J A R A K 11

1.6K 286 29
                                    

Masuk kantor lagi.

Baekhyun malas sebenarnya. Tapi nanti lah nunggu surat cerai keluar dulu baru dia mau doing something he's always wanted to do. Bertemu Jayden kemarin rasanya ia ingin mengumpat sekebon binatang. Ya bukan salah Jayden sih, tapi gara-gara itu dia jadi canggung sama Chanyeol.

Salah sendiri panggil-panggil sayang.

Bahkan dari kemarin Chanyeol gak ada chat apa-apa, Baekhyun mendadak galau takut Chanyeol ilfeel. Tapi rencananya sepulang kantor dia mau jenguk Haechan di rumah sakit sekalian minta maaf.

"Masih pagi, udah kusut aja itu muka?"

"Joy, diem ya. Gue lagi ada dalam mood makan manusia hari ini. Jadi diem atau gue terkam."

"Uh, takut."

"Ekhem."

Suara itu lagi. Tingkat emosi Baekhyun tiba-tiba naek level. Joy yang duduk langsung berdiri saat mendapati Jayden di ambang pintu ruangan Baekhyun.

"Pagi pak Jayden." Sapa Joy dengan gerakan sedikit membungkuk.

"Iya Joy, selamat pagi. Baekhyun, bisa bicara di ruangan saya sebentar?"

Hawa di ruangan Baekhyun tiba-tiba menjadi dingin. AC nya kekencengan mungkin, Joy melirik AC ternyata masih normal.

Oh ini aura Baekhyun ternyata. Beneran perang dingin kah?

Si cantik bangkit meski ogah-ogahan, mengikuti calon mantan suami dengan sedikit hentakan kaki.

"Jaga sikap kamu. Ini kantor." Tegur Jayden saat sadar dengan sikap Baekhyun yang terkesan atau memang sebenarnya jadi kurang sopan.

"Jigi sikip kimi, ini kintir. Berisik! Ini masih pagi, belum banyak orang. Cepetan jalannya, gue banyak kerjaan."

Gue? Pertama kalinya Baekhyun bicara informal padanya setelah menikah.

Di ruang kerja Jayden, Baekhyun tiba-tiba merasa kembali di tarik ke masa lalu. Ah, dia jatuh cinta pada atasannya disini, setelah sekian lama Jayden mendekati akhirnya Baekhyun jatuh cinta saat melihat Jayden menggulung kemeja sampai siku dengan kacamata bertengger manis di hidung mancungnya.

"Silahkan duduk. Mau kopi nggak?"

"Nggak. Cepetan mau ngomong apa. Saya beneran lagi banyak kerjaan."

Tadi gue, sekarang saya. Konsisten dong Baekhyun.

"To the point aja ya kalo gitu. So, can you explain about yesterday? Tentang kamu yang ada di rumah sakit jagain Haechan, dan Chanyeol?"

"Penting ya?"

"Yap, karena jujur aja saya penasaran. Sejak kapan kalian menjalin hubungan?"

Tidak profesional sekali Jayden Jung ini. Baekhyun terus mengumpat dalam hati.

"Sejujurnya saya males ya jelasin ini ke kamu. Like, urusannya apa? Kita udah cerai, resmi. Hakim tuh yang ketok palu, bukan kang tahu bulet. Jadi kenapa kamu harus tau tentang urusan saya dan menuntut penjelasan? Aneh banget."

"Saya ingin tau, apakah kalian menjalin hubungan ketika kita masih menikah atau__

"Atau apa? Jay, udah ya. Jangan childish. Lo lupa, siapa yang jadi pengkhianat disini? Kebentur dimana kepala lo sampe hilang ingatan begini?" Kesabaran Baekhyun mulai terkikis saat ia di tuduh-tuduh begini.

"I know, and I'm really sorry for that.  But, kamu tau bahwa saya pernah mencintai kamu__

"Pernah mencintai? Jadi sekarang udah nggak kan? Terus apa lagi? Bukan cuma lo yang mau bahagia sama selingkuhan lo ya, gue juga mau bahagia sama seseorang yang gue yakini bisa bahagiain gue."

Jarak Bentang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang