Beberapa diagnosis atau istilah kedokteran disini isinya cuma ngarang tapi penyakitnya emang beneran ada. Maaf kalau terkesan asal-asalan.Sudah sejak dua tahun lalu atau tepatnya saat Haechan mulai memasuki SMA, ia di vonis menderita gagal ginjal di usianya yang masih sangat muda. Pemuda berkulit hitam manis itu yakin kalau dirinya selalu menerapkan hidup sehat, tapi apa daya saat dokter mengatakan jika kemungkinan ini adalah penyakit turunan, entah itu ayah atau ibu, baik Haechan ataupun Chanyeol tidak ada yang tau karena sudah lama mereka hidup hanya berdua.
Pada awalnya, di dera kekhawatiran besar sebab saat itu ia belum punya apa, masih kerja serabutan dan tabungan pun hanya cukup untuk biaya sekolah serta kuliahnya. Mendapat beasiswa bukan berarti kampus menanggung segala kebutuhan kuliah, ia harus tetap bekerja untuk menutup keperluan lain terutama untuk adiknya.
Itu sebabnya Chanyeol tidak pernah mengijinkan Haechan bekerja.
Itu sebabnya ia tidak pindah rumah meski ia sudah mampu untuk membeli rumah di kawasan Citra Gading sekalipun. Rumah peninggalan orangtuanya masih layak untuk di tinggali, mungkin Chanyeol akan memikirkan perihal pindah rumah setelah ia menikah dan saat adiknya sudah benar-benar sembuh.
Transplantasi ginjal. Haechan membutuhkan itu dan sulit untuk mendapatkan donor karena antrian pun jelas lebih dari 100 orang.
Disini, di ruang rawat inap sederhana, Dio dan Baekhyun melihat bagaimana Chanyeol berperan ganda demi adik semata wayang yang di cintainya.
"Bang... Sakit."
"Sssst, iya sebentar ya dek. Nanti sakitnya hilang. Kamu sabar dulu ya."
Tangan besarnya mengusap pelan kepala sang adik penuh sayang. Raut cemasnya gagal ia sembunyikan, mata besarnya tampak gusar, tidak tahan melihat Haechan kesakitan.
"Bang aku takut, abang jangan kemana-mana. Ini sakit banget." Haechan kembali merengek, ia tidak bohong tentang bagaimana sakitnya ia kini.
"Sssst, abang disini, hm? Abang gak kemana-mana. Abang bakal disini terus temenin kamu. Sekarang kamu tidur, obatnya sebentar lagi bereaksi dan kamu gak akan sakit lagi."
Kembali di usapnya rambut hitam lebat sang adik, pelan tapi pasti, Haechan mulai memejamkan mata dan tertidur. Chanyeol menarik nafas berat, ini adalah kambuh terparah yang adiknya alami selama ia di vonis mengidap gagal ginjal.
Baekhyun terpekur. Asik dengan lamunannya sendiri. Memandangi pria yang diam-diam ia semakin kagumi.
Chanyeol terlihat dingin, tidak peduli pada sekitarnya tapi ia menjadi sosok yang berbeda saat bersama keluarga.
"Ngapa lo bengong kak?" Dio berbisik, keduanya masih setia duduk di ruang inap Haechan.
"Chanyeol itu family man banget ya. Idaman banget."
"Gue bilang juga apa, lo kalo ikut kesini bakal tau sosok asli dia kayak gimana."
"Aaah, gue juga pengen dong di elus-elus gitu. Di sayang gitu. Mamaaakk, Baekhyun pengen kawin lagi maaak."
"Heh, diem lo ya. Jangan bikin gue malu!"
"Dio, please. Comblangin gue sama Chanyeol. Mau ya? Hm? Chevrolet kuning itu boleh buat lo kalo lo berhasil bikin gue deket sama Chanyeol."
Baekhyun mulia bertingkah so imut, bukannya luluh Dio tiba-tiba ingin menghujat sepenuh hati karena sepupu iparnya tidak biasanya terlihat genit begini.
Atau memang Baekhyun aslinya seperti ini sebelum ia terkekang dengan banyak aturan yang Jayden terapkan?
"Serius lo? Tapi__
KAMU SEDANG MEMBACA
Jarak Bentang
Fiksi PenggemarBxB 🔞 CHANBAEK LOKAL Uwu phobia harap minggir! Gara-gara mengantar paket ke sebuah rumah mewah di kawasan Jakarta Selatan, Chanyeol menyadari kalau jatuh cinta ternyata hanya butuh dua detik, plus dia yang bujangan baik-baik di suguhi pemandangan...