Chanyeol rasa tidak perlu di balas lagi. Baekhyun sudah rinci memberi tau, ia harus bergegas menjemput adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jarak Bentang
FanfictionBxB 🔞 CHANBAEK LOKAL Uwu phobia harap minggir! Gara-gara mengantar paket ke sebuah rumah mewah di kawasan Jakarta Selatan, Chanyeol menyadari kalau jatuh cinta ternyata hanya butuh dua detik, plus dia yang bujangan baik-baik di suguhi pemandangan...